English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 15 Oktober 2019

Optimisme Perdagangan AS-China Mereda, Apa Penyebabnya?



Rifan Financindo - Pada akhir pekan kemarin tercapai kesepakatan parsial perdagangan AS-China.

Trump mengumumkan perjanjian perdagangan parsial yang akan membahas masalah kekayaan intelektual dan jasa keuangan, bersama dengan pembelian produk pertanian senilai sekitar $ 40 miliar hingga $ 50 miliar oleh China.

Untuk bagiannya, AS mengatakan akan menunda kenaikan tarif minggu ini atas produk-produk China senilai $ 250 miliar dari 25% menjadi 30%. Batas waktu tarif berikutnya adalah 15 Desember.


Baca Juga :

Namun optimisme perdagangan tersebut mulai memudar. China menginginkan putaran pembicaraan lain sebelum menandatangani apa yang oleh Presiden Donald Trump pekan lalu disebut sebagai fase pertama dari kesepakatan perdagangan antara kedua negara.

Tidak jelas apakah pembicaraan perdagangan tambahan akan dilakukan di Washington atau Beijing, tetapi delegasi China yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He dapat dikirim sebelum akhir bulan untuk menyelesaikan fase pertama dari perjanjian perdagangan.

Bloomberg News pertama kali melaporkan berita itu dan mengatakan dalam laporannya bahwa China juga ingin AS membatalkan kenaikan tarif yang dijadwalkan untuk Desember.

Tetapi sementara Trump menyebut hasil pembicaraan sebagai keberhasilan, media pemerintah Cina mengatakan “kemajuan substansial” telah dibuat. Juga tidak menyebut tahap satu sebagai “kesepakatan”, juga hanya sedikit menyebutkan pembelian produk pertanian.

Akankah berita ini menjadi sentimen negatif yang kembali memunculkan kekhawatiran perang dagang yang tidak berhenti dan terus berlanjut? Jika ya, maka diperkirakan akan menekan pasar global. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 14 Oktober 2019

Rupiah Awal Pekan Pagi Menguat ke Rp14.118/USD; Perkasa di Hari Ketiganya



PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (14/10), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau berlanjut menguat, memasuki hari ketiganya, sementara dollar AS di pasar Asia menanjak setelah tertekan di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,07% ke level Rp 14.118 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.128.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.115, kemudian bergerak lemah ke Rp14.140, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.118. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar tampak rebound di pasar uang Asia di tengah persepakatan parsial dalam pembicaraan dagang antara AS – China.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 98,42, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 99,30.

Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama, terpantau menguat 0,66% atau 40,605 poin ke level 6.145,851, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat di antara berita persepakatan parsial dalam pembicaraan dagang antara AS – China.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah kembali, dengan dollar di pasar Asia dalam koreksi teknikal. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.055 – Rp 14.185. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 11 Oktober 2019

IHSG Diprediksi Menguat Terbatas di Tengah Perundingan Dagang AS-China

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64

Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan berbalik arah (rebound) pada perdagangan saham hari ini. Kelanjutan negosiasi dagang AS-China masih akan membebani laju indeks.

Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer didampingi Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan bertemu pada hari ini di Washington, AS.

PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai indeks hanya akan menguat terbatas di pasar saham. "Pergerakan diperkirakan masih akan terbatas di support 6.003-6.013 dan resistance 6.039-6.055," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/10/2019).


Baca Juga :

Di tengah penguatan itu, pihaknya merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas Wiliam Suryawijaya menyebutkan IHSG kini terlihat sedang melewati rentang konsolidasi wajar sebelum dapat melanjutkan kenaikannya.

"Support level masih tampak cukup kuat dan tahan uji. IHSG bakal menguat di rentang 5990 - 6123," ujarnya.

Menurutnya, saham cuan hari ini ialah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), hingga saham PT Astra International Tbk (ASII).

Penutupan Kemarin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melemah tipis 0,55% dalam sepekan seiring dana asing masih masuk ke bursa saham Indonesia.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis pekan ini, setelah pada sesi pertengahan perdagangan IHSG sempat ke zona hijau. Nilai tukar rupiah berada di level 14.152 per dolar AS.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis (10/10/2019), IHSG ditutup di zona merah dengan turun 5,51 poin atau 0,09 persen ke level 6.023,64. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 0,14 persen ke posisi 933,42.

