English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 07 September 2020

Rekomendasi Harga Emas 7 – 11 September 2020: Beresiko Turun Dengan Kuatnya USD


Rifanfinancindo - Metal berharga memulai minggu lalu dengan kuat dan mengetes “resistance” di dekat $2,000 per ons. Namun seluruh keuntungan yang telah diperoleh terhapus oleh bangkitnya dolar AS dari kerendahan selama 32 tahun.

Pasar emas mengakhiri minggu lalu dengan kerugian hampir 2%. Emas berjangka kontrak bulan Desember terakhir diperdagangkan di $1,935.20 per ons. Hari Jumat kemarin pasar emas mengalami tekanan jual setelah pasar tenaga kerja AS mengatakan bahwa hampir 1,4 juta pekerjaan pada bulan Agustus, sesuai dengan yang diperkirakan. Dan pada saat yang bersamaan tingkat pengangguran turun ke 8.4% dan upah naik sebanyak 0.4%.

Kebangkitan momentum “bullish” dari dolar AS merupakan resiko yang paling signifikan bagi pasar emas pada minggu depan dengan harga emas tetap terperangkap dalam pola konsolidasi.

Baca Juga :

Kebangkitan dari dolar AS ini sebenarnya bukanlah suatu kejutan yang signifikan. Para analis telah memperhatikan bahwa dolar AS telah matang untuk keluar dari tekanan jangka pendek yang terus membuatnya turun.

Walaupun sentimen di pasar tetap agak berhati-hati dengan harga emas tidak dapat menembus “resistance” di $2,000 per ons, dan dolar AS masih memiliki ruang untuk naik, faktor fundamental akan terus mendukung harga emas dan setiap penurunan harga emas akan dipandang sebagai kesempatan untuk membeli diharga yang lebih rendah. Emas akan mendapatkan dukungan “support” di $1,920 per ons.

Ini adalah saat yang baik untuk membeli emas. Dampak dari langkah-langkah stimulus belum berlalu dan inflasi akan mendorong naik harga emas dan menurunkan imbal hasil obligasi yang riil.

Namun harga emas bisa saja turun sampai dibawah $1,900. Emas bisa terus berkonsolidasi dengan pasar masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai potensi dari langkah-langkah stimulus. Turunnya pengangguran AS membuat the Fed semakin tidak akan menyampaikan kejutan “dovish” lagi pada bulan September ini. Hal ini akan membuat dolar AS akan dibeli orang dan emas akan tertahan untuk bisa naik.

Minggu ini para trader emas juga harus memperhatikan faktor diluar Amerika Serikat, khususnya pertemuan kebijakan moneter European Central Bank (ECB) yang akan diadakan pada tanggal 10 September. Pergerakan naik terbesar dari dolar AS pada minggu lalu yang merupakan juga hari terburuk bagi emas pada minggu lalu terjadi setelah anggota ECB Philip Lane mengatakan bahwa tingkat nilai tukar euro terhadap dolar AS sangat berarti untuk diperhatikan. Berita ini langsung membuat euro turun dan dolar AS naik.

Kelihatannya tinggal masalah waktu untuk ECB mengeluarkan langkah-langkah stimulus baru dan mereka memang masih memiliki ruang untuk itu.

Kedepannya, dalam minggu yang pendek ini karena ada liburan hari buruh pada hari Senin, berarti investor bisa memperkirakan harga emas kemungkinan bergerak dalam rentang harga antara antara “support” di $1,920 an dan “resistance” di $2,000 an per ons.

“Support” terdekat menunggu di $1,929.70 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,919.70 dan kemudian $1,901.40. Sedangkan “resistance” terdekat menunggu di $1,948.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,972.40 dan kemudian $1,992.50 sebelum akhirnya ke $2,000.00. Rifan Financindo.


Sumber  : Vibiznews

Jumat, 04 September 2020

Rekomendasi Harga Emas 4 September 2020: Turun Karena Naiknya USD & Turunnya Minyak


Rifan Financindo - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat tertekan sebagian oleh naiknya indeks dolar AS setelah sempat turun menyentuh kerendahan selama 2 tahun pada awal minggu dan sebagian disebabkan karena jatuhnya harga minyak mentah ke kerendahan selama 4 minggu dalam perdagangan semalam.

Emas berjangka kontrak bulan Agustus turun ke $1,934.30 per ons. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.024.000,- per gram.

Laporan klaim pengangguran mingguan AS menunjukkan klaim baru sebanyak 881.000 yang dibawah daripada yang diperkirakan kenaikan sebanyak 950.000. Harga emas semakin tertekan setelah munculnya angka klaim pengangguran mingguan AS ini. Para trader sedang menunggu laporan NFP untuk bulan Agustus yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan pekerjaan sebanyak 1,3 juta.

