Rifan Financindo - Bursa Asia tergelincir di tengah penguatan Dolar Amerika Serikat (AS), dipicu utang pemerintah AS dan momok inflasi serta defisit fiskal yang lebih tinggi mendorong biaya pinjaman AS mendekati level tertinggi empat tahun.
Melansir laman Reuters, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,25 persen. Indeks Nikkei Jepang naik 0,7 persen karena jatuhnya yen.
Harga obligasi atau utang AS jatuh selama empat hari terakhir, mendorong imbal hasil treasury 10 tahun menjadi 2,998 persen, level tertinggi sejak Januari 2014.
Baca juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
"Ini karena kekhawatiran tentang inflasi, kenaikan harga minyak dan juga kondisi fiskal AS," kata Hiroko Iwaki, Ahli Strategi Senior Mizuho Securities, yang mencatat defisit anggaran AS diperkirakan mencapai USD 1 triliun tahun depan.
Pasar obligasi menguat mencapai total USD 96 miliar. Ini karena Departemen Keuangan AS telah meningkatkan pinjamannya menyusul perbaikan pajak besar-besaran pada tahun lalu dan perjanjian anggaran dua tahun yang dicapai pada Februari.
Sementara kekhawatiran akan inflasi juga meningkat akibat kenaikan harga minyak dan komoditas dalam beberapa pekan terakhir.
Investor prihatin bahwa inflasi AS, melemah sejak krisis keuangan berlangsung satu dekade lalu. Ini bisa mendapatkan momentum karena pemotongan pajak Presiden Donald Trump tahun ini yang diprediksi bisa merangsang ekonomi AS.
Sebelumnya, Wall Street sedikit berubah dipicu kenaikan imbal hasil obligasi mengimbangi optimisme pada pendapatan perusahaan.
Analis memperkirakan pertumbuhan laba perusahaan pada indeks S&P 500 hampir mencapai 20 persen pada kuartal pertama, yang menunjukkan posisi terkuat dalam tujuh tahun, menurut data Thomson Reuters. Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6