Sebanyak 205 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 187 saham menguat dan 150 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 492.988 kali dengan volume perdagangan 12,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun.

Investor asing jual saham Rp 229,6 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.152.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor perkebunan yang turun 0,77 persen, disusul sektor barang konsumsi turun 0,63 persen dan sektor perdagangan yang turun 0,61 persen.

Sedangkan sektor saham yang menguat diantaranya sektor konstruksi yang naik 0,87 persen, pertambangan menguat 0,73 persen dan sektor aneka industri naik 0,53 persen.

Sementara saham-saham yang melemah sehingga menyeret IHSG anjlok antara lain OPMS yang turun 24,88 persen ke Rp 308 per saham, SUPR turun 24,07 persen ke Rp 3.250 per saham dan MREI turun 20 persen ke Rp 4.940 per saham.

Saham-saham yang menguat antara lain KICI naik 25 persen ke Rp 340 per saham, SLIS naik 24,54 persen ke Rp 406 per saham dan TRAM naik 20,41 persen ke Rp 118 per saham. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 10 Oktober 2019

Rupiah Kamis Jelang Siang Rebound ke Rp14.154/USD; Dollar di Asia Terseok



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (10/10), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau rebound menguat, sementara dollar AS di pasar Asia terkoreksi setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi jelang siang ini menguat 0,11% ke level Rp 14.154 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.170.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.175, kemudian bergerak kuat ke Rp14.130, dan terakhir menjelang siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.154. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar tampak terseok di pasar uang Asia setelah menguat sebelumnya di tengah kabar buntunya pembicaraan dagang antara AS – China.


Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun ke level 98,98, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 99,12.

Sementara itu, IHSG Kamis di sesi pertama, terpantau menguat 0,20% atau 14,928 poin ke level 6.042,836, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat di antara berita bahwa Trump akan berikan konsesi buat Huawei.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini balik melemah, dengan dollar di pasar Asia dalam koreksi teknikal. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.055 – Rp 14.223. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Deretan Moda Transportasi di Ibu Kota Baru, Kereta Tanpa Awak hingga Bus Amfibi

https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/EhOK-NtXh1hbXevh5gtODBT2gPw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1680461/original/001664600_1502804303-20170815-Skytrain-HA2.jpg

PT Rifan Financindo - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengungkapkan bahwa transportasi massal di ibu kota baru akan dibuat senyaman mungkin. Langkah ini untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

Untuk memenuhi hal tersebut, pemerintah akan membangun Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT) hingga Autonomous Rapid Transit (ART) dan juga Bus Tanah Air (Amfibi).

Seperti diketahui, pemerintah telah resmi menunjuk Panajam Paser Utara dan Kutai di Kalimantan sebagai ibu kota baru. Pembangunan infrastruktur dasar disana akan dimulai tahun depan.

 
Baca Juga :
"Teknologi seperti MRT, ART atau Autonomous Rapid Transit akan kita hadirkan di sana," kata Budi Karya dalam sebuah acara diskusi bertajuk 'Transportasi Massal di Ibu Kota Baru' Seperti Apa?, di Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Dia menjelaskan bahwa jenis-jenis transportasi di ibu kota baru tersebut memang belum familiar khususnya untuk ART. ART adalah kereta tanpa kabel listrik dan rel. Kereta ini akan berjalan di jalan raya dengan rel virtual.

"Teknologi itu sendiri masih belum terlalu banyak dilakukan tetapi dengan suatu semangat yang baik, dengan kemampuan teknologi yang dimiliki oleh teman-teman kita di INKA di kereta api, kita yakin dapat melakukan itu semua," ujarnya.

Transportasi Laut
Selain transportasi kereta, transportasi laut juga menarik dibangun di Ibu Kota baru. Karena ada teluk yang cukup besar di sana.

"Angkutan kapal juga menarik karena ada satu teluk sepanjang 80 km dengan lebar 5 Km. Ini tidak terbayangkan, bisa menjadi suatu daya tarik luar biasa untuk ibu kota baru," ungkapnya.

