English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 15 Maret 2017

Indeks Hang Seng 15 Maret Berawal Negatif Mencermati Event Pasar Global






Rifan Financindo - Pada awal perdagangan bursa Hong Kong Rabu (15/03), indeks Hang Seng dibuka negatif, saat ini terpantau turun -103,62 poin atau -0,43 persen pada 23724.33. Pelemahan indeks Hang Seng terpicu kehati-hatian investor menjelang berbagai event penting global yang dapat mempengaruhi pasar ekuitas.

Pasar telah dalam probabilitas kuat bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga acuan hari ini pada akhir pertemuan dua hari Komite dalam menetapkan kebijakannya.

Investor juga menunggu konferensi pers tahunan Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang di akhir Kongres Rakyat Nasional pagi ini.

Demikian juga pemilihan umum yang berlangsung di Belanda Rabu ini, merupakan yang pertama dari tiga pemilu utama di Eropa tahun ini.

Bank of Japan akan memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari hari ini, dan pada hari Kamis Bank of England akan mengumumkan keputusan suku bunga.

Pagi ini saham-saham yang melemah adalah saham New World Development Co Ltd yang turun -1,73 persen, saham Hang Lung Properties Ltd turun -1,54 persen, saham Industrial & Commercial Bank of China Ltd merosot -1,38 persen, saham Bank of China Ltd turun -1,27 persen, saham CNOOC Ltd turun -1,12 persen.

Sedangkan indeks Hang Seng berjangka terpantau turun -79,00 poin atau -0,33 persen, pada 23,705.00, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 23,784.00.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Hang Seng bergerak lemah dengan kehati-hatian investor mencermati event pasar global. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 23,287-22,791, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 24,261-24,727. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 14 Maret 2017

Indeks Hang Seng 14 Maret Bergerak Positif, Sentimen Kenaikan Suku Bunga AS Menekan


PT Rifan Financindo - Pada awal perdagangan bursa Hong Kong Selasa (14/03), indeks Hang Seng dibuka positif, saat ini terpantau naik 12,72 poin atau 0,05 persen pada 23842.39. Penguatan indeks Hang Seng mendapatkan momentum lebih lanjut dari pernyataan Goldman Sachs terhadap ekonomi Tiongkok.

Pandangan positif Tiongkok dari Goldman Sachs terus meningkatkan pasar. Bank investasi ini pada Senin mengupgrade Tiongkok menjadi “overweight”, memprediksi bahwa ekuitas Tiongkok akan mengungguli rekan-rekan regional lainnya, dan upgrade peringkat pada sektor perbankan dan properti.

Namun kenaikan tertahan terpicu kekhawatiran atas kemungkinan kenaikan suku bunga AS yang dapat memberik sentimen negatif.

Pagi ini saham-saham yang meningkat adalah saham Kunlun Energy Co Ltd naik 2,06 persen, saham China Construction Bank Corp naik 1,76 persen, saham China Shenhua Energy Co Ltd naik 1,28 persen, saham Industrial & Commercial Bank of China Ltd naik 1,19 persen, saham Galaxy Entertainment Group Ltd  naik 0,90 persen.

Sedangkan indeks Hang Seng berjangka terpantau naik 14,00 poin atau 0,06 persen, pada 23,816.00, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 23,802.00.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Hang Seng bergerak positif dengan optimisme ekonomi Tiongkok. Namun dengan semakin menguatnya kenaikan suku bunga AS bulan Maret ini maka dapat menekan bursa. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 23,348-22,863, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 24,329-24,833. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 13 Maret 2017

Indeks Nikkei 10 Maret Bergerak Naik 1 Persen Terpicu Pelemahan Yen






Rifanfinancindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Senin (13/03) bergerak positif, saat ini terpantau naik 37,40 poin atau 0,19 persen di 19.642,01. Penguatan bursa Jepang terbantu pelemahan Yen.

Mata uang Yen melemah pagi ini. Terhadap greenback, yen mengambil 114,83.

Pelemahan yen umumnya dipandang sebagai positif bagi perusahaan Jepang karena membuat ekspor lebih murah dan meningkatkan pendapatan luar negeri bila dikonversi kembali ke mata uang lokal.

