English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 05 April 2021

Awal Tahun Meredup, Harga Emas Diprediksi Kinclong Lagi di Kuartal II 2021

 Harga Emas Terus Bersinar di Tahun 2020, Penjualan Emas Antam Capai Rp 6,41 T

PT Rifan - Setelah awal tahun terburuk dalam hampir empat dekade dan kinerja kuartal terburuk dalam lebih dari empat tahun, harga emas memulai kuartal II (Q2) 2021 dengan catatan yang lebih baik. Harga emas pun diprediksi memiliki peluang yang lebih baik untuk kuartal II (Q2) 2021.

"Harga emas telah turun ke awal terburuk dalam 39 tahun, turun sebesar 10 persen yaitu USD 190 pada kuartal pertama. Ini juga merupakan performa harga paling negatif di setiap kuartal sejak kuartal empat 2016," kata analis Commerzbank, Daniel Briesemann, seperti dikutip dari Kitco pada Senin (5/4/2021).

Terlepas dari hal tersebut, kenaikan harga emas didorong oleh seberapa baik logam mulia tersebut dapat pulih setelah turun di bawah USD 1.680 per ounce pada pekan ini. Harga emas kini mengalami kenaikan, tapi belum ada katalis jelas untuk pergerakan signifikan yang lebih tinggi.

Baca Juga :

"Kita berada di bawah USD 1.680, saat ini kita ada di mode pemulihan - di atas USD 1.728. Saya tidak melihat katalis besar untuk naik pada tahap ini. Untuk saat ini, kita terikat dalam range bound," tutur pimpinan strategi global TD Securities, Bart Melek kepada Kitco News.

Harga emas masih terus terkait dengan imbal hasil, artinya ketika imbal hasil US Treasury 10-tahun naik, emas turun dan sebaliknya.

Lebih dari itu, kata Melek, dolar AS tetap menjadi satu-satunya masalah utama bagi harga emas. Menurutnya, dolar AS saat ini menjadi sorotan utama, begitu pula dengan ekonomi AS.

"Eropa terkunci sementara AS dapat divaksinasi penuh pada Mei. Ini mengapa pasar AS akan bekerja cukup baik. Ditambah, kita mendapatkan komitmen signifikan untuk membelanjakan lebih banyak untuk infrastruktur. Penghasilan dan yang lainnya akan baik-baik saja," katanya.

Harga emas perlu melihat seluruh dunia pulih dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS), yang akan memicu pembalikan dolar AS. "Saya sedikit lebih optimis tentang Q2, tapi emas tidak akan menemukan daya tariknya sampai akhir tahun ini," tuturnya.

Dari perspektif teknis, emas terlihat membaik. Melek mengatakan ia masih melihat emas bisa mencapai USD 1.900 pada akhir tahun karena inflasi meningkat.

"Ada potensi signifikan untuk naik. Fed terus mengatakan bahwa tekanan harga tahun ini bersifat sementara. Itu tidak berarti pasar mempercayai mereka. Jika demikian, harga emas dalam kondisi jauh lebih baik," sambungnya.

Optimistis Lain
Beberapa analis lebih optimistis untuk Q2 2021. Ahli strategi pasar senior LaSalle Futures Group, Charlie Nedoss, melihat emas akan menguat pada pekan depan setelah berhasil menahan USD 1.700 per ounce.

Imbal hasil US Treasury dapat mundur sedikit pada Q2. Demikian pendapat dari broker komoditas senior RJO Futures, Daniel Pavilonis, yang juga optimis dengan emas pada pekan depan.

"Jika imbal hasil turun, itu bagus untuk emas. Di Q1, itu tentang seberapa cepat imbal hasil naik. Jika naik lebih lambat dan dengan cara yang lebih terkontrol, itu akan memberikan ruang lebih baik bagi emas," ungkap Pavilonis. PT Rifan.

Sumber : Liputan 6

Kamis, 01 April 2021

Rekomendasi Emas 1 April 2021: Naik karena Turunnya USD dan Yields AS


PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas mengalami kenaikan pada hari Rabu setelah turun menyentuh level terendah selama beberapa minggu pada hari Selasa. Emas mengalami kenaikan dari melemahnya dollar AS mengikuti turunnya yields obligasi AS. Emas berjangka kontrak bulan April diperdagangkan naik $26.20 ke $1,710.10 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei naik $0.047 ke $24.095 per ons.