Dalam kesempatan serupa, Kepala Badan Penelitian dan Pengambangan Kementerian Perhubungan, Sugihardjo mengungkapkan bahwa di Ibu Kota baru yang memiliki banyak danau akan dihadirkan bus amfibi dengan brand 'bus tanah air'.

Nantinya, bus tersebut dapat berfungsi sebagai alat angkut di darat maupun di air.

"Karena lebar teluk di sini bisa 5-7 km, teluk ini merupakan lokasi paling strategis untuk pelabuhan di seluruh Kalimantan," tutupnya. PT Rifan Financindo.



Sumber : Liputan 6

Selasa, 08 Oktober 2019

Dipimpin Sektor Konsumsi, IHSG Dibuka Menguat ke 6.041,74

Awal 2019 IHSG 
 
Rifanfinancindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan saham Selasa pagi ini. Posisi rupiah di angka 14.164 per dolar AS.

Pada pembukaan perdagangan, Selasa (7/10/2019), IHSG naik 42,05 poin atau 0,69 persen ke level 6.041,74. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,88 persen ke posisi 939,14. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.046,45 dan terendah di 6.021,69.


Baca Juga :

Sebanyak 203 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 56 saham melemah dan 119 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 50.699 kali dengan volume perdagangan 1,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 480 miliar.

Investor asing beli saham Rp 53 miliar di total pasar dan posisi rupiah di angka 14.164 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, selurunya berada di zona hijau. Sektor barang konsumsi naik 1 persen dan mencetak kenaikan terbsar, sektor manufaktur naik 0,79 persen dan sektor infrastruktur naik 0,74 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain SLIS melonjak 34,36 persen ke Rp 262 per saham, KRAH naik 24,58 persen ke Rp 1.470 per saham, dan LPLI naik 22,13 persen ke Rp 149 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain HEXA yang turun 16,37 persen ke Rp 2.860 per saham, ALTO turun 11,70 persen ke level Rp 332 per saham dan MBTO turun 6,98 persen ke Rp 120 per saham.

Prediksi Analis
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan tertekan di pasar saham. Minimnya sentimen hari ini sulit mendongkrak indeks ke zona hijau.

Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali menjabarkan, IHSG masih akan terbatas melihat masih minimnya sentimen terutama dari dalam negeri.

"Indikator stochastic bergerak menyempit di sekitar area oversold menunjukkan rentang pelemahan semakin terbatas," tuturnya di Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Adapun pihaknya meramalkan IHSG akan bergerak terkoreksi di rentang support 5.930-5.965 dan resistance 6.060-6.120.

Berbeda, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat melihat IHSG secara teknikal mampu rebound (kembali naik) usai terkontraksi kemarin.

"Kami perkirakan IHSG akan kembali rebound menguji resistance dengan rentang pergerakan 6000-6088," ujarnya.

Untuk hari ini, Lanjar menganjurkan untuk membeli saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Sementara itu, sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan menurut Frederik ialah saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Medco International Tbk (MEDC), hingga saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 07 Oktober 2019

IHSG Sesi I Ditutup Turun 30.24 Poin



Rifan Financindo - IHSG yang tadi pagi dibuka positip di level 6077.74, pada akhir sesi I siang hari ini ditutup turun 0.50% atau 30.24 poin ke level 6031 dan sempat sentuh level 6030.61. Demikian juga dengan indeks LQ45, dibuka di zona positip yaitu di level 947.04 namun siang hari ini ditutup turun 0.56% atau 5.3 poin ke level 937.33.


Baca Juga :
Bursa Hongkong dan Shanghai libur hari ini, indeks Jepang Nikkei225 bergerak turun 0.19% atau 39.75 poin ke level 21370.38 dan indeks STI (Straits Times Index – Singapura) bergerak turun 0.68% atu 20.96 poin ke level 3099.11.

Siang hari ini nilai tukar rupiah dibandingkan dolar AS melemah padahal masih menguat sampai akhir pekan lalu. Pada pukul 12:05 WIB berada di harga Rp.14.163 per dolar AS atau melemah 0.18% dibandingkan pada penutupan akhir pekan lalu yaitu di harga Rp.14.159 per dolar AS. Rifan Financindo.


Sumber : Vibzinews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800