English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Jumat, 22 Januari 2021

Rekomendasi Emas 22 Januari 2021: Naik Ditengah Harapan Stimulus AS Yang Baru

 

Rifan Financindo - Harga emas berjangka diperdagangkan sedikit naik pada saat perdagangan sesi Amerika Serikat. Metal berharga kuning ini mengalami rebound yang solid dari kerendahan mingguannya dan memberikan momentum kenaikan secara tehnikal. Indeks saham AS yang mencetak rekor ketinggian baru sedikit menahan kenaikan metal safe-haven ini. Emas berjangka kontrak bulan Februari diperdagangkan naik $1,50 pada $1,868.10 per ons.

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pasar menjadi lebih positip karena berjalannya transisi kekuasaan di Amerika Serikat dengan damai pada hari Rabu, dengan tidak ada kerusuhan sosial sebagaimana yang ditakutkan oleh kubu Biden. Inagurasi yang hanya dihadiri oleh segelintir orang tersebut berjalan dengan lancar. Diperkirakan Biden akan dengan cepat bertindak dengan Kongres untuk mengeluarkan rencana stimulus sebesar $1,9 triliun dan pasar juga menyukainya.

Baca Juga :

Saat sekarang ini para trader dan investor mengesampingkan pandemic Covid – 19 yang masih mengamuk di Amerika Serikat dan negara – negara lainnya. Di Amerika Serikat korban yang mati telah melebihi 400.000 orang. Covid dengan mutasi yang baru juga membawa kekuatiran ditengah harapan akan vaksin.

“Support” terdekat menunggu di $1,850.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,831.10 dan kemudian $1,810.37. “Resistance” terdekat menunggu di $1,874.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,880.00 dan kemudian $1,900.00. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 21 Januari 2021

Rekomendasi Emas 21 Januari 2021: Naik Tajam Karena Turunnya USD


PT Rifan Financindo - Harga emas berjangka sempat kehilangan keuntungannya namun kemudian berhasil merebut kembali dan diperdagangkan naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat. Indeks saham AS kembali ke rekor ketinggian mereka. Harga emas telah “rebound” dari kerendahan pada minggu ini, dan lebih banyak lagi keuntungan pada minggu ini menunjukkan metal berharga telah melewati kerendahan jangka pendek. Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $27.00 pada $!,867.00 per ons.

Pasar saham global bervariasi namun kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Baca Juga :

Calon Treasury Secretary AS yang baru, Janet Yellen memberikan testimoninya. Yellen mendukung paket kelegaan fiskal yang besar dan menyatakan bahwa keuntungan dari menambah belanja adalah lebih besar dibandingkan dengan biaya sehubungan dengan beban hutang yang lebih tinggi.

Komentar dari Yellen membuat pembelian saham meningkat dan menaikkan indeks saham utama AS. Sentimen “risk-on” melanda perdagangan sesi Asia, mendorong pasar saham naik mencetak rekor ketinggian baru. Sebagai akibatnya dolar AS yang anti resiko kehilangan kekuatannya  dan pada gilirannya menaikkan harga emas.

“Support” terdekat menunggu di $1,838.70 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,825.00 dan kemudian $1,810.37. “Resistance” terdekat menunggu di $1,870.94 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885.25 dan kemudian $1,900.00. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 20 Januari 2021

Rekomendasi Emas 20 Januari 2021: Penurunan Sudah Mencapai Dasar?


Rifanfinanindo - Harga emas berjangka naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat dan membuat pemulihan yang kuat setelah terpukul ke kerendahan beberapa minggu. Rebound yang besar ini menunjukkan gerakan turun jangka pendek telah kelelahan dan level rendah saat ini bisa jadi sudah merupakan dasar di pasar secara jangka pendek. Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $7.40 pada $1,837.20 per ons.

Pasar menaruh perhatian dengan seksama terhadap Gubernur Federal Reserve sebelumnya dan Secretary Treasury AS Janet Yellen dengan dia akan membuat testimony di depan Komite Keuangan Senat AS.

Baca Juga :

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Para investor dan trader lebih bersemangat dari hari pertama memulai perdagangan yang baru, meskipun partisipan pasar menjadi bertambah berhati-hati memasuki masa transisi kekuasaan pada pertengahan hari Rabu ditengah tingginya tingkat keamanan di Washington D.C. Sementara itu Amerika Serikat baru saja melewati angka 400.000 dalam jumlah kematian dan ada keprihatinan bermutasinya virus.

Hal kunci diluar pasar metal, adalah turunnya indeks dolar AS setelah mengalami rebound yang bagus dari kerendahan selama 2 ½ tahun pada awal bulan. Harga minyak mentah Nymex menguat dan diperdagangkan disekitar $52.75 per barel.