Baca Juga :

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah melemah pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Nasdaq dan S&P 500 yang menyentuh rekor ketinggian pada hari Rabu, sekarang mengalami koreksi normal ditengah tren naiknya saat ini. Selain itu juga ada sedikit pertambahan keengganan terhadap resiko di pasar karena laporan AS akan mengenakan restriksi atas diplomat-diplomat Cina sebagai pembalasan atas perlakuan Cina terhadap diplomat AS. Laporan yang lain mengatakan bahwa para pejabat kesehatan AS mengatakan vaksin sudah akan bisa didistribusikan pada tanggal 1 November.

Penurunan selanjutnya dari harga emas akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,924.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,915.00 dan kemudian $1,900.00. Sedangkan kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,948.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,972.40 dan kemudian $1,992.50. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Kamis, 03 September 2020

Rekomendasi Harga Emas 3 September 2020: Turun Karena Naiknya Saham Global.

 

PT Rifan Financindo - Harga emas turun tertekan oleh karena naiknya pasar saham global, termasuk ketinggian rekor baru di indeks nasdaq dan S&P 500. Hanya ada sedikit keengganan terhadap resiko di pasar pada saat ini, dan hal ini adalah faktor “bearish” bagi metal yang “safe-haven”.

Emas berjangka kontrak bulan Oktober turun $7.90 per ons pada $1,962.60. Sementara emas Antam di tawarkan beli pada Rp 1.024.000,- per gram, turun Rp 2000,-

Sebelumnya harga emas sempat naik karena laporan pekerjaan swasta AS dari ADP untuk bulan Agustus muncul di 428.000 yang meleset jauh daripada yang diperkirakan sebesar 1 juta pekerjaan.

Baca Juga :

Pasar saham global kebanyakan mengalami kenaikan dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS juga solid mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Nasdaq dan S&P 500 menyentuh rekor baru dalam perdagangan semalam. Pada saat ini, para trader dan investor lebih fokus kepada data ekonomi AS yang umumnya lebih baik daripada yang diperkirakan pasar.

Mata uang Euro mengalami penurunan setelah sempat naik menyentuh ketinggian selama 1,5 tahun pada perdagangan hari Selasa. Philip Lane, kepala ekonom dari ECB, yang mengatakan bahwa ECB sedang memperhatikan valuasi dari matauang. Pejabat European Central Bank (ECB) ini pada hari Rabu menyatakan keprihatinannya mengenai apresiasi dari matauang bersama Eropa ini terhadap rivalnya dolar AS.

Data penting diluar pasar metal berharga adalah naiknya indeks dolar AS karena koreksi normal setelah menyentuh kerendahan selama dua tahun pada hari Selasa.

Penurunan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,950.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,940.00 dan kemudian $1,900.00. Sedangkan kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,972.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,992.50 dan kemudian $2,000.00. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 02 September 2020

Rekomendasi Harga Emas 2 September 2020: Kenaikan Emas Terhapus Bagusnya Data Manufaktur AS


Rifanfinancindo - Harga emas sempat naik pada awal perdagangan sesi AS didorong sebagian oleh melemahnya indeks dolar AS yang menyentuh kerendahan selama 2 tahun. Postur grafik emas berubah sepenuhnya “bullish” yang mengundang pembeli berdasarkan analisa tehnikal.

Namun pada perdagangan selanjutnya, harga emas turun sedikit ke teritori negatip dan mengalami tekanan jual secara tehnikal dengan membaiknya sentimen di sektor manufaktur AS untuk bulan Agustus yang lebih baik daripada yang diperkirakan.

ISM mengatakan bahwa indeks manufaktur AS menunjukkan angka 56% di bulan Agustus, naik dari angka 54.2% di bulan Juli. Data ini juga mengatasi dari yang diperkirakan oleh para ekonom di 54.6%. Menurut laporan dari ISM tersebut, angka ini adalah angka yang tertinggi sejak bulan November 2018.

Baca Juga :

Data yang lebih baik daripada yang diperkirakan ini telah membebani harga emas pada awal reaksi daripada pasar sehingga harga emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan di $1,979 per ons, tidak berubah pada hari itu.

Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.026.000,- per gram, naik Rp 6000,-

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS juga mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Nasdaq menyentuh rekor ketinggian berikutnya dalam perdagangan semalam, sementara S&P sekali lagi menyentuh rekor ketinggiannya.

