Rifanfinancindo - Bursa Asia diperdagangkan mendatar pada hari ini usai indeks utama Wall Street ditutup menghijau di tengah berita terjadinya ledakan saat sebuah konser berlangsung di Inggris.
Polisi mengonfirmasi 19 orang tewas dan sekitar 50 lainnya terluka akibat ledakan yang terjadi saat berlangsungnya konser penyanyi Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris.
Melansir laman CNBC, Selasa (23/5/2017), indeks Nikkei merosot 0,05 persen pada awal perdagangan. Sementara ASX 200 diperdagangkan 0,07 persen lebih tinggi. Indeks Kospi Korea Selatan naik sebesar 0,05 persen.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump tiba di Tel Aviv, Israel untuk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Trump sebelumnya menghabiskan akhir pekan di Arab Saudi, yang menghasilkan kesepakatan pembelian persenjataan senilai US$ 350 miliar.
Terkait nilai tukar mata uang, dolar melemah terhadap sekeranjang mata uang lain. Indeks dolar terakhir diperdagangkan di 96,91, dari 97 terlihat di sesi terakhir.
Usai muncul berita ledakan, mata uang Pound Inggris merosot ke posisi US$ 1,2983, dari sebelumnya US$ 1,3005 . Sementara nilai tukar Yen menguat.
Sebelumnya, Wall Street ditutup menguat didorong saham teknologi dan perusahaan pertahanan yang meraih kontrak besar usai Amerika Serikat dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan pembelian persenjataan bernilai multi-miliar dolar.
Melansir laman Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 89,99 poin, atau 0,43 persen ke posisi 20.894,83. Sementara indeks S & P 500 meraih kenaikan 12,29 poin, atau 0,52 persen menjadi 2.394,02 dan Nasdaq Composite bertambah 49,92 poin, atau 0,82 persen ke posisi 6.133,62. Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6