English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 14 Maret 2019

Rupiah Kamis Melandai ke Rp14.266/USD; Dollar Global Rebound dari Terendah 9 Harinya



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (14/03), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melandai, sementara dollar AS di pasar Asia rebound dari loss di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini flat -0,01% ke level Rp 14.266 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.265.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.235, kemudian bergerak lemah sampai ke Rp14.266, dan terakhir pagi ini WIB terlihat di posisi Rp 14.266. Flat-nya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia berupaya rebound setelah 4 hari terakhir terus tertekan, ditopang oleh merosotnya poundsterling setelah  penolakan parlemen Inggris atas usulan tidak menggunakan Brexit.

Baca Juga :
 
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini naik di sekitar level 96,61, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,47.

Sementara itu, IHSG Kamis ini di sesi pertama, terpantau menguat 0,03% atau 2,100 poin ke level 6.378,418, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed sementara Wall Street berakhir menguat dengan S&P 500 membukukan rekor tertinggi baru tahun ini.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini cenderung flat, sementara dollar di pasar Asia bangkit dari terendah 9 harinya didongkrak pelemahan mata uang poundsterling. Kisaran rupiah minggu ini dalam range di rentang Rp13890 – Rp14380 terhadap dollar AS. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 13 Maret 2019

IHSG Berpeluang Menghijau, Awasi Saham Pilihan Ini

Pembukaan-Saham

Rifan Financindo - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG menanti rilis data ekonomi neraca perdagangan yang akan dilansir dalam dua hari mendatang.

Diperkirakan neraca dagang Indonesia masih cukup baik sehingga dapat menopang kenaikan IHSG. Sedangkan fluktuasi harga komoditas masih akan turut memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG.

"IHSG berpotensi bergerak dalam zona positif di kisaran 6.336-6.498,” ujar dia dalam catatannya, Rabu (12/3/2019).

Baca Juga :


Sementara itu, Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pergerakan IHSG masih terbuka lebar untuk menguat. Hal ini melihat pergerakan IHSG secara teknikal. Pada perdagangan saham Selasa kemarin, IHSG melemah 0,20 persen ke posisi 6.353,77.

"Berdasarkan indikator, MACD mendekati area negatif. Meski pun demikian, RSI sudah menunjukkan oversold, sedangkan stochastic sudah berhasil membentuk golden cross di area oversold, dengan demikian potensi rebound pada pergerakan IHSG masih terbuka lebar," kata dia.

Nafan prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.301-6.430 pada Rabu pekan ini.

Adapun saham pilihan antara lain PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Adhi Karya Tbk (Adhi).

Sedangkan Nafan memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 12 Maret 2019

Posisi Dolar di Asia Awal Pekan Masih Terpukul Oleh Data NFP

 
 
PT Rifan Financindo - Di akhir perdagangan forex sesi Asia hari Senin (11/03) posisi dolar AS diperdagangkan dalam kondisi yang lemah imbas tekanan pukulan  pada akhir perdagangan pekan lalu. Ada beberapa sentimen yang memicu lemhnya perdagangan satu sesi awal pekan, dimana paling dominan disebakan buruknya data NFP AS.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap rival utamanya kini berada pada posisi  97,33 atau turun sekitar 0,03% dari perdagangan sebelumnya, setelah dibuka awal sesi Asia pada posisi  97.39.  Indeks sempat menyentuh posisi   tertinggi di 97.45.

Akhir pekan lalu Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pasar tenaga kerja negeri tersebut meningkat 20.000 pekerjaan pada bulan Februari, data yang lebih rendah dari lonjakan 311.000 pekerjaan pada periode bulan Januari. Sebelumnya data yang disimpulkan dalam NFP (non farm payroll) sudah diperkirakan akan turun namun di posisi 180.000 pekerjaan. Data NFP tersebut sangat mengecewakan pasar dikarenakan merupakan pertumbuhan pasar tenaga kerja yang jauh lebih lemah dari turunnya 18.000 pekerjaan pada bulan September 2017.