Pasar saham global mendatar dan bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS juga mengarah bervariasi ketika perdagangan sesi New York dimulai. Hari Rabu adalah hari perdagangan terakhir dari bulan Maret dan kuartal pertama tahun 2021. Banyak portfolio managers melakukan window dressing.

Baca Juga :

Laporan employment AS untuk bulan Maret dari ADP menunjukkan pertambahan pekerjaan sebanyak 517.000 yang adalah sesuai dengan yang diperkirakan sebesar 525.000 dan naik jauh dibandingkan dengan bulan Februari sebanyak 117.000. Laporan ini akan menjadi pendahulu dari laporan NFP yang akan keluar pada hari Jumat yang diperkirakan akan menunjukkan pertambahan pekerjaan sebanyak 675.000 pekerjaan setelah kenaikan sebanyak 379.000 pada bulan Februari.

Dollar AS melemah dengan turunnya imbal hasil Treasury AS. Turunnya imbal hasil Treasury AS disebabkan karena Biden mengatakan akan menaikkan pajak untuk mendanai sebanyak $2 triliun dari belanja infrastruktur senilai $3 triliun. Hal ini berarti berkurangnya penerbitan surat hutang pemerintah AS yang menaikkan harga dari obligasi AS sehingga menurunkan yields obligasi AS yang diikuti dengan melemahnya dollar AS. Hal ini mendorong naik harga emas.

“Support” terdekat menunggu di $1,680.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,673.30 dan kemudian $1,660.00. “Resistance” terdekat menunggu di $1,712.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,740.20 dan kemudian $1,754.20. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibiznews

Rabu, 31 Maret 2021

Harga Emas Tergelincir hampir 2 Persen

Ilustrasi Harga Emas (4)

PT Rifan Financindo - Harga emas tergelincir hampir 2 persen pada hari Selasa karena penguatan dolar, imbal hasil Treasury yang lebih tinggi, dan harapan untuk pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat, mengurangi permintaan emas batangan safe-haven.

Dikutip dari CNBC, Rabu (31/3/2021), harga emas di pasar spot turun 1,7 persen menjadi USD 1,682.81 per ounce dalam perdagangan sore. Di awal sesi, bullion turun sekitar 2 persen ke level terendah sejak 8 Maret di USD 1.678.40. Emas berjangka AS ditutup 1,7 persen turun menjadi USD 1.686.

Tolok ukur imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik ke puncak 14-bulan pada Selasa pagi. Didukung oleh harapan pertumbuhan dan inflasi yang lebih kuat menjelang rencana infrastruktur jutaan dolar Presiden AS Joe Biden.

Baca Juga :

"Penggerak jangka pendek tampaknya menjadi sangat bearish untuk emas," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA. Dia juga menyematkan pelemahan emas baru-baru ini pada penguatan dolar dan imbal hasil yang lebih tinggi.

Sementara emas kemungkinan akan melihat beberapa tekanan dalam jangka pendek, harga investor dalam kekhawatiran inflasi bisa "akhirnya memicu hiruk-pikuk pembelian emas," tambah Moya.

Indeks dolar melonjak ke level tertinggi lebih dari empat bulan, membuat harga emas dalam denominasi greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi telah mengancam daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi karena meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan, yang tidak membayar bunga.

Harga Emas Nyangkut di Bawah USD 1.750, Bisakah Menguat?
Harga emas terus berada di kisaran USD 1.700 per ounce pada perdagangan minggu lalu. Harga emas sulit menembus level resisten di USD 1.750 per ounce. Apakah hal ini akan terjadi terjadi pada minggu ini?

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kitco, suara para analis yang memperkirakan harga emas bakal naik sama besar dengan analis yang memperkirakan harga emas bakal tertekan.

Di antara para analis tersebut, banyak yang berpikir bahwa saat terjadi penurunan harga seperti saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengakumulasikan pembelian untuk jangka panjang.

"saya melihat harga emas akan berada di level USD 1.700 dan kemudian para investor akan terjun ke pasar melakukan pembelian," jelas kepala analis Bue Line Futures, Phillip Streible.

"Imbal hasil obligasi AS tidak akan terus berada di level tertinggi selama-lamanya. Akan ada tren pembalikan dan kemudian emas akan memperoleh kesempatan yang baik," tambah dia.