“Support” terdekat menunggu di $1,830.31 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,823.00 dan kemudian $1,810.37. “Resistance” terdekat menunggu di $1,842.94 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,848.25 dan kemudian $1,860.87. Rifanfinancindo.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 19 Januari 2021

Harga Emas Melemah Tertekan Penguatan Dolar AS

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia

Rifan Financindo - Harga emas turun ke level terendah dalam satu setengah bulan pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Penurunan harga emas ini karena dolar AS yang lebih kuat sehingga membuat harga emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Ekspektasi paket bantuan atau stimulus Covid-19 Pemerintah AS yang cukup besar belum bisa menahan pelemahan harga emas.

Mengutip CNBC, Selasa (19/1/2021), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.820,46 per ounce pada pukul 00.48 GMT, setelah jatuh ke level terendah sejak 2 Desember 2020 di USD 1.809,90 per ounce di awal sesi.

Baca Juga :

Untuk harga emas berjangka AS turun 0,7 persen menjadi USD 1.816,80 per ounce.

Sedangkan nilai tukar Dolar AS menguat ke level tertinggi dalam empat minggu terhadap mata uang saingan.

Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa dia ingin 100 juta suntikan vaksin Covid-19 selama 100 hari pertama menjabat. Pernyataan tersebut sehari setelah ia mengungkapkan proposal paket stimulus senilai USD 1,9 triliun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Penjualan ritel AS turun dalam tiga bulan berturut-turut pada Desember, sementara harga produsen AS naik moderat. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan inflasi yang diantisipasi dalam beberapa bulan mendatang mungkin tidak akan mengkhawatirkan.

Pemulihan ekonomi China kemungkinan lebih cepat pada kuartal IV, didorong oleh permintaan yang lebih kuat di dalam dan luar negeri dan stimulus kebijakan, yang diharapkan dapat memberikan dorongan yang kuat di 2021. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Senin, 18 Januari 2021

Rekomendasi Emas 18 – 22 Januari 2020: Akankah Turun di Bawah $1,800?

 

PT Rifan Financindo - Ada ketakutan di pasar. Pandemik Covid – 19 yang masih mengamuk, memburuknya kondisi ekonomi dan kemungkinan penundaan stimulus $1.9 triliun yang diusulkan oleh Biden. Data ekonomi menunjuk kepada perlambatan yang signifikan pada permulaan tahun baru dengan langkah – langkah lockdown yang diberlakukan, membebani pemulihan ekonomi.

Perspektif ekonomi jangka pendek masih bermasalah. Orang menjadi takut dan menyimpan uang tunai. Pasar rentan.

Tidak mengherankan melihat kejatuhan dari penjualan ritel sekali lagi karena angka virus dan restriksi yang dikenakan diseluruh negara. Kelihatannya pertumbuhan konsumsi melambat tajam pada akhir tahun lalu sehingga memulai tahun ini dengan lemah.

Baca Juga :

Ketidakpastian ini memicu aksi jual terhadap emas dan saham dengan orang berbalik ke uang tunai ditengah kenaikan dolar AS dan naiknya imbal hasil. Indeks dolar AS dan imbal hasil naik dan orang panik.

Pasar prihatin dengan dolar AS mengalami kenaikan sehingga menahan kenaikan harga emas. Secara tehnikal, bisa ada penurunan lebih lanjut dan ini adalah kesempatan untuk membeli di harga rendah.

Saat ini emas berjangka kontrak bulan Februari diperdagangkan pada $1,828.50, turun 1,40% pada hari itu.

Reaksi pasar terhadap proposal Biden senilai $1,9 triliun yang dibukakan pada hari Kamis adalah yg negatif. Pertanyaannya adalah seberapa cepat Biden bisa meloloskan stimulus yang diusulkan. Dia akan mendapatkan resistensi dari Senat seperti sebelumnya. Hanya diperlukan beberapa Republikan untuk berkata tidak yang bisa membuat prosesnya menjadi sangat lama.

Inflasi juga tidak dapat diabaikan pada tahun ini. Pasar prihatin dengan pencetakan uang selama ini. Obligasi dan imbal hasil mulai menunjukkan tanda – tanda naiknya inflasi karena pencetakan uang. Jika inflasi akhirnya mencapai 2%, situasi ini bisa tidak terkontrol lagi dan ini bagus buat emas.

Powell menunjuk kepada inflasi yang bisa mulai naik dengan cepat dengan mengatakan bahwa pada saat pandemik mereda, akan ada gelombang belanja yang kuat yang bisa mendorong harga-harga naik.

