English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 14 Februari 2017

Oups, Berikut Alasan Mengapa Kamu Makan Terlalu Banyak



Rifan Financindo - Pernah selalu merasa lapar? Padahal sudah berkali-kali makan. Tidak terhitung berapa kali kamu makan besar ataupun sekadar menyantap camilan. Sayangnya kamu tidak merasa puas dan kenyang. Hmm, padahal kamu sedang berusaha menjaga berat badan kamu. Well, ternyata makan terlalu sering ada penyebabnya. Dan hal ini berhubungan dengan kesehatan yang kamu miliki.

Ladies, berikut ini adalah penyebab mengapa kamu terus merasa lapar padahal sudah makan banyak. Yuk, cari tahu penyebabnya di bawah ini.

    Tidak Sarapan
    Salah satu penyebab kamu terus merasa lapar adalah karena kamu tidak sarapan. Makan pagi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kamu. Saat kamu tidak sarapan maka perut akan menjadi mudah lapar.

    Menggunakan Piring yang Lebar
    Salah satu penyebab kamu makan terlalu banyak adalah penggunaan piring yang terlalu lebar. Sebaiknya untuk menekan nafsu makan, pilih piring dengan ukuran yang kecil saja karena ukuran piring akan mempengaruhi jumlah makanan yang kamu ambil.

    Terlalu Banyak Pilihan
    Banyak pilihan menu yang kamu makan akan menyebabkan makanan yang kamu ambil pun lebih banyak. Sebaiknya ambil sedikit makanan yang tersaji sehingga kamu lebih dapat menikmati makan bersama.

    Menghindari Snack
    Pernah menghindari nyemil dengan alasan diet? Sebaiknya mulai sekarang kamu melupakan cara ini. Nyemil tidak akan membuat kamu gemuk justru akan mengurangi porsi makan. Sebaiknya pilih camilan yang sehat.

    Terlalu Stres
    Meskipun tidak terjadi pada setiap orang, pada dasarnya orang yang stres cenderung untuk mengonsumsi makanan terlalu banyak dibanding biasanya. Untuk itu sebaiknya hindari stres agar nafsu makan kamu lebih terkendali.

Ladies, demikian 5 alasan mengapa kamu terus merasa lapar. Semoga informasi ini bermanfaat dan rencana diet kamu berjalan lancar. Rifan Financindo.


Sumber : Vemale

Senin, 13 Februari 2017

Indeks Nikkei 13 Februari Dibuka Naik Terdukung Pelemahan Yen






PT Rifan Financindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Senin (13/02) dibuka naik, saat ini terpantau naik 94,25 poin atau 0,49 persen di 19.473,18. Penguatan bursa Jepang terpicu pelemahan Yen.

Pelemahan Yen terjadi setelah dollar AS menguat pasca pasar menerima sentimen positif dari hasil diplomasi AS-Jepang selama 2 hari berakhir dengan kesepakatan bersama dan tanpa konfrontasi seperti yang dikhawatirkan pasar sebelumnya.

Lihat : Diplomasi AS-Jepang Memberikan Tenaga Rally Dollar AS

Pelemahan Yen juga terjadi setelah terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi kuartal akhir 2016.

Ekonomi Jepang melambat lagi pada kuartal akhir 2016 dengan lemahnya belanja konsumen mengatasi kenaikan ekspor dan investasi bisnis, membuat pertumbuhan masih dibawah target pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Produk domestik bruto Jepang tumbuh 1,0% pada basis tahunan dalam tiga bulan sampai Desember untuk kuartal keempat berturut-turut ekspansi, membawak keuntungan terpanjang sejak 2013, menurut data Kantor Kabinet yang dirilis Senin (13/02). Ekspansi itu sedikit lebih kecil dari perkiraan untuk pertumbuhan 1,1% oleh ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal.

Lihat : Ekonomi Jepang Q4 Melambat Terganjal Lemahnya Belanja Konsumen

Mata uang Yen melemah pagi ini. Pasangan kurs USDJPY menguat 0,59 persen pada 113,89.

Pada awal perdagangan saham-saham eksportir utama menguat. Saham Toyota naik naik 0,71 persen, saham Honda naik 0,69 persen, saham Nissan naik 0,44 persen, saham Sony naik 0,17 persen, saham Canon naik 0,74 persen.

Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau naik 80,00 poin atau 0,41 persen pada 19,460, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,380.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya bergerak naik jika pelemahan Yen terus berlanjut. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,971-18,475, dan kisaran Resistance 19,933-20,458. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 10 Februari 2017

Perhatikan 5 Hal ini Sebelum Wawancara Kerja






Rifanfinancindo - Mengikuti wawancara kerja merupakan hal yang ditunggu setiap pelamar kerja. Anda pasti akan merasa sedikit gugup jika mengalami tahapan ini. Tidak perlu gugup, lakukanlah persiapan yang matang. Dilansir dari magforwomen.com, Kamis (09/02/2017), ini adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum melakukan wawancara kerja.

