English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 18 Februari 2019

Rupiah Senin Pagi Rebound ke Rp14.105/USD; Dollar Asia Terjungkal Komentar the Fed






PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (18/02), nilai tukar rupiah terpantau rebound menguat, sementara dollar AS di pasar Asia juga terjungkal memasuki hari ketiganya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,27% ke level Rp 14.105 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.142.

Analis Vibiznews melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.120, kemudian bergerak kuat sampai ke Rp14.105, dan terakhir pagi ini WIB terlihat di posisi Rp 14.105. Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia pun terseok setelah pimpinan the Fed San Fransisco menyarankan ditahannya kenaikan bunga tahun ini.

Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini turun ke level 96,62, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,74.

Sementara itu, IHSG hari Senin ini di sesi pertama, terpantau melompat 1,00% atau 64,079 poin ke level 6.451,333, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya cenderung menguat juga oleh perkembangan baik dalam negosiasi perdagangan AS – China.

Analis Vibiznews melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini gantian melorot, sementara dollar di pasar Asia juga lanjut tertekan dengan perkiraan pasar akan berhentinya kenaikan bunga the Fed. Kisaran rupiah minggu ini dalam range di rentang Rp13852 – Rp14233 terhadap dollar AS. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibizews

Jumat, 15 Februari 2019

Saham Jepang dan Australia di Bursa Asia Sedang Diminati



Rifanfinancindo - Perdagangan saham di bursa saham Asia hari Kamis (14/02) dibuka mixed meskipun ada isyarat positif semalam dari bursa saham Wall Street, investor berhati-hati karena  mengharapkan kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China yang sedang berlangsung di Beijing.

The South China Morning post  melaporkan bahwa Presiden Cina Xi Jinping akan bertemu dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer pada hari Jumat, sehingga menambah optimisme tentang pembicaraan perdagangan.

Bursa saham Australia naik juga karena investor mencerna  laporan pendapatan dari perusahaan lokal besar. Indeks acuan  ASX 200 bertambah 14,80 poin atau 0,24 persen menjadi 6.078,40, setelah naik ke posisi tertinggi 6.093,60 sebelumnya.


Baca Juga :

Saham South32 naik 4 persen lebih setelah perusahaan melaporkan  kenaikan 18 persen dalam laba dasar semester pertama dan meningkatkan prospek produksi untuk tahun berjalan dari proyek batubara Illawarra Metallurgical.  Kemudian ada saham Woodside Petroleum naik lebih dari 2 persen setelah produsen minyak dan gas itu melaporkan kenaikan laba setahun penuh, meskipun tidak memenuhi ekspektasi analis.

Indeks Nikkei 225 di bursa saham  Jepang naik 0,17 persen dan Topix menambahkan 0,15 persen. Pergerakan kuat terjadi setelah data pemerintah menunjukkan produk domestik bruto Jepang tumbuh pada tingkat tahunan 1,4 persen pada periode Oktober hingga Desember tahun lalu.

Melihat pergerakan saham didalamnya, saham Fast Retailing  naik sekitar  0,9 persen dan saham eksportir utama sebagian besar lebih tinggi karena  yen yang lebih lemah seperti saham Sony naik hampir 1 persen, Panasonic naik 0,3 persen dan Canon naik 0,2 persen. Demikian juga dengan  saham pembuat mobil utama, Toyota naik 0,2 persen dan Honda lebih tinggi lebih dari 1 persen.

Untuk perdagangan saham Cina daratan sedang alami profit taking setelah perdagangan sebelumnya naik signifikan, indeks  Komposit Shanghai turun 0,23 persen dan  indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong turun 0,4 persen.

Penurunan indeks juga terjadi pada perdagangan saham di bursa Seoul dengan indeks Kospi menurun 0,36 persen. Demikian juga yang terjadi pada bursa Malaysia, India dan Indonesia juga masuk zoa merah. Indeks harga saham gabungan di bursa Jakarta kini sedang turun 0,21 persen. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibzinews

Kamis, 14 Februari 2019

Ikuti Bursa Global, IHSG Menguat 10 Poin

Awal 2019 IHSG

Rifan Financindo - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal ini ikuti pergerakan bursa saham global.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (14/2/2019), IHSG menguat 10,01 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.429,13. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 14,07 poin atau 0,2 persen ke posisi 6.433. Indeks saham LQ45 menguat 0,21 persen ke posisi 1.006,31.

Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham Pefindo25 turun 0,08 persen. Sebanyak 151 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 49 saham melemah dan 107 saham diam di tempat.


Baca Juga :
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.439,53 dan terendah 6.428,84.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 20.011 kali dengan volume perdagangan 745,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 414 miliar. Investor asing masih lanjutkan aksi jual Rp 8,7 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.093.

10 sektor saham kompak menguat. Sektor saham tambang naik 0,63 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan mendaki 0,61 persen dan sektor saham aneka industri menanjak 0,49 persen.

