Rifan Financindo - Pada akhir pekan kemarin tercapai kesepakatan parsial perdagangan AS-China.
Trump mengumumkan perjanjian perdagangan parsial yang akan membahas masalah kekayaan intelektual dan jasa keuangan, bersama dengan pembelian produk pertanian senilai sekitar $ 40 miliar hingga $ 50 miliar oleh China.
Untuk bagiannya, AS mengatakan akan menunda kenaikan tarif minggu ini atas produk-produk China senilai $ 250 miliar dari 25% menjadi 30%. Batas waktu tarif berikutnya adalah 15 Desember.
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Namun optimisme perdagangan tersebut mulai memudar. China menginginkan putaran pembicaraan lain sebelum menandatangani apa yang oleh Presiden Donald Trump pekan lalu disebut sebagai fase pertama dari kesepakatan perdagangan antara kedua negara.
Tidak jelas apakah pembicaraan perdagangan tambahan akan dilakukan di Washington atau Beijing, tetapi delegasi China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He dapat dikirim sebelum akhir bulan untuk menyelesaikan fase pertama dari perjanjian perdagangan.
Bloomberg News pertama kali melaporkan berita itu dan mengatakan dalam laporannya bahwa China juga ingin AS membatalkan kenaikan tarif yang dijadwalkan untuk Desember.
Tetapi sementara Trump menyebut hasil pembicaraan sebagai keberhasilan, media pemerintah Cina mengatakan “kemajuan substansial” telah dibuat. Juga tidak menyebut tahap satu sebagai “kesepakatan”, juga hanya sedikit menyebutkan pembelian produk pertanian.
Akankah berita ini menjadi sentimen negatif yang kembali memunculkan kekhawatiran perang dagang yang tidak berhenti dan terus berlanjut? Jika ya, maka diperkirakan akan menekan pasar global. Rifan Financindo.
Sumber : Vibiznews