1. Mencari tahu tentang perusahaan tersebutPastikan Anda mengetahui sejarah, asal-usul, prestasi, dan profil dari perusahaan yang akan Anda masuki. Hal ini biasanya akan ada dalam wawancara kerja.

2. Kontak seseorang yang mengundang Anda wawancaraAnda dapat menghubungi HRD atau seseorang yang mengundang Anda untuk mengikuti wawancara kerja di perusahaan tersebut. Anda dapat bertanya dan memastikan apa saja yang harus Anda bawa dan siapkan.

3. Siapkan cerita sukses AndaAnda juga dapat menceritakan kesuksesan Anda atau prestasi sebelum Anda melamar kerja di perusahaan tersebut. Hal ini menjadi nilai positif dan nilai tambah.

4. Berpakaian rapiAnda harus berpakaian rapi. Kerapian dalam berbusana mencerminkan kepribadian Anda. Ini baik untuk menciptakan kesan pertama yang bagus.

5. Siapkan referensi atau portofolioAnda dapat menyiapkan kontak atau nomor telepon seseorang yang merekomendasikan Anda di perusahaan tersebut dan tak lupa untuk membawa portofolio pekerjaan Anda. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 09 Februari 2017

Indeks Hang Seng Dibuka Positif Terdorong Kenaikan Indeks Nasdaq



Rifan Financindo - Pada awal perdagangan bursa Hong Kong Kamis (09/02), indeks Hang Seng dibuka positif, saat ini terpantau naik 48,39 poin atau 0,21 persen pada 23533.52. Bursa Hong Kong bergerak lebih tinggi Kamis pagi, setelah Indeks Nasdaq mencetak dekat rekor untuk sesi kedua berturut-turut pada Rabu malam, didorong oleh rally teknologi.

Semalam, saham AS ditutup mixed. Nasdaq naik 0,2 persen menjadi berakhir pada 2,682.45. The S & P 500 juga naik 0,1 persen menjadi menetap di 2,294.67.

Harga minyak mentah berakhir lebih tinggi, dengan minyak mentah berjangka Maret WTI naik 0,3 persen menjadi ditutup pada US $ 52,34 per barel, dan minyak mentah Brent kontrak April naik 0,1 persen menjadi US $ 55,12 per barel.

Saham-saham Hong Kong tercatat di Amerika Serikat sebagai American Depository Receipts (ADR) ditutup sebagian besar lebih tinggi daripada rekan-rekan Hong Kong setelah konversi ke dalam mata uang lokal. ADR Sinopec berada di HK $ 6,177, naik 1,2 persen dari penutupan Hong Kong, PetroChina naik 0,2 persen menjadi HK $ 6,054, dan Lenovo menambahkan 0,04 persen menjadi HK $ 5,512.

Sedangkan indeks Hang Seng berjangka terpantau naik 32,00 poin atau 0,14 persen, pada 23,458.00, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 23,426.00.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Hang Seng berpotensi naik jika harga minyak mentah terus menguat. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 22,968-22,490, dan jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance 23,7919-24,409. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 08 Februari 2017

Terseret Sentimen AS, Bursa Asia Melemah Tipis



PT Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak melemah pada pepembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Pelaku pasar mengalihkan portofolio dari instrumen saham ke instrumen safe haven.

Mengutip Reuters, Selasa (7/2/2017), Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang hanya sedikit berubah di awal perdagangan. Indeks Nikkei jepang turun 0,6 persen karena yen tertekan.

Bursa Asia bergerak melemah karena pelaku pasar mencari instrumen yang aman seperti emas di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi di Amerika Serikat (AS). Selain itu ekspektasi penurunan cadangan devisa China selama tujuh bulan berturut-turut juga menambah kegugupan dari para investor.

Analis dan ekonom memperkirakan cadangan devisa China sekitar US$ 10,500 miliar menjadi kurang lebih US$ 3 triliun. Pelaku apsar kawatir dengan semakin susutnya cadangan devisa tersebut akan membuat mata uang China semakin kehilangan kekuatan.

Di AS sendiri, Wall Street juga tertekan. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 19,04 poin atau 0,09 persen ke posisi 20.052.42. Sementara indeks S & P 500 kehilangan 4,86 ??poin atau 0,21 persen menjadi 2.292,56 dan Nasdaq Composite turun 3,21 poin atau 0,06 persen ke posisi 5.663,55.

"Pelaku pasar masih terus memantau perseteruan Presiden AS Donald Trump dengan kongres mengenai rencana stimulus yang akan diberikan," jelas Analis BMO Capital Markets, New York, AS, Aaron Kohli.