Baca Juga :
Anjloknya dolar karena data NFP tersebut ditahan oleh data pengangguran bulanan yang cukup menggembirakan sehingga membuat kerugian tidak terlalu panjang. Data pengangguran yang juga dilaporkan pada waktu yang bersamaan menunjukkan tingkat pengangguran turun menjadi 3,8% di bulan Februari dari 4% di bulan Januari. Sebelumnya data tersebut diperkirakan akan turun menjadi 3,9%.

Selain itu juga optimisme di sekitar hasil positif di front perdagangan AS-Cina tampaknya agak dimitigasi akhir-akhir ini, sementara tidak ada berita lebih lanjut tentang pertemuan yang seharusnya antara Presiden Trump dan Xi akhir bulan ini.

Untuk pergerakan selanjutnya, analyst Vibiz research Center melihat pada sesi akhir malam nanti terdapat katalis penggerak yang mungkin dapat meyakinkan dolar AS kembali yaitu data retail sales. Data ini diperkirakan menunjukkan perbaikan data dari periode bulan sebelumnya.

Dan secara teknikal indeks indeks dolar berusaha naik menuju posisi resisten kuatnya di 57.54 dan jika tembus akan mendaki ke posisi resisten lemahnya di 97.81 hingga 98.86.  Namun jika bergerak sebaliknya akan bergerak menuju posisi support kuat di 97.20 – 96.40. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 11 Maret 2019

Bursa Asia Akhir Pekan Merosot Tertekan Pelemahan Data Perdagangan China



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia ditutup lebih rendah pada akhir pekan hari Jumat (08/03) tertekan lemahnya data perdagangan China bulan Februari dan kekuatiran perlambatan ekonomi global.

Saham China Daratan merosot. Indeks Shanghai jatuh 4,4 persen menjadi ditutup pada 2.969,86. Indeks Shenzhen merosot 3,791 persen menjadi ditutup pada 1.605,28.

Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,91 persen pada 28228.42.


Baca Juga :

Data bea cukai China pada hari Jumat menunjukkan bahwa ekspor dalam mata uang dolar untuk Cina turun 20,7 persen untuk bulan Februari dari tahun lalu, melebihi penurunan 4,8 persen yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh jajak pendapat Reuters.

Impor dalam denominasi dolar turun 5,2 persen di Februari dari tahun lalu, meleset dari perkiraan ekonom yang turun 1,4 persen.

Namun, para analis mengatakan data dari China dalam dua bulan pertama tahun ini harus diperlakukan dengan hati-hati karena distorsi bisnis yang disebabkan oleh waktu libur publik Tahun Baru Imlek selama seminggu yang dimulai pada 4 Februari tahun ini.

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 2,01 persen menjadi ditutup pada 21.025,56, karena saham-saham kapital besar seperti Fast Retailing, Softbank dan Fanuc semuanya menurun. Topix juga tergelincir 1,82 persen untuk menyelesaikan minggu perdagangan di 1.572,44.

Di Korea Selatan, indeks Kospi merosot 1,31 menjadi ditutup pada 2.137,44 persen karena produsen mobil Hyundai Motor melihat penurunan sahamnya 4,38 persen.

Sementara itu, indeks ASX 200 di Australia turun 0,96 persen menjadi ditutup pada 6.203,80, dengan hampir semua sektor mengalami penurunan. Subindex keuangan yang sangat tertekan turun 1,58 persen karena saham bank tergelincir.

Bank Sentral Eropa pada hari Kamis memangkas perkiraan pertumbuhan untuk 2019 dan mengumumkan putaran baru stimulus untuk membantu bank-bank di wilayah tersebut.

Presiden ECB Mario Draghi mengatakan bank sentral memangkas estimasi pertumbuhannya menjadi 1,1 persen, turun dari perkiraan ekspansi 1,7 persen yang dirilis pada bulan Desember.