Pada pekan ini, 16 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei Kitco. Dari jumlah tersebut 7 peserta atau 44 persen menyerukan harga emas akan naik.

Kemudian 8 analis atau 50 persen mengatakan harga emas akan mengalami tekanan. Sedangkan satu suara atau 6 persen menyqatakan netral.

Sementara itu, total 807 suara dari pelaku pasar diberikan dalam jajak pendapat online. Dari jumlah tersebut, 377 responden atau 47 persne menyatakan harga emas akan naik pada minggu ini.

Di luar itu, 255 lainnya atau 32 persen harga emas akan mengalami tekanan dan 175 pemilih, atau 22 persen memilih netral. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Selasa, 30 Maret 2021

Rekomendasi Emas 30 Maret 2021: Turun karena Menguatnya USD


Rifan Financindo - Harga emas turun sedikit pada awal perdagangan sesi AS hari Senin kemarin. Memulai minggu perdagangan yang baru, seperti tidak ada yang mengajukan pembelian terhadap metal safe-haven ini ditengah sentimen pasar yang “risk-off”. Indeks dollar AS yang menguat belakangan ini tetap menjadi elemen yang negatip terhadap pasar metal. Emas berjangka kontrak bulan April turun $19.50 ke $1,712.80 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei turun $0.269 ke $23.845 per ons.

Pasar pada hari Senin sibuk dan dibuat nervous atas berita bahwa sebuah perusahaan investasi yang besar, Archegos Capital Management, pada akhir minggu lalu, melikuidasi posisi yang besar senilai $30 miliar di Viacom CBS dan Discovery kemungkinan karena kena margin call. Dikuatirkan akan ada efek domino yang menyebabkan beberapa saham bank investasi turun tajam, namun sejauh ini pasar keuangan dan saham secara umum tidak bereaksi signifikan terhadap masalah ini dan karenanya pasar emas dan perak tidak mengalami kenaikan permintaan dengan cepat. Meskipun demikian hal ini memicu sentimen “risk-off” di pasar yang mendorong naik dollar AS sehingga menekan harga emas.
Silahkan klik jika ingin join Telegram Vibiznews

Baca Juga :

Pasar saham global hampir stabil mengarah menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah stabil ke melemah ketika perdagangan sesi New York dimulai.

Kabar baik datang dari Mesir, dimana otoritas Mesir berhasil membuat kapal super besar Ever Given yang sebelumnya terdampar, kembali dapat mengapung dan berjalan di Kanal Suez yang mengakibatkan perdagangan global kembali normal secara bertahap.

“Support” terdekat menunggu di $1,703.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,689.15 dan kemudian $1,673.30. “Resistance” terdekat menunggu di $1,732.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,740.20 dan kemudian $1,754.00. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 29 Maret 2021

Rekomendasi Mingguan Emas 29 Maret – 02 April 2021: Bisakah Naik Lagi ke $1,900?

PT Rifan

PT Rifan - Emas sedang bertengger dengan nyaman di atas $1,700 per ons. Apakah bisa naik kembali ke $1,900? Para analis tetap positip namun mengatakan bahwa metal berharga memerlukan katalisator yang baru untuk bisa naik sampai ke level tertingi yang lama.

Melewati banyak event pada minggu lalu, emas berhasil bertahan diatas $1,720 per ons. Metal berharga ini bahkan berusaha menembus level resistance kunci di $1,750 pada hari Kamis. Dan walaupun gagal naik lebih tinggi lagi, emas berjangka Comex bulan Juni diperdagangkan di $1,733.90 naik 0.38% pada hari itu.

Faktor – faktor yang secara normal bisa membebani harga emas, seperti naiknya pasar saham, dan menguatnya dollar AS, kelihatannya tidak lagi menekan harga emas begitu dahsyat pada saat sekarang ini.

Baca Juga :

Pola pergerakan harga seperti ini bisa menjadi tanda bahwa ini wakunya untuk mulai membeli emas. Minggu ini, kemungkinan harga emas bisa naik lebih tinggi lagi.

Emas ditarik oleh dua outlook yang berbeda. Dari pandangan risk-on jangka pendek, di dasarkan kepada vaksinasi dan pemulihan ekonomi. Dari pandangan risk-off jangka Panjang yang diisi dengan ketidakpastian dan Federal Reserve yang akomodatif.