Di benua Eropa, PMI manufaktur muncul di 51.7, sesuai dengan yang diperkirakan. Hal ini  menunjukkan pertumbuhan yang moderat di bulan Agustus dimana angka awalnya di 49. Angka diatas 50 menunjukkan perluasan sedangkan angka dibawah 50 menunjukan kontraksi. Laporan mengenai meningkatnya manufaktur iPhones dari Apple dan data PMI manufaktur Cina juga mendorong naik sentimen pasar yang positip.

Kenaikan kembali dari harga emas akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,992.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,000.00 dan kemudian $2,020.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,963.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,955.00 dan kemudian $1,924.48. Rifanfinancindo.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 01 September 2020

Rekomendasi Harga Emas 1 September 2020: Stabil Ditengah Optimisme Pasar

 

Rifan Financindo - Harga emas hampir tidak bergerak pada awal perdagangan sesi AS. Saat ini keengganan terhadap resiko berkurang di pasar global yang menjadi penghalang bagi kenaikan harga emas.

Emas berjangka kontrak bulan Oktober diperdagangkan tidak berubah di $1,966.80 per ons. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.030.000,- per gram, naik Rp 3.000,-

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS juga mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham AS mengalami bulan yang sangat bagus pada Agustus, dengan Nasdaq dan S&P sekali lagi menyentuh rekor tertinggi dalam perdagangan semalam.

Baca Juga :

Pandemik masih mencengkeram sebagian wilayah AS dan dunia namun harapan tinggi bahwa vaksin yang kredibel akan segera ditemukan lebih cepat daripada yang diperkirakan. Dan juga kebanyakan memandang bahwa pemerintah negara-negara utama dunia tidak akan menutup ekonominya seperti dulu lagi meskipun virus gelombang kedua datang lagi pada musim gugur ini.

Aktifitas pabrik Cina bertumbuh melambat pada bulan Agustus. Indeks PMI manufaktur turun ke 51.0 pada bulan Agustus dari 51.1 pada bulan Juli dan lebih rendah daripada yang diperkirakan di 51.2.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,978.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,000.00 dan kemudian $2,029.00. “Support” terdekat menunggu di $1,955.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,921.20 dan kemudian $1,900.00. Rifan Financindo.


Sumber : Vibzinews

Senin, 31 Agustus 2020

Rekomendasi Harga Emas 31 Agustus – 4 September 2020: Minggu Dengan Volatilitas Tinggi, Kemana Harga Bergerak?


PT Rifan Financindo - Meskipun secara keseluruhan outlook terhadap emas adalah “bullish”, harga emas yang bergerak sangat volatile pada minggu lalu, membuat para investor dan trader emas bertanya-tanya kemana arah pergerakan harga emas dan mereka mencoba memikirkan ulang strategi trading mereka sementara emas bergerak dari kerendahan dan ketinggian disekitar $1,900 per ons.

Terakhir pada minggu lalu, emas berjangka kontrak bulan Desember di Comex diperdagangkan pada $1,965.80 per ons.

Minggu ini harga emas kemungkinan masih akan bergerak sangat volatile dengan banyaknya hal yang kemungkinan akan terjadi mempengaruhi harga emas, dari valuasi pasar saham, komentar Gubernur the Fed, pemilihan Presiden di bulan November dan lainnya yang membuat agak sulit untuk melakukan trading. Terlebih lagi dengan volume trading yang sangat tipis pada liburan musim panas dan banyaknya trader yang memilih untuk “wait and see”. Setiap berita bisa memicu pergerakan yang volatile.

Baca Juga :

Untuk para investor, perlu menjaga emosi dan mempertahankan posisi emas hanya sebagai bagian dari penyeimbang portofolio investasi. Bagi para trader, perlu melihat secara perspektif makro karena apabila salah posisi bisa terbawa kepada “floating loss” yang cukup jauh dan untuk itu perlu memperhitungkan modalnya cukup untuk memenuhi “margin call”.

Salah satu yang membuat pasar emas menjadi volatile adalah kebingungan yang terjadi di pasar yang disebabkan oleh pernyataan dari Gubernur the Fed Powell pada pidatonya di symposium Jackson Hole dimana Powell memperkenalkan pendekatan baru dalam kebijakan moneternya yang mengijinkan inflasi dan employment naik lebih tinggi lagi. Hal ini mengandung arti bahwa tingkat bunga akan tetap rendah selama beberapa tahun ke depan.

Namun kemudian Powell berkata bahwa jika inflasi menjadi terlalu panas, bank sentral AS ini akan mengambil langkah untuk menurunkannya. Ini bertentangan dengan pernyataan sebelumnya.

