English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 29 Juli 2021

Update Rekomendasi Emas 29 Juli 2021: Melanjutkan Kenaikan Setelah Pengumuman FOMC the Fed

 

Rifan Financindo - Kepala Federal Reserve Jerome Powell memberikan lebih banyak pencerahan mengenai batas waktu “tapering” selama konferensi pers-nya pada hari Rabu kemarin, memberikan catatan bahwa AS belum mencapai “substantial further progress” untuk memulai memperketat pembelian asset senilai $120 miliar per bulan oleh the Fed.

Bank sentral AS ini tetap mempertahankan tingkat suku bunganya tidak berubah sambil menyoroti bahwa ekonomi AS telah membuat kemajuan dan menyatakan bahwa komite dari the Fed akan terus menilai kemajuan yang terjadi pada pertemuan-pertemuan yang akan datang.  Kepala the Fed Powell menambahkan bahwa menaikkan tingkat suku bunga bahkan belum ada dalam radar bank sentral AS pada saat ini.

Reaksi pertama dari emas setelah pengumuman FOMC adalah jatuh di bawah level $1,800 per ons. Namun, begitu Powell mulai berbicara, kejatuhan ini seratus persen berbalik, dengan harga emas naik ke ketinggian harian naik $10.40 ke $1,809.10 per troy ons.

Baca Juga :

Harga emas sedikit naik pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu. Pasar metal dan pasar lainnya berhenti sejenak, menunggu data penting yang keluar pada minggu ini: Konklusi dari pertemuan FOMC the Fed, termasuk konferensi pers dari kepala the Fed Jay Powell. Para trader dan investor ingin tahu bagaimana the Fed bersandar pada prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Semakin banyak pengamat pasar yang membicarakan mengenai prospek terjadinya perlambatan ekonomi global yang dibarengi dengan naiknya inflasi yang pada masa lalu disebut sebagai stagflasi.

Pasar saham global kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indek saham AS mengarah sedikit naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai dan berada di dekat rekor ketinggian. Minat terhadap resiko umumnya bagus ditengah trading yang lebih tenang di musim panas.

“Support” terdekat menunggu di $1,792 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,789 dan kemudian $1,775. “Resistance” terdekat menunggu di $1,813 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,825 dan kemudian $1,835. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Rabu, 28 Juli 2021

Rekomendasi Emas 28 Juli 2021: Naik Sedikit di tengah Membaiknya Sentimen Resiko


PT Rifan - Emas diperdagangkan menguat pada hari Selasa, dengan sedikit mendapatkan dukungan dari melemahnya indeks dollar AS dan sedikit penurunan di indeks saham AS. Fokus pasar sekarang adalah pertemuan FOMC the Fed selama dua hari yang dimulai dari Selasa pagi dan berakhir Rabu malam dengan sebuah pernyataan.

Prospek pertumbuhan ekonomi dan inflasi akan menjadi topik panas yang ingin dilihat oleh para trader dan investor dari pertemuan FOMC ini.

Sebagian pengamat pasar membicarakan mengenai prospek terjadinya perlambatan ekonomi global yang dibarengi dengan naiknya inflasi yang pada masa lalu disebut sebagai stagflasi. Penutupan pertemuan FOMC pada hari Rabu sore, termasuk konferensi pers dari kepala the Fed Jay Powell kemungkinan akan bisa membuat pasar bergerak.

Baca Juga :

Emas berjangka kontrak bulan Agustus naik $2 ke $1,799.30 per troy ons. Sementara perak Comex bulan September turun $0.038 ke $25.28 per ons.

Pasar saham global bervariasi melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah melemah Ketika perdagangan sesi New York dimulai meskipun masih dekat dengan rekor ketinggian mereka. Secara keseluruhan sentimen terhadap resiko tetap bagus pada saat ini, meskipun ada ketakutan mengenai pandemik yang meningkat di beberapa negara termasuk AS.

“Support” terdekat menunggu di $1,792 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,789 dan kemudian $1,775. “Resistance” terdekat menunggu di $1,812 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,825 dan kemudian $1,835. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 27 Juli 2021

Rekomendasi Emas 27 Juli 2021: Turun di Bawah Level Psikologis


 PT Rifan Financindo Berjangka - Emas sempat menguat pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, didukung oleh melemahnya indeks dollar AS memulai minggu perdagangan yang baru. Pasar saham global dan AS yang melemah juga mendukung metal safe-haven ini, ditengah trading musim panas yang lebih sepi.