Namun pagi ini saham-saham otomotif seperti Toyota, Honda dan Nissan berada di zona merah. Sedangkan saham Mitsubishi bergerak positif.

Sebelumnya, data resmi menunjukkan bahwa pesanan mesin inti Jepang turun 3,2 persen pada Januari dari bulan sebelumnya, di bawah perkiraan Reuters dari kenaikan 0,5 persen.

Pesanan mesin inti dianggap sebagai indikator utama belanja modal dalam enam sampai sembilan bulan mendatang.

Dalam berita lain, tingkat dukungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tergelincir enam poin menjadi hanya di bawah 56 persen, menurut sebuah jajak pendapat pada hari Minggu.

Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau naik 50,00 poin atau 0,26 persen pada 19,520, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,470.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika pelemahan Yen terus berlanjut. Namun buruknya data pesanan inti, dan melemahnya saham-saham otomotif dapat menekan bursa. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,913-18,446, dan kisaran Resistance 19,029-18,504. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 10 Maret 2017

Bursa Asia Naik Mengekor Wall Street



Rifan Financindo -Bursa saham Asia naik dan dolar juga menguat terhadap yen pada pembukaan perdagangan pagi ini.

Melansir Channel News Asia, Jumat (10/3/2017, MSCI indeks Asia Pasifik di luar Jepang menambahkan 0,1 persen, mendapatkan sedikit imbas dari pergerakan Wall Street pada perdagangan kemarin.

Sementara indeks Nikkei Jepang naik 1 persen di tengah melemahnya yen terhadap dolar. Indeks saham Australia juga naik 0,4 persen.

Wall Street menguat tipis di akhir sesi perdagangan kemarin didukung oleh spekulasi laporan pasar tenaga kerja pada hari Jumat akan menunjukkan pertumbuhan payrolls AS pada bulan Februari jauh lebih dari perkiraan ekonom.

Di pasar mata uang, dolar naik ke level 115,200 yen, tertinggi sejak 27 Januari 2017. Sementara di sektor energi, harga minyak acuan dunia, Brent turun 92 sen atau 1,7 persen ke level US$ 52,19 per barel. Pada perdagangan Rabu, harga minyak acuan ini tergelincir 5 persen, pergerakan harian terbesar dalam setahun.

Sementara harga minyak acuan AS, West Texas memperpanjang penurunan dari Rabu sebesar 2 persen atau US$ 1 untuk berakhir di level US$ 49,28 per barel. Kali pertama di bawah US$ 50 sejak Desember. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 09 Maret 2017

Tekanan Harga Minyak Picu Bursa Asia Melemah






PT Rifan Financindo - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Penurunan bursa Asia ini imbas dari harga minyak yang tertekan.

Pada perdagangan saham Kamis (9/3/2017), indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 0,25 persen. Indeks saham Australia merosot 0,1 persen. Sektor sumber daya turun hampir dua persen.

Harga minyak melemah lima persen ke level terendah pada 2017 didorong pasokan minyak Amerika Serikat (AS) yang melebihi harapan. Padahal negara produsen minyak tergabung dalam OPEC memangkas produksi. Ini ada risiko spekulan keluar dari pasar dalam jangka panjang sehingga menekan harga minyak.

Di Asia, pada awal perdagangan, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik tipis 11 sen menjadi US$ 50,39. Bursa AS pun kena imbas penurunan harga minyak. Indeks Dow Jones turun 0,33 persen sedangkan indeks saham S&P 500 melemah 0,23 persen. Indeks saham Nasdaq naik 0,06 persen.

Di sisi lain data tenaga kerja di sektor swasta AS juga melonjak 298 ribu pada Februari. Ini mendorong spekulasi kenaikan suku bunga bank sentral AS. Namun, pelaku pasar juga akan menanti rilis data tenaga kerja non pertanian pada Jumat pekan ini.

"Hampir tidak ada data ekonomi yang akan hentikan mereka (the Federal Reserve). Ini the Federal Reserve akan ambil langkah untuk menaikkan suku bunga," ujar Tom Porcelli, Ekonom RBC Capital Markets seperti dikutip dari laman Reuters.