Meskipun terjadi kebingungan di pasar karena pernyataan dari Powell, gambaran makro secara keseluruhan adalah positip bagi emas. The Fed masih akan tetap sangat akomodatif paling tidak sampai tahun 2021 sampai ekonomi mulai pulih kembali. Dalam situasi ini harga emas masih akan naik.

Dari data makro ekonomi, angka yang paling akan mempengaruhi pergerakan harga emas minggu ini adalah data “employment”. Angka “employment” yang rendah bisa menggerakkan harga emas naik lebih tinggi karena ekspektasi bahwa the Fed akan memompa lebih banyak likuiditas ke pasar keuangan. Pasar memperkirakan pada bulan Agustus ini akan bertambah 1,5 juta pekerjaan. Apabila ternyata angka yang keluar lebih tinggi daripada yang diperkirakan, maka harga emas bisa turun kembali.

Kenaikan harga emas bisa mencapai $2,000 lagi apabila berhasil menembus “resistance” $1,975 per ons. Namun harga emas bisa turun ke bawah $1,900 apabila berhasil menembus “support” $1,920. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 28 Agustus 2020

Rekomendasi Harga Emas 28 Agustus 2020: Turun Setelah Pidato Jerome Powell dan Bagusnya Data AS


Rifanfinancindo - Setelah sebentar mengalami rally, menjelang pidato Gubernur Federal Reserve AS Jerome Powell, harga emas diperdagangkan hampir stabil pada hari Kamis menyusul kenaikan yang solid pada hari Rabu.

Fokus pasar ada pada Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang akan menyampaikan pidatonya pada pertemuan tahunan Jackson Hole yang pada tahun ini diselenggarakan secara virtual.

Banyak orang sudah  memperkirakan inflasi akan menjadi topik pidato dari Powell. Powell diperkirakan akan menjelaskan mengenai formula yang baru yaitu “Average Inflation Targeting”, yang bertujuan agar harga bisa naik dalam waktu yang lebih lama sebelum diganti dengan kebijakan yang ketat, yang berarti tingkat bunga yang rendah untuk waktu yang lebih lama.

Baca Juga :

Naiknya banyak harga komoditi mentah di pasar komoditi belakangan ini kelihatannya sudah menunjukkan tanda-tanda inflasi tersebut dan kemungkinan inflasi yang mengandung problem bisa muncul pada bulan-bulan yang akan datang, setelah infusi masif likuiditas dari bank sentral ke sistem keuangan global untuk menstimulir ekonomi yang menciut karena penutupan ekonomi akibat covid – 19.

Di dalam pidatonya di symposium tahunan di Jackson Hole, Gubernur Federal Reserve mengatakan bahwa the Fed akan membiarkan tekanan inflasi naik lebih tinggi. Powell berkata:”Setelah periode dimana inflasi terus berada di bawah 2%, kebijakan moneter yang pantas kemungkinan akan mencapai inflasi diatas 2% untuk seberapa waktu lamanya.

Harga emas turun ke kerendahan harian setelah pidato Jerome Powell dan rilis data klaim pengangguran mingguan AS dan Pending Home Sales. Harga emas berjangka kontrak bulan Oktober turun 1.34% ke $1,926.30 per ons. Sementara emas Antam ditawar beli pada Rp 1.011.000 per gram, turun Rp 10.000,-

Dari data makro ekonomi AS, klaim pengangguran mingguan AS hanya turun 98.000 menjadi 1.006.000 pas sedikit diatas dari yang diperkirakan pasar sebesar 1.000.000. Sementara

Pending Home Sales AS muncul naik 5.9% menjadi 122.1 pada bulan Juli, mengatasi dari yang diperkirakan sebesar 3% dan lebih tinggi daripada bulan Juni sebesar 115.3.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit melemah pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Setelah indeks saham S&P 500 dan Nasdaq menyentuh rekor ketinggian pada minggu ini, para trader dan investor AS sekarang sedikit lebih enggan terhadap resiko pada akhir minggu ini, dengan ketegangan rasial kembali meningkat di Amerika Serikat.

Beberapa team sport profesional tidak bermain dalam pertandingan pada hari Rabu setelah penembakan oleh polisi terhadap orang Amerika Afrika di Wisconsin.

Topan badai Laura diperkirakan akan melanda Louisiana dan menimbullan kerusakan yang besar.

Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,915.90 yang apabila berhasil dilewati,akan lanjut ke $1,903.55 dan kemudian $1,880.39. Sementara kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,939.06  yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,949.87 dan kemudian $1,975.00. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800