Dalam perdagangan selanjutnya, emas jatuh di bawah level psikologis $1,800 per ons dengan angka new home sales AS meleset dari yang diperkirakan di bulan Juni dengan turun sebanyak 6.6% di 676.000 rumah. Sementara angka bulan sebelumnya di revisi turun dari 769.000 menjadi 724.000.

Emas berjangka kontrak bulan Agustus turun $4.20 ke $1,798.90. Sementara perak Comex bulan September naik $0.202 ke $25.435 per ons.

Baca Juga :

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS juga mengarah melemah pada saat perdagangan sesi New York dimulai sekalipun masih sangat dekat dengan rekor ketinggian mereka. Saham-saham Cina terpukul oleh laporan pemerintah Cina akan meregulasi perusahaannya yang bertumbuh dengan cepat. Para trader dan investor sedikit gelisah dengan virus Covid – 19 menyebar lagi, dengan Dr Anthony Fouci mengatakan bahwa situasi sedang bergerak pada arah yang salah.

Pasar akan mengawasi pertemuan antara para pejabat Cina dengan AS pada minggu ini, dengan indikasi awal adalah bahwa kedua negara tersebut masih sangat berbeda pandangan yang jauh satu dengan yang lainnya.

“Support” terdekat menunggu di $1,789 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,780 dan kemudian $1,775. “Resistance” terdekat menunggu di $1,810 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,814 dan kemudian $1,835. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibiznews

Senin, 26 Juli 2021

Rekomendasi Mingguan Emas 26 – 30 Juli 2021:Beresiko Turun Jauh?

 

PT Rifan Financindo - Setelah dua minggu lalu harga emas berhasil naik ke posisi puncak beberapa bulan di $1,830, memulai hari perdagangan yang baru pada hari Senin minggu lalu, harga emas turun ke $1,809, dan saat ini diperdagangkan di $1,802, akibat postur harian yang bearish dari pasar diluar pasar metal berharga membuat pergerakan naik harga emas terhenti, dengan harga minyak mentah turun tajam dan indeks dollar AS mengalami kenaikan.

Selanjutnya harga emas pada minggu lalu bergerak sideways, ditengah kurangnya berita pasar yang baru yang bullish Pergerakan naik harga emas perlu penyebab yang fundamental supaya bisa mengalami lompatan harga dengan tren naik pada grafik tehnikal harian yang saat ini sedang bermasalah. Emas mencoba untuk bertahan di atas $1,800 per ons dan ada resiko terjadi aksi jual dengan menguatnya dollar AS. Satu hal kunci untuk diperhatikan adalah apakah emas bisa bertahan di support zona $1,790 – $1,797.

Event utama minggu ini adalah pengumuman tingkat bunga dari Federal Reserve, yang akan diikuti dengan konferensi pers dari kepala bank sentral AS Jerome Powell pada hari Rabu.

Baca Juga :

Sementara inflasi semakin bertambah panas, dengan CPI inti tahunan berada di 4.5% di bulan Juni, situasi employment tetap menjadi perhatian teratas dari bank sentral AS.

Pada konferensi pers bulan Juni, Powell mengulangi bahwa the Fed akan memberikan signal jauh di depan sebelum melakukan pengetatan dengan mengurangi pembelian obligasi atau dengan menaikkan tingkat suku bunga.

Salah satu isu utama dari emas adalah kurangnya penggerak pendukung yang baru yang bisa mendorong naik harga emas jauh di atas level $1,800 per ons. Minggu lalu adalah bukti akan hal ini dimana emas sebagai metal berharga gagal untuk mengalami rally ditengah kejatuhan pasar saham dan turunnya secara tajam yields treasury AS.

Harga emas harus berjuang untuk tetap teguh meskipun tingkat bunga riil sedang jatuh. Kelemahan metal kuning yang persisten ini terhadap yields riil menunjukkan rentannya harga emas secara struktur mikro, sementara pada saat yang bersamaan ketidak sanggupan emas untuk mengalami rally meskipun di tengah lingkungan perdagangan yang “risk-off” memberikan sorotan bahwa arus spekulatif tetap lemah.

Kegelisahan terhadap pertumbuhan global secara makro memberikan katalisator bagi ekspektasi kenaikan tingkat bunga dari the Fed, namun emas masih tidak sanggup mendapatkan pembelian. Hal ini semakin meneguhkan potensi emas untuk mengalami penurunan yang tajam.

Setelah gagal untuk naik lebih tinggi ditengah turunnya pasar saham, emas beresiko turun pada saat pasar saham pulih kembali. Jalan termudah bagi emas adalah turun.

