Rifanfinancindo - Dilihat dari trennya, investasi di IPO menunjukkan geliat yang baik di tahun 2018. Diakui memang, IPO bisa memberikan peluang profit bagi investor.
Namun, di balik iming-iming menggiurkan ini, tentu saja investor yang bijak tidak boleh gegabah dan asal beli IPO. Pasalnya, tidak semua saham yang ditawarkan terbilang layak beli.
Jika berniat membeli saham IPO, ikuti 7 tips mendasar dari Swara Tunaiku sebagai berikut.
1. Observasi nilai saham IPO
Sebelum memutuskan untuk membeli, para investor wajib melihat kinerja saham melalui grafik historinya. Namun, karena IPO belum memiliki histori harga, Anda bisa mengobservasi dari prospektus dan riset-riset terkait yang tersebar di media massa.
Baca juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
2. Lihat besaran jumlah saham yang dilepas ke publik
Umumnya, semakin besar jumlah saham yang dilepas--di atas 30 persen, akan semakin baik. Pasalnya, ini berarti makin banyak masyarakat yang bisa memiliki saham, dan secara teori, transaksi saham akan lebih likuid pada pasar sekunder.
3. Porsi alokasi saham
Cek perbandingan alokasi saham yang dialokasikan kepada investor asing dan investor lokal juga untuk investor institusi dan investor ritel. Seharusnya tidak timpang ke satu pihak alias cukup seimbang.
4. Awasi tren pasar
Ditilik dari catatan historis di bursa, beberapa saham IPO dengan fundamental bagus bisa jadi merosot karena di-release saat tren pasar sedang negatif. Kenapa? Karena naik turunnya saham IPO sangat dipengaruhi oleh daya beli trader dan investor saat itu. Makanya, investor harus cermat mengawasi tren pasar.
5. Rekam jejak penjamin emisi
Track record kinerja penjamin emisi calon emiten adalah pegangan investor. Maka, investor wajib tahu. Track record umumnya dinilai dari tingkat kesuksesan dan nilai oversubscribe (yang mengindikasi bahwa saham itu punya banyak peminat). Selain track record penjamin emisi calon emiten, Anda juga sebaiknya mengecek track record penjamin emisi pasca listing. Jadi, jika harga saham emiten naik, berarti strategi sang penjamin emisi memang patut diandalkan.
6. Laporan keuangan
Jangan beli kucing dalam karung. Anda bisa melihat kualitas keuangan suatu perusahaan dari laporan keuangannya. Jangan sampai terkecoh membeli saham IPO dari perusahaan dengan laporan keuangan yang tidak sehat. Cek laporan keuangan setidaknya dari tiga tahun terakhir, lantas bandingkan juga dengan kinerja calon emiten dengan perusahaan lain yang sejenis. Beberapa indikator untuk dicek misalnya price earning ratio (PER), price book value (PBV), serta net asset value (NAV).
7. Profil peminat saham IPO
Simpelnya, semakin banyak peminat indikasi saham semakin baik. Apalagi jika yang berburu adalah investor asing, yang berarti mereka melihat ada potensi besar di saham IPO tersebut.
Membeli saham IPO ibarat ikut serta memiliki perusahaan. Maka, jika ingin untung, harus pilih perusahaan yang sehat supaya masa depannya cerah. Selamat mencoba! Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6