Minggu ini emas masih berpeluang melemah. Level $1,775 perlu diperhatikan jika harga emas berhasil menembus $1,800. “Support” pertama yang harus ditembus adalah $1,825.

Namun apabila berbalik naik, harga emas akan berhadapan dengan”resistance” terdekat di $1,850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,875 dan kemudian $1,900. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 15 Januari 2021

Harga Emas Naik Terangkat Komentar Gubernur The Fed

Ilustrasi Harga Emas Naik 

Rifanfinancindo - Harga emas dunia menguat dipicu komentar Gubenur Federal Reserve AS Jerome Powell yang memperkuat munculnya harapan seputar patokan suku bunga yang lebih rendah. Penyebab lain, prospek lebih banyak stimulus AS semakin mengangkat daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi.

Melansir laman CNBC, Jumat (15/1/2021), harga emas di pasar spot naik 0,8 persen usai komentar Powell. Kemudian naik lagi 0,3 menjadi USD 1.848,22 per ounce. Adapun harga emas berjangka AS lebih rendah 0,2 persen menjadi USD 1.851,40 per ounce.

Powell mengatakan kenaikan suku bunga akan terjadi dalam waktu dekat. Serta menolak saran yang menilai bank sentral mungkin harus mulai mengurangi pembelian obligasi dalam waktu dekat.

Baca Juga :

Powell menegaskan sikap dovish bank tersebut. "... Anda akan melihat bahwa The Fed akan tetap sangat akomodatif dan itulah mengapa harga emas naik," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA.

Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya peluang bagi pembeli emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil dan membebani dolar.

Usai komentar Powell, indeks Dolar AS melemah, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Sementara itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan aplikasi tunjangan pengangguran untuk pertama kali melonjak pada pekan lalu.

"Lonjakan signifikan ini mengingatkan semua orang bahwa situasi pasar tenaga kerja masih mengerikan, dan itu akan membutuhkan lebih banyak stimulus," kata Moya, menambahkan bahwa kekhawatiran atas pandemi virus corona tetap mendukung harga emas.

Harga Logam Lainnya
Presiden terpilih AS Joe Biden dijadwalkan mengungkap proposal paket stimulus pada hari Kamis yang nilainya melebihi USD 1,5 triliun.

Selama ini, emas dianggap sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang dapat dihasilkan dari stimulus yang dikucurkan, lonjakan imbal hasil obligasi baru-baru ini telah menantang status tersebut karena meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan hasil.

Imbal hasil obligasi melonjak lebih tinggi sejak minggu lalu di tengah ekspektasi kucuran stimulus baru, dan bertahan mendekati posisi tertinggi 10 bulan.

Dalam perdagangan logam lainnya, harga perak naik 1,7 persen menjadi USD 25,57 per ounce. Kemudian harga platinum naik 1,5 persen menjadi USD 1.109,98 per ounce dan paladium naik 0,3 persen menjadi USD 2.391,08 per ounce. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 14 Januari 2021

Rekomendasi Emas 14 Januari 2020: Naik Karena Permintaan Safe-Haven


Rifan Financindo - Harga emas berjangka naik moderat pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat karena permintaan safe-haven dengan meningkatnya keengganan terhadap resiko di pasar pada pertengahan minggu. Emas berjangka kontrak bulan Februari terakhir naik $9.90 pada $1,854.10 per ons.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit naik ketika perdagangan sesi New York dimulai.

Dari Amerika Serikat, lelang obligasi 30 tahun rencananya akan diadakan setelah lelang obligasi 10 tahun yang berhasil menarik banyak pembeli. Apabila permintaan yang datang tidak setinggi lelang 10 tahun, dolar AS bisa mengalami kenaikan yang pada gilirannya akan membuat harga emas mengalami penurunan.

Baca Juga :

Wakil the Fed Richard Clarida dan Gubernur Lael Brainard akan berbicara nantinya, setiap ada sebutan akan melakukan “tapering” bisa menaikkan dolar AS dan menurunkan harga emas.

Biden akan membicarakan mengenai ekonomi AS pada hari Kamis dan investor mengharapkan Biden akan mengumumkan paket bantuan senilai sekitar $3 triliun.

Hal kunci diluar pasar metal berharga adalah harga minyak mentah berjangka yang mengalami kenaikan dan menyentuh ketinggian 10 bulan dalam perdagangan semalam di sekitar $53 per barel.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,864.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,875.00 dan kemudian $1,900.00. “Support” terdekat menunggu di $1,849.10 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,841.00 dan kemudian $1,800.00. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800