"Pasar mulai turun dari euforia yang tinggi dan menyadari bahwa mungkin tidak semuanya akan diselesaikan dalam 100 hari pertama dan ada banyak ketidakpastian," kata Jake Dollarhide, Chief Executive Longbow Asset Management di Tulsa. (Gdn/Ndw) PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 07 Februari 2017

Indeks Nikkei 7 Februari Dibuka Lemah, Saham Toshiba Merosot



Rifanfinancindo - Indeks Nikkei di Bursa Jepang pada awal perdagangan Selasa (07/02) dibuka lemah, terpantau saat ini turun -118,39 poin atau -0,62 persen di 18.858,32. Pelemahan bursa Jepang tertekan pelemahan bursa Wall Street.

Bursa saham AS jatuh pada akhir perdagangan Selasa dinihari (07/02) tertekan pelemahan minyak mentah, serta kehati-hatian investor mencermati agenda kebijakan Gedung Putih dan mencerna laporan laba emiten. Indeks Dow Jones turun 0,09 persen, menjadi ditutup pada 20,052.42, dengan penurunan tertinggi saham Verizon. Indeks S & P 500 turun 0,21 persen, menjadi berakhir pada 2,292.56, dengan sektor energi memimpin sembilan sektor yang lebih rendah. Indeks Nasdaq turun 3,21 poin, atau 0,06 persen, ke 5,663.55.

Pada awal perdagangan saham Toshiba 0,83 persen. Perusahaan Jepang ini membuat bisnis chip memori inti perusahaan yang terpisah dan mencari investasi luar, karena menghadapi multi-miliar dolar write-down untuk bisnis konstruksi nuklir AS-nya.

Sedangkan indeks Nikkei berjangka Jepang terpantau turun -100,00 poin atau -0,53 persen pada 18,850, turun dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 18,950.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Nikkei untuk perdagangan selanjutnya bergerak lemah terpicu pelemahan bursa Wall Street. Namun perlu dicermati pergerakan mata uang Yen. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,359-17,834, dan kisaran Resistance 19,350-19,875. Rifanfinancindo.



Sumber : Vibiznews

Senin, 06 Februari 2017

Sektor Keuangan Topang Penguatan Bursa Asia


Rifan Financindo - Bursa Asia menguat pada awal pekan ini seiring rencana presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengkaji ulang aturan di sektor keuangan. Selain itu, bursa saham AS menguat pada akhir pekan lalu juga berimbas ke bursa Asia.

Sedangkan dolar AS sedikit berubah seiring bank sentral AS atau the Federal Reserve menemui sentimen  laporan data tenaga kerja menunjukkan kalau pertumbuhan upah melemah.

Namun, pada Jumat pekan lalu, pimpinan bank sentral AS San Francisco John Williams mengekasn, kalau kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017 sangan wajar. Hal itu mempengaruhi dolar AS setelah laporan pekerjaan menunjukkan pertumbuhan upah melemah. Pernyataan itu pun perkuat bank sentral AS akan menaikkan bunga bertahap.

Pada perdagangan saham awal pekan ini, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,3 persen. Penguatan sejumlah indeks saham acuan di bursa Asia didorong sektor keuangan. Indeks saham Jepang Topix menguat 0,7 persen pada pukul 09.25 waktu Tokyo. Penguatan bursa saham Jepang didorong dari saham Mitsubishi UFJ Financial melonjak 4,3 persen.

Sementara itu, indeks saham Australia/ASX 200 dan indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,3 persen. Demikian mengutip laman Bloomberg, Senin (6/2/2017).

Di pasar uang, indeks dolar AS sedikit berubah usai turun 2,9 persen sepanjang tahun ini. Dolar AS berada di kisaran 112,55 terhadap yen. Euro di kisaran US4 1,07.

Di pasar komoditas, harga emas naik 0,1 persen di kisaran US$ 1.221 per ounce. Harga minyak WTI naik 7 sen menjadi US$ 53,90. Sedangkan harga minyak Brent mendaki 8 sen menjadi US$ 56,89 per barel usai reli 2 persen pada pekan lalu.

Ada sejumlah sentimen pada pekan ini yang pengaruhi bursa Asia antara lain pertemuan bank sentral antara lain Australia, India, Selandia Baru, Filipinan, Thailand dan Sri Lanka.

Selain itu, musim laporan keuangan mulai dari Toyota Motor, NTT, SoftBank Group, Rio Tinto, Japan Tobacco, SingTel, Nissan Motor. Selain itu, Fuji Heavy, Daikin Industries, Mitsubishis Estate dan Mitsui and Co. Kemudian neraca perdagangan China dan data PMI. Presiden AS Donald Trump pun akan bertemu dengan perdana menteri Jepang Shinzo Abe di gedung putih. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800