Pengumuman ECB datang di tengah kekhawatiran yang masih ada atas kemungkinan perlambatan ekonomi di seluruh dunia. Bank of Canada mengatakan pada hari Rabu ada “peningkatan ketidakpastian” di sekitar kenaikan suku bunga di masa depan, sementara PDB kuartal keempat Australia diperluas pada laju hanya 0,2 persen. Di AS, sementara itu, Federal Reserve AS telah mengisyaratkan akan “sabar” dalam menaikkan suku bunga.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Asia akan mencermati pergerakan bursa Wall Street yang akan mencermati data Non Farm Payrolls Februari yang diindiksikan turun. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 08 Maret 2019

Rupiah Akhir Pekan Tertekan ke Rp14.223/USD; Dollar Global Rally dalam Pelemahan Euro



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang akhir minggu Jumat pagi ini (8/03), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau berlanjut melemah, dalam semingguan ini, sementara dollar AS di pasar Asia juga bertahan di level 2 minggu tertingginya dalam rally-nya di pasar global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,59% ke level Rp 14.223 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.140.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.200, kemudian bergerak lemah sampai ke Rp14.235, dan terakhir pagi ini WIB terlihat di posisi Rp 14.223. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia bertahan perkasa dalam seminggu terakhir sementara mata uang saingannya euro tergelincir karena ECB yang menunda kenaikan suku bunga sampai ke tahun 2020.

Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini stabil di sekitar level 97,54, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,57.
Sementara itu, IHSG Jumat ini di sesi pertama, terpantau melemah 0,29% atau 19,257 poin ke level 6.438,700, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melorot dalam kekhawatiran atas pelambatan ekonomi global.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini masih terus perkasa, dalam semingguan terakhir ini, sementara dollar di pasar Asia agak flat bertahan di 2 minggu terkuatnya di antara pelemahan mata uang euro. Kisaran rupiah minggu ini dalam range di rentang Rp13890 – Rp14380 terhadap dollar AS. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 06 Maret 2019

Investor Asing Borong Saham, IHSG Dibuka Menguat ke 6.540,80

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018

PT Rifan Financindo - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Rabu ini. Di Pagi ini, investor asing borong saham Rp 10 miliar di total pasar.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (6/3/2019), IHSG menguat 19,52 poin atau 0,30 persen ke posisi 6.560,80. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat 19,52 poin atau 0,50 persen ke level 6.540,80.

Indeks saham LQ45 juga menghijau 0,47 persen ke posisi 1.012,55. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat kecuali Pefindo25 yang turun 0,44 persen.

Sebanyak 70 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 19 saham melemah dan 67 saham diam di tempat.

Baca Juga :

Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.463,42 dan terendah 6.459,41.

Total frekuensi perdagangan saham cuku tipis yaitu 5.772 kali dengan volume perdagangan 659 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 200 miliar.

Investor asing borong saham Rp 10 miliar di total pasar. Sementara rupiah di posisi 14.132 terhadap Dolar Amerika Serikat.

Sektor yang menguat antara lain tambang yang naik 0,50 persen dan catatkan penguatan terbesar. Disusul oleh sektor keuangan yang naik 0,40 persen dan sektor aneka industri menguat 0,32 persen.

Saham-saham yang cetak keuntungan antara lain saham OCAP naik 21,05 persen ke posisi Rp 690 per saham, saham CSIS menanjak 17,83 persen ke posisi Rp 186 per saham, dan saham INPP menguat 9,72 persen ke posisi Rp 845 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan IHSG antara lain LPPF turun 19,86 persen ke level Rp 3.400 per saham, PKPK turun 6,73 persen ke level Rp 97 per saham, saham BCAP turun 5,56 persen ke level Rp 170 per saham.


Prediksi Analis
Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan memperkirakan, IHSG tertekan dengan pada level 6.405-6.481. Menurut dia, tren pelemahan terbatas hari ini akan mendekati support yang cukup kuat di sekitar moving average atau rata-rata harian 50.

"Secara teknikal, pola IHSG membentuk pattern evening star. Ini mengindikasikan tren pelemahan masih akan berlanjut," ujar dia di Jakarta, Rabu (6/3/2019).

Senada, Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati mengatakan IHSG akan terkoreksi di bursa saham. Kata dia, pelemahan IHSG rentan terbawa arus sentimen global hari ini.