Saham-saham yang mampu catatkan top gainers antara lain saham SOSS mendaki 24,48 persen ke posisi 600 per saham, saham INPP menanjak 24,32 persen ke posisi 920 per saham, dan saham BMSR menguat 23,33 persen ke posisi 185 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham GIAA turun 2,94 persen ke posisi 462 per saham, saham ETWA terpangkas 8,43 persen ke posisi 76 per saham, dan saham LPLI susut 11,54 persen ke posisi 115 per saham.

Bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Kamis pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,54 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,16 persen dan indeks saham Singapura susut 0,01 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,47 persen.

Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,01 persen. Indeks saham Taiwan mendaki 0,27 persen. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 13 Februari 2019

Wall Street Menguat karena Harapan Kesepakatan Perang Dagang

Perdagangan Saham dan Bursa

PT Rifan Financindo - Wall Street reli dan berakhir di zona hijau pada perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong penguatan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersebut adalah kesepakatan anggaran di kongres sehingga bisa menghindari penutupan pemerintahan dan juga optimisme neggosiasi perang dagaang China-AS.

Mengutip Reuters, Rabu (13/2/2019), ketiga indeks saham utama AS mencatat kenaikan persentase satu hari terbesar untuk bulan ini. Masing-masing naik lebih dari 1 persen.

Dow Jones Industrial Average naik 372,65 poin atau 1,49 persen menjadi 25.425,76. Untuk S&P 500 naik 34,93 poin atau 1,29 persen menjadi 2.744,73. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 106,71 poin atau 1,46 persen menjadi 7.414,62.

Baca Juga :

Sentimen pendorong pengugatan Wall Street adalah pernyataan dari Presiden Donald Trump bahwa dirinya sedikit memberikan pelonggaran terhadap batas akhir perundingan perdang dagang yaitu 1 Maret di saat para pejabat tinggi AS melakukan pembicaraan di Beijing di akhir pekan ini untuk menyelesaikan solusi untuk perselisihan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.

Negosiator kongres juga tengah menyusun kesepakatan keamanan perbatasan untuk mencegah penutupan sebagian pemerintah. Namun, Trump pada hari Selasa menyatakan ketidaksenangan dengan perjanjian tersebut dan mengatakan dia belum memutuskan apakah akan mendukungnya.

Pendanaan untuk Departemen Keamanan Dalam Negeri dan sejumlah agensi lainnya akan berakhir pada hari Jumat pekan ini.

"Ini kombinasi harapan bahwa penutupan pemerintah tidak akan terjadi dan mungkin tenggat waktu penentuan tarif pada 1 Maret tidak begitu tegas," kata, Stephen Massocca, senior vice president Wedbush Securities, San Francisco, AS.

"Kekhawatiran dari pelaku pasar akan kenaikan tarif mulai surut sehingga mendorong penguatan Wall Street," tambah dia.

Rincian Saham
Dari 11 sektor utama pembentuk S&P 500, sebagain besar berada di zona hijau. Hanya ada satu sektor yang tertekan yaitu properti.

Saham teknologi menjadi pendorong terbesar bagi S&P 500, dan mereka juga memimpin kenaikan di Nasdaq.

Industri yang sensitif terhadap tarif memimpin kenaikan di indeks Dow Jones, dipimpin oleh 3M Co, Caterpillar Inc, United Technologies Corp dan Boeing Co.

Amazon.com Inc memberikan kenaikan terbesar di S&P 500 dan Nasdaq, naik 3 persen setelah Walmart Inc mengakhiri kemitraannya dengan perusahaan logistik untuk layanan pengiriman bahan pangan di hari yang sama.

Electronic Arts Inc mengumumkan bahwa video game Apex Legends telah diunduh oleh 25 juta pemain dalam sepekan sejak dirilis. Saham pembuat video game tersebut telah melonjak hampir 28 persen sejak rilis game.

Under Armour Inc melonjak 6,9 persen setelah perusahaan pakaian olahraga itu mengalahkan perkiraan laba analis untuk kuartal keempat 2018. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 12 Februari 2019

Bursa Asia Utama Sedang Membayar Kerugian Sebelumnya






Rifanfinancindo - Perdagangan saham di bursa saham Asia hari Selasa (12/02)  lebih tinggi, dengan beberapa pasar pulih setelah awal yang lemah mengikuti sinyal mixed dari Wall Street di tengah ketidakpastian menjelang putaran berikutnya pembicaraan perdagangan antara AS dan China minggu ini.

Perdagangan saham di Cina daratan bergerak lebih tinggi seperti indeks Shanghai menguat 0,26 persen setelah awal perdagangan dibuka retreat. Indeks komponen Shenzhen naik 0,205 persen sementara komposit Shenzhen naik 0,229 persen.



Baca Juga :


Indesk Nikkei 225 di bursa saham Jepang setelah libur perdagangan sebelumnya  naik 1,71 persen sementara indeks Topix naik 1,61 persen dengan saham Fast Retailing naik sekitar 2,2 persen.

Demikian juga di perdagangan saham bursa Korea Selatan, indeks Kospi  naik 0,15 persen yang ditopang oleh pergerakan kuat saham industri kelas berat Samsung Electronics dan pembuat chip SK Hynix melonjak lebih dari 2 persen. LG Electronics naik lebih dari 3,6 persen.

