Rifan Financindo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini usai bank sentral Ameirka Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga. Hal ini sudah diperkirakan pelaku pasar.
The Fed menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017 sesuai dengan yang diharapkan. Kenaikan suku bunga the Fed diperkirakan kembali naik sebanyak tiga kali pada 2018.
Baca juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Akan tetapi pengetatan kebijakan moneter tersebut dibayangi inflasi rendah. Hal itu juga meredakan harapan kebijakan moneter the Fed yang sangat ketat pada 2018. The Fed tetap mempertimbangkan inflasi untuk menaikkan suku bunga, dan diharapkan inflasi sesuai target.
"Hasil dari pertemuan the Fed menunjukkan kekhawatiran terhadap inflasi yang rendah. Ini kemungkinan hasilkan perbedaan pendapatan. Dari hasil pertemuan the Fed imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun turun tajam, yang menunjukkan seharusnya pasar tidak perlu melihat kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2018," jelas Junichi Ishikawa, Senior FX Strategis IG Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (14/12/2017).
Imbal hasil surat berharga bertenor 10 tahun sedikit berubah menjadi 2,3547 persen. Indeks dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama pun sedikit berubah ke level 93,40.
Sentimen the Fed pun pengaruhi pergerakan bursa Asia. Pernyataan the Fed sesuai harapan pasar mendorong indeks saham MSCI Asia Pasifik naik 0,3 persen. Indeks saham Australia menguat 0,2 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,55 persen.
Di pasar uang, dolar AS berada di kisaran 112,73 terhadap yen. Euro stabil berada di kisaran US$ 1,1832.
Pelaku pasar pun fokus terhadap euro. Bank sentral Eropa diharapkan tetap pertahankan kebijakan moneter. Pelaku pasar juga menunggu pandangan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengenai ekonomi zona euro. Di pasar komoditas, harga minyak naik 0,35 persen menjadi US$ 56,81 didorong dolar AS yang tertekan. Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6