Semakin banyak analis yang membicarakan mengenai stagflasi sebagai ancaman bagi ekonomi AS pada saat ini. Stagflasi adalah keadaan dengan inflasi yang tinggi namun pertumbuhan ekonomi melambat. Stagflasi adalah resiko terbesar bagi ekonomi AS pada tahun ini.

Inilah sebabnya mengapa pasar akan memonitor dengan seksama angka GDP kuartal kedua yang akan keluar pada hari Kamis minggu ini, dengan konsensus pasar memperkirakan pertumbuhan sebesar 8.6%. Apabila angka GDP lebih rendah dari yang diperkirakan maka hal ini adalah faktor yang positip bagi emas.

Terlepas dari keputusan the Fed, data ekonomi AS yang akan keluar pada minggu ini adalah Durable Goods Order untuk bulan Juni yang diperkirakan akan menunjukkan peningkatan di dalam investasi dan angka ini akan membentuk ekspektasi angka GDP yang akan keluar pada hari Kamis.

Angka GDP kuartal kedua diperkirakan akan mengalami kenaikan dimana pertumbuhan setahun akan meningkat menjadi 7.9% dari sebelumnya di kuartal pertama sudah naik dengan kuat sebesar 6.4%. Pembukaan kembali ekonomi yang cepat dan penuh terjadi di dalam semester pertama 2021 sementara di semester kedua ketidak pastina tinggi.

Core Personal Consumption Expenditure (Core PCE) yang menjadi alat ukuran inflasi dari the Fed kemungkinan meningkat pada bulan Juni melampaui 3.4% YoY yang muncul pada bulan Mei.

“Support” terdekat menunggu di $1,789 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,780 dan kemudian $1,775. “Resistance” terdekat menunggu di $1,810 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,814 dan kemudian $1,835. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 23 Juli 2021

Harga Emas Naik Tipis, Imbal Hasil Obligasi AS Turun

 Rifan Financindo

Rifan Financindo - Harga emas bergerak lebih tinggi pada hari Kamis karena saham dan imbal hasil obligasi AS mundur untuk mengimbangi dolar yang lebih kuat dan mengembalikan beberapa daya tarik emas batangan sebagai tempat yang aman.

Dikutip dari CNBC, Jumat (23/7/2021), harga emas di pasar spot telah naik 0,1 persen menjadi USD 1,804,45 per ounce pada 13:33. ET. Harga emas berjangka AS 0,1 persen lebih tinggi pada USD 1,805,40.

Benchmark Imbal hasil Treasury AS turun setelah mencapai hampir satu minggu tertinggi dan saham memasangkan kenaikan awal karena sentimen risiko dibatasi oleh data yang menunjukkan klaim pengangguran AS naik secara tak terduga ke tertinggi dua bulan, menyalurkan beberapa arus masuk ke emas batangan.

Baca Juga :

"Suku bunga riil sangat negatif, yang menunjukkan bahwa inflasi sedang memanas, dan tidak ada kemungkinan Federal Reserve AS dapat membuat suku bunga riil positif dalam jangka pendek, sehingga Anda memiliki orang-orang yang menyadari bahwa Anda perlu memiliki emas," kata Michael Matousek, kepala pedagang di US Global Investors.

Harga emas juga mendapat dukungan dari janji Bank Sentral Eropa untuk mempertahankan suku bunga pada rekor terendah lebih lama lagi.

"Baik Fed AS dan ECB cukup sinkron dalam memberikan lingkungan suku bunga yang lebih rendah lebih lama dan itu akan positif untuk harga emas dalam jangka panjang," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Pertemuan The Fed
Pertemuan kebijakan The Fed minggu depan mengikuti komentar dari Ketua Jerome Powell yang menyarankan bahwa bank sentral akan tetap akomodatif meskipun lonjakan baru-baru ini dalam pembacaan inflasi.

"Tetapo kelemahan emas yang terus-menerus terhadap imbal hasil riil menunjukkan struktur mikro yang rentan dan ketidakmampuannya untuk reli meskipun sorotan risiko yang sedang berlangsung bahwa aliran spekulatif tetap sangat lemah, memperkuat potensi kemunduran yang lebih dalam," tulis sekuritas TD dalam sebuah catatan. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Kamis, 22 Juli 2021

Rekomendasi Emas 22 Juli 2021: Bergerak Sideways

 PT Rifan

PT Rifan - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu, ditengah kurangnya berita pasar yang baru yang bullish sehingga harga emas jadi bergerak “sideways”. Pergerakan naik harga emas perlu penyebab yang fundamental supaya bisa mengalami lompatan harga dengan tren naik pada grafik tehnikal harian yang saat ini sedang bermasalah.