Tidak mengherankan apabila belum berhasil menembus keatas. Dolar AS masih terus kuat. Dan masih akan tetap kuat dalam jangka pendek dengan Eropa sedang menutup aktifitasnya setelah gagal dalam distribusi vaksin. Arus dana kemungkinan masih bergerak menuju AS. Namun, secara jangka panjang, ada ketidakpastian. Bisa jadi pada akhir tahun 2021 emas berhasil menembus $1,900 karena adanya inflasi dan tidak adanya tindakan dari Federal Reserve untuk mengatasi infasi. Selain itu akan ada lebih banyak hutang dan belanja infrastruktur lebih banyak lagi.

Namun, emas tidak mungkin naik lebih tinggi sampai ada katalisator baru. Emas kelihatannya sudah nyaman pada level harga sekarang. Permintaan fisik emas memberikan rintangan terhadap turunnya harga emas, namun tidak ada katalisator makro yang bisa menggerakkan harga emas naik.

Salah satu katalisator yang bisa menggerakkan harga emas naik lebih tinggi adalah emas berhasil menembus pengaruh dari yields treasury AS 10 tahun. Belakangan ini, emas telah tertarik turun apabila yields treasury AS naik. Namun, hubungan terbalik ini bisa saja ditembus yang akan bisa membantu harga emas untuk naik menembus batasan yang selama ini telah merintangi kenaikan harga emas lebih tinggi lagi.

Saat ini sekalipun yields naik sedikit, emas tetap bertahan dengan baik. Ini adalah tanda yang positip. Jika emas bisa berdeviasi, lepas dari yields pada saat pengumuman paket infrastruktur nantinya, ini adalah hal yang baik bagi emas. Ketika inflasi datang, itulah waktunya membeli emas.

Dengan lebih banyak uang dicetak dan lebih banyak kebijakan yang akomodatif, inflasi akan masuk dan level harga emas yang terendah pada bulan Februari bisa jadi menjadi harga dasar bagi emas. Semakin lama harga emas bergerak sideways, semakin berpotensi untuk bergerak naik.

Katalisator yang lainnya bisa dollar AS akhirnya kehilangan tenaga untuk naik lebih lanjut.  Dengan berjalannya waktu, dollar AS bisa berbalik turun dan dengan yields riil tetap negatip, maka harga emas kemungkinan akan memperoleh daya tariknya lagi.

Selain itu, masih ada banyak resiko yang bisa menyala tiba – tiba yang mempengaruhi minat terhadap resiko dari investor, dari tanda – tanda bangkitnya kembali kasus Covid – 19 secara global, sampai kepada ketegangan AS – Cina, ditengah kemungkinan berubahnya kebijakan moneter the Fed, pasar yang saat ini relatif tenang bisa berubah dengan resiko – resiko tersebut.

“Support” terdekat menunggu di $1,726.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,702.15 dan kemudian $1,673.30. “Resistance” terdekat menunggu di $1,747.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,754.20 dan kemudian $1,775.00. PT Rifan.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 26 Maret 2021

Rekomendasi Emas 26 Maret 2021: Turun karena Kuatnya USD dan Jatuhnya Minyak

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS. Menguatnya dollar AS dan jatuhnya harga minyak mentah pada minggu ini telah menekan pergerakan naik harga emas.

Emas berjangka kontrak bulan April turun $6.20 ke $1,727.10 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei turun $0.616 ke $24.625 per ons.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam, dengan saham-saham Eropa kebanyakan melemah dan saham-saham Asia kebanyakan menguat. Indeks saham AS mengarah melemah pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Baca Juga :

Kejadian yang menyolok di pasar pada minggu ini adalah naiknya dollar AS di pasar forex dan jatuhnya harga minyak mentah di pasar komoditi. Hal kunci diluar pasar metal berharga ini, adalah naiknya indeks dollar AS yang menyentuh level tertinggi selama empat bulan dalam perdagangan semalam. Naiknya imbal hasil obligasi di AS yang melampaui imbal hasil obligasi pemerintah negara lainnya, mengundang arus modal masuk ke dollar AS, termasuk dari matauang euro. Amerika Serikat mengalahkan zona Euro dalam hal prospek pertumbuhan ekonomi dan pertempuran melawan Covid – 19.