"Di tengah kemajuan dalam perundingan perdagangan Amerika-Cina yang sebelumnya mampu memberikan ketenangan bagi pelaku pasar global, namun sentimen ini nampak mulai mereda yang ditandai oleh melemahnya saham AS pada perdagangan Senin. Ini dapat mendorong pasar saham terutama Asia akan terdampak," kata dia.

Adapun ia memperkirakan, IHSG berada di rentang support dan resistance di 6.472-6.521. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 05 Maret 2019

Akhir Bursa Amerika Dow Jones Retreat dan Paling Terpukul



Rifanfinancindo - Perdagangan saham Amerika di bursa Wall Street yang ditutup beberapa saat lalu Senin  (05/03) anjlok setelah awal sesi dibuka menguat di tengah pemerintah AS dan China semakin dekat dalam kesepakatan dagang mereka selama ini. Indeks sempat mencapai posisi tinggi oleh sentimen diatas namun tidak lama kemudian terus mundur hingga ke posisi negatif.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 206,67 poin atau 0,8 persen menjadi 25.819,65 yang menghapus kenaikan 129,66 poin sebelumnya. Saham Boeing adalah salah satu yang berkinerja terburuk hingga merosot 1,8 persen. Indeks S&P 500 turun 0,4 persen menjadi 2.792,62 setelah naik hampir setengah persen, dan akhir pekan lalu ditutup pada posisi tertinggi sejak 8 November. Nasdaq Composite ditutup 0,2 persen lebih rendah pada 7.577,57.

Indeks Dow Jones turun 69,16 poin atau 0,29 persen ditutup pada 25.916 dengan saham UnitedHealth yang paling anjlok hingga lebih dari 50 poin dari indeks blue-chip. Indeks S&P 500 turun hampir 0,3 persen ditutup pada 2.784,49, sementara itu indeks Nasdaq Composite juga kehilangan sekitar 0,3 persen atau 19 poin ke posisi 7.532,53 dengan saham-saham utama Facebook, Apple dan Netflix semuanya turun lebih dari 0,5 persen.

Baca Juga :

Saham mulai terpangkas harganya setelah Departemen Perdagangan melaporkan belanja konstruksi turun 0,6 persen pada Desember dan sebelumnya diperkirakan  kenaikan 0,2 persen. Sektor yang lebih dulu terkena serangan yaitu sektor teknologi S&P 500 yang turun 0,4 persen. Saham Salesforce yang mencetak penurunan terbesar di sektor ini, meluncur lebih dari 3 persen menjelang rilis pendapatan kuartalan mereka.

Pembukaan pasar menguat menerima sentimen positif bahwa negosiasi perdagangan AS-China sedang dalam  tahap akhir ketika kedua pihak bersiap untuk KTT yang mungkin di Mar-a-Lago pada akhir Maret. Jika kesepakatan tercapai, AS dapat memutar kembali tarif atas barang-barang Tiongkok setidaknya $ 200 miliar sementara China akan menghapus atau memotong pungutan khusus industri seperti yang ada di produk mobil.

Namun, AS menginginkan kemampuan untuk memberlakukan kembali pungutan terhadap barang-barang Tiongkok jika pembicaraan gagal tentang mekanisme penegakan hukum atas pencurian kekayaan intelektual dan hal-hal terkait. Dan ini sepertinya tidak cocok dengan orang Cina.

Namun terdapat sedikit kekhawatiran pasar oleh pemberitaan suatu media Amerika bahwa kesepakatan perdagangan yang dibahas tidak akan banyak membantu mengatasi masalah struktural utama. Ini termasuk upaya oleh China untuk mengekang cybertheft dan subsidi yang menurut pemerintah Trump mempersulit perusahaan AS untuk melakukan bisnis di China.

Analyst Vibiz Research Center melihat perang dagang kedua negara ekonomi besar ini  telah mengirim riak besar melalui pasar keuangan sejak tahun lalu, dengan investor khawatir bagaimana kondisi perdagangan yang lebih ketat dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800