Emas berjangka bulan Agustus turun $8.50 ke $1,802.80. Sementara perak Comex bulan September naik $0.165 ke $25.16.

Pasar saham global bervariasi mengarah naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah menguat pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pada pertengahan minggu ini pasar masih tetap prihatin mengenai varian baru dari Covid – 19 yang menyebar dan menjadi semakin mengkuatirkan. Namun pada saat yang bersamaan, orang Amerika Utara dan Eropa siap membawa keluarganya untuk berlibur dan Olimpiade di Tokyo akan segera berjalan. Laporan penghasilan perusahaan AS baru-baru ini telah membantu menenangkan investor pasar saham yang kuatir.

Baca Juga :

Dolar AS sedikit menguat dan menyentuh ketinggian 3,5 bulan semalam. Indeks dollar AS terus berada dalam jalur tren naik dalam jangka pendek. Minyak mentah Nymex mengalami koreksi naik setelah sempat jatuh tajam dan menyentuh kerendahan lima minggu pada hari Senin.  Para trader di pasar komoditi harus memperhatikan pasar minyak mentah ekstra ketat pada minggu ini. Jika minyak mentah menunjukkan tekanan jual yang solid maka hal ini merupakan kabar buruk bagi pasar emas.

“Support” terdekat menunggu di $1,795 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,791 dan kemudian $1,775. “Resistance” terdekat menunggu di $1,814 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,825 dan kemudian $1,850. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Rabu, 21 Juli 2021

Harga Emas Melemah Tipis Seiring Penguatan Dolar AS

 20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas turun dalam perdagangan yang bergejolak pada hari Selasa karena dolar menguat. Ini juga membatasi arus masuk ke logam safe-haven meskipun ada beberapa kekhawatiran atas lonjakan kasus COVID-19.

Dikutip dari CNBC, Rabu (21/7/2021), harga emas di pasar spot sedikit berubah pada USD 1.811,51 per ons pada 13:33. ET. Sementara harga emas berjangka AS ditutup naik 0,1 persen menjadi USD 1,811,40.

"Kami telah melihat volatilitas dalam harga emas meningkat sedikit dan itu telah melumpuhkan beberapa posisi beli," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, yang juga mengaitkan penurunan emas dengan dolar yang lebih lemah.

Baca Juga :

Dolar AS mencapai level tertinggi 3 bulan, mengurangi daya pikat emas.

Namun, lonjakan kasus virus corona di Amerika Serikat dan negara-negara lain mendorong beberapa pembelian safe-haven emas batangan dalam sesi terakhir, dengan emas rebound sebanyak 1,7 persen dari palung satu minggu Senin.

“Banyak orang di pasar emas telah mengalihkan pandangan mereka tahun ini, tetapi jika kita mendapatkan lebih banyak berita buruk di depan COVID dan ekuitas melemah, Anda bisa mendapatkan pembelian di pasar,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Sementara itu, data pada hari Selasa menunjukkan ekspor emas Swiss ke India naik tipis bulan lalu. Sementara pengiriman ke China daratan turun.

"Permintaan fisik memiliki ruang lingkup untuk menyangga penurunan harga emas karena bank sentral tetap menjadi pembeli bersih dan mengingat permintaan konsumen yang terpendam saat toko India dibuka kembali," kata Suki Cooper, analis di Standard Chartered.

Segini Prediksi Harga Emas Dunia pada Pekan Ini
Harga emas bertahan di atas level USD 1.800 per ounce, tetapi analis mengatakan jika logam mulia ini bisa reli menuju posisi USD 1.920 per ounce. Atau sebaliknya memicu aksi jual dan membawa emas ke posisi USD 1.600 pada pekan ini.

"Adapun pendorong harga emas tersebut yakni Dolar AS," kata Broker Komoditas Senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan kepada Kitco News, Senin (19/7/2021).

Harga emas pada pekan lalu bertahan, naik mendekati posisi USD 1.830 per ounce meskipun dolar AS menguat.

"Tetapi arah greenback minggu depan bisa menjadi penting untuk emas," kata Pavilonis.

Melemahnya Dolar AS dapat memperkuat pasar emas dan membantunya melanjutkan reli ke posisi USD 1.920, sementara kenaikan tambahan dolar AS dapat memicu aksi jual ke level USD 1.600.

"Ini terjebak di bawah garis tren jangka panjang di bawah DXY. Dolar AS akan menembus ke atas atau mundur. Penurunan dolar AS akan baik untuk emas dan mungkin menjadi titik yang kita butuhkan untuk mencapai USD 1.920," jelas dia. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800