Ada pun indeks dolar AS naik 0,1 persen ke level 102,15. Angka itu dekati level tertinggi sejak 2 Maret di kisaran 102,26. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 08 Maret 2017

Investor Ambil Untung, Bursa Asia Tergelincir


Rifanfinancindo - Bursa Asia bergerak melemah pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Investor melakukan aksi ambil untuk sebelum Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga pada pekan depan.
Mengutip Reuters, Rabu (8/3/2017), indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,1 persen di awal perdagangan. Pada perdagangan sehari sebelumnya, indeks asia bursa Asia tersebut menguat cukup tajam.

Pelemahan bursa Asia ini mengikuti penurunan Wall Street yang tertekan akibat penurunan saham-saham sektor farmasi dan keuangan. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 29,58 poin atau 00,14 persen ke 20.924,76. Indeks S&P 500 kehilangan kekuatan 6,92 poin atau 00,29 persen menuju 2.368,39.

The Fed akan mengadakan pertemuan pada pekan depan atau tepatnya pada 14 dan 15 Maret 2017. Dalam pertemuan tersebut Bank Sentral AS akan memutuskan akan menaikkan suku bunga acuan atau tidak.

Namun beberapa hari sebelumnya, sebagian pejabat Bank Sentral AS telah memberikan sinyal bahwa mereka akan menaikkan suku bunga tiga kali di tahun ini.

Berdasarkan riset perusahaan keuangan Societe Generale, tidak ada yang bisa membendung kenaikan suku bunga tersebut kecuali angka tenaga kerja yang akan keluar pada 10 Maret nanti sangat buruk. "Kenaikan suku bunga pada 15 Maret sudah sesuai dengan koridor yang ada," tulis riset tersebut.

Dengan adanya rencana tersebut, para pelaku pasar menjalankan aksi ambil untuk pada perdagangan di bursa Asia pagi ini. Memang, dalam perdagangan pekan lalu, bursa Asia terus berada di zona hijau.

Sentimen lain yang akan mempengaruhi pergerakan bursa Asia pada hari ini adalah data ekspor-impor China yang diperkirakan akan lebih baik jika dibandingkan dengan rilis sebelumnya. (Gdn/Ndw). Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 07 Maret 2017

Indeks Nikkei 7 Maret Dibuka Turun, Saham Keuangan Merosot






Rifan Financindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Senin (06/03) dibuka lemah, saat ini terpantau turun -37,25 poin atau -0,19 persen di 19.341,89. Pelemahan bursa Jepang mengikuti pelemahan bursa Wall Street yang tertekan kekuatiran kenaikan suku bunga AS.


Pasar saham AS merosot pada akhir perdagangan Selasa dinihari (07/03) terpicu rencana kebijakan moneter ketat dari Federal Reserve dan meningkatnya kekuatiran geopolitik pasca Korea Utara lepaskan rudal ke Jepang. Indeks Dow Jones turun 0,24 persen, menjadi ditutup pada 20,954.34, dengan penurunan tertinggi saham Travelers. Indeks S & P 500 turun 0,33 persen, menjadi berakhir pada 2,375.31, dengan sektor bahan dan keuangan memimpin 10 sektor yang lebih rendah dan sektor energi sebagai satu-satunya yang naik. Indeks Nasdaq turun 0,37 persen, menjadi ditutup pada 5,849.17.

Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga di 86,4 persen pada Senin, menurut alat FedWatch CME Group. Komite kebijakan moneter The Fed akan bertemu antara 14-15 Maret.

Pagi ini saham-saham keuangan Jepang melemah. Saham Mitsubishi UFJ Financial turun -0,34 persen, saham Sumitomo Mitsui Financial Group turun -0,8 persen, saham Mizuho Financial turun -0,47 persen.
Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau flat, tidak berubah pada 19,360, sama dengan penutupan perdagangan sebelumnya.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah terepngaruh pelemahan Wall Street. Juga perlu dicermati pergerakan Yen yang terlihat lemah tipis, yang jika terus melemah akan menguatkan bursa. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,825-18,388, dan kisaran Resistance 19,846-20,371. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800