Di kawasan Pasifik, indeks ASX 200 di bursa saham Australia pulih dari penurunan sebelumnya dengan kenaikan 0,42 persen  karena sebagian besar sektor naik. Saham keuangan  naik 0,23 persen dengan saham ANZ Group  dan National Australia Bank bergerak positif dan 2 saham lainnya seperti  Westpac dan Commonwealth Bank of Australia tergelincir.

Di bursa saham lainnya bergerak lebih rendah atau negatif seperti bursa saham India, bursa Malaysia dan Indonesia masuk zona merah. Di bursa saham Jakarta, IHSG berada di zona negatif dengan pelemahan 0,29 persen. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 11 Februari 2019

IHSD Dibuka Menguat, Rupiah pada Posisi 13.965 per Dolar AS

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin

Rifan Financindo - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan pekan ini. Rupiah pun masih bertahan di posisi 13.965 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (11/2/2019), IHSG naik 2,03 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.523,7. Penguatan IHSG berlanjut pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik  5,5 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.527,2.

Indeks saham LQ45 stagnan di posisi 1.027,9. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona hijau. Sebanyak 131 saham menguat dan mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 49 saham melemah dan 136 saham diam di tempat.

Baca Juga :

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.533,4 dan terendah 6.523,7.

Total frekuensi perdagangan mencapai 12.178 kali dengan volume perdagangan 442,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 189,9 miliar.

Investor asing jual saham Rp 11,38 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.965.

Adapun sektor saham infrastruktur 0,53 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perdagangan naik 0,44 persen dan sektor saham barang konsumsi naik 0,14 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham APEX sebesar 13,16 persen ke posisi 12,39 per saham, saham DWGL melonjak 10,64 persen ke posisi 104 per saham, dan saham LEAD menguat 72  persen ke posisi 7,46 per saham.

Sementara itu, saham INDX melemah 6,02 persen ke posisi 78 per saham, saham BALI susut 2,65 persen ke posisi 1.100 per saham. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Jumat, 08 Februari 2019

2 Masalah Dunia Penyebab Bursa Amerika Merugi Kembali



PT Rifan Financindo - Perdagangan saham Amerika di bursa Wall Street yang berakhir pada hari Jumat  pagi (8/02), merugi kembali dan ditutup dengan indeks utama kembali terkurung dalam zona merah. Sejak awal perdagangan perdagangan saham sudah mendapat tekanan dari Inggris dan jelang akhir sesi bertambah kencang oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait perang dagang AS-China.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 220,77 poin atau 0,9 persen menjadi 25.169,53 dengan anjloknya saham Apple dan DowDuPont memimpin penurunan. Indeks S&P 500 anjlok 0,94 persen ditutup pada 2.706,05 yang dipimpin oleh pelemahan saham sektor energi dan teknologi. Indeks Nasdaq Composite yang merosot paling dalam sekitar 1,2 persen menjadi 7.288,35.



Baca Juga :

Tekanan pertama datang dari kekhawatiran pertumbuhan global meningkat karena Komisi Eropa dan bank sentral Inggris (BOE) memangkas perkiraan pertumbuhan mereka.  Komisi Eropa memangkas prospek pertumbuhan untuk zona euro tahun ini karena perkirakan ekonomi terbesar blok itu akan merosot oleh ketegangan perdagangan global. Proyeksi Komisi Eropa bahwa pertumbuhan zona euro akan melambat menjadi 1,3 persen tahun ini dari 1,9 persen pada 2018, sebelum rebound pada 2020 menjadi 1,6 persen. Bank of England juga memangkas prospek pertumbuhan 2019 dan belum melihat ekonomi Inggris tumbuh sejak 2009.

Dan sentimen negatif yang paling kuat yaitu kekhawatiran pasar bahwa pemerintahan Trump tidak akan mencapai kesepakatan perdagangan dengan China sebelum batas waktu Maret. Pejabat administrasi senior mengatakan bahwa Presiden Trump dan Presiden Xi tidak mungkin bertemu sebelum gencatan perdagangan berakhir pada 1 Maret 2019 dan penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengakui ada  jarak yang cukup jauh untuk ditempuh  sebelum AS dan China mencapai kesepakatan perdagangan.

Untuk saham-saham top yang tertekan seperti saham Caterpillar dan Deere keduanya turun lebih dari 1 persen. Boeing turun 0,9 persen. Saham-saham perusahaan-perusahaan ini dipandang sebagai penentu arah untuk perdagangan global mengingat eksposur mereka ke pasar luar negeri.

Twitter melaporkan pendapatan kuartalan yang mengalahkan ekspektasi, namun saham perusahaan media sosial tersebut turun 9,8 persen karena Twitter juga mengeluarkan proyeksi yang lemah.

Berita koorporasi datang dari saham BB&T dan SunTrust Banks melawan tren negatif keseluruhan, masing-masing naik 4 persen dan 10,2 persen. Kedua saham naik setelah BB&T setuju untuk membeli SunTrust dengan harga lebih dari 28 miliar. Kesepakatan itu yang terbesar dalam satu dekade dalam sektor perbankan. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800