Naiknya dollar AS juga ditopang oleh positipnya prospek pemulihan ekonomi AS. Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa GDP kuartal ke empat final AS bertumbuh 4.3%, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 4.1% dan angka ini adalah lebih baik daripada yang diperkirakan para ekonom yang memperkirakan angka GDP kuartal ke empat final tidak berubah.

Klaim pengangguran mingguan AS turun sebanyak 97.000 ke 684.000, lebih baik daripada yang diperkirakan pasar. Ini adalah pertama kalinya klaim pengangguran AS turun dibawah 700.000 sejak pandemik Covid – 19 dimulai setahun yang lalu. Konsensus para ekonom memperkirakan klaim pengangguran mingguan AS akan muncul di angka 730.000 setelah angka sebelumnya direvisi naik ke 781.000.

Sementara itu, harga minyak mentah yang sempat turun ke $57 berhasil naik lagi ke $60.64 pada hari Rabu, tertolong dengan berita bahwa kapal container terbesar dunia terdorong kepinggir oleh angin yang besar pada hari Selasa sehingga terdampar di Kanal Suez Mesir, dan merintangi pengapalan global. Pada hari Kamis harga minyak mentah sudah turun lagi ke $57.80.

“Support” terdekat menunggu di $1,722.30 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,702.15 dan kemudian $1,673.30. “Resistance” terdekat menunggu di $1,738.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,747.00 dan kemudian $1,754.20. PT Rifan Financindo berjangka.

 

Sumber : Vibiznews

Kamis, 25 Maret 2021

Rekomendasi Emas 25 Maret 2021: Minat Beli Terkendala Kuatnya Dolar AS


PT Rifan Financindo - Harga emas naik sedikit pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu kemarin. Minat beli terhadap emas tetap terkendala oleh kuatnya dollar AS dan jatuhnya pasar minyak mentah.

Kapal container terbesar dunia terdorong kepinggir oleh angin yang besar pada hari Selasa sehingga terdampar di Kanal Suez Mesir, dan merintangi pengapalan global yang kemungkinan akan berlangsung selama berhari – hari. Laporan mengatakan bahwa 10% dari perdagangan minyak mentah global berlangsung melalui Kanal Suez. Berita ini membuat harga minyak mentah mengalami rebound ke $60.65 setelah terpukul kerugian yang kuat yang mendorong harga minyak mentah AS sempat turun ke level terendah dalam 6 minggu pada hari Selasa kemarin di $57.00.

Emas berjangka kontrak bulan April naik $3.10 ke $1,732.30 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei naik $0.078 ke $25.31 per ons.

Baca Juga :

Pasar saham global bervariasi mengarah turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Jerman, Perancis dan Itali baru – baru ini telah memperpanjang atau mengenakan kembali restriksi karena gelombang infeksi Covid – 19 yang baru, serbuan ke rumah sakit dan kematian. Sementara penduduk telah frustrasi dengan lockdown dan dengan lambatnya penangan vaksin di Uni Eropa.

Naiknya infeksi Covid – 19 di Eropa yang mengakibatkan ditutupnya kegiatan bisnis dan sebagian kekuatiran akan gelombang ketiga memukul AS, telah memicu sedikit kenaikan atas keengganan terhadap resiko di pasar pada minggu ini.

Di AS, naiknya harga juga menjadi perhatian yang tinggi. Jerome Powell, Gubernur Federal Reserve AS mengatakan bahwa inflasi kemungkinan naik di bulan – bulan yang akan datang, namun kemungkinan tidak akan berlangsung terus. Powell mengulangi jaminannya untuk mendukung ekonomi AS, khususnya dengan masih ada sekitar 9.5 juta orang Amerika masih belum mendapatkan pekerjaan.

Sementara Treasury Secretary Janet Yellen juga berjanji untuk membantu pemulihan ekonomi, namun tetap bisu mengenai rencana infrastruktur dari pemerintah. Menurut laporan, dana belanja infrastruktur senilai $3 triliun akan didanai sebagian dari kenaikan pajak. Laporan ini memberikan kontribusi bagi buruknya sentimen dan membuat arus masuk ke dollar AS yang safe-haven.

“Support” terdekat menunggu di $1,726.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,702.15 dan kemudian $1,673.30. “Resistance” terdekat menunggu di $1,747.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,754.20 dan kemudian $1,775.00. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800