Rifan Financindo - Pada awal perdagangan bursa Hong Kong Jumat (27/01), indeks Hang Seng dibuka turun, saat ini terpantau turun -32,45 poin atau -0,14 persen pada 23341.72. Pelemahan indeks Hang Seng terpicu profit taking.
Aksi profit taking terjadi setelah indeks Hang Seng mengalami kemenangan beruntun empat sesi, yang telah melonjak hampir 500 poin atau 2,1 persen di sepanjang jalan.
Indeks Hang Seng selesai tajam lebih tinggi pada hari Kamis menyusul kenaikan dari keuangan, properti, telekomunikasi, perusahaan minyak dan kasino.
Di antara yang aktif, HSBC melonjak 1,83 persen, sedangkan Bank of East Asia dikumpulkan 2,50 persen, Henderson Land naik 1,53 persen, New World Development menambahkan 0,79 persen, Galaxy Entertainment dijemput 0,96 persen, Want Want China melonjak 3,84 persen, China Petroleum and Chemical ( Sinopec) menambahkan 0,32 persen, China Unicom melonjak 3,61 persen, China Construction Bank naik 2,10 persen, Bank of China naik 1,42 persen, CNOOC maju 2,27 persen dan China Shenhua Energy melonjak 1,85 persen.
Dalam berita laba, AT & T (T) mengalahkan perkiraan tapi lebih lemah dari pendapatan yang diharapkan. Comcast (CMCSA) juga melebihi harapan, sementara Ford (F) cocok perkiraan. Caterpillar (CAT) memiliki lebih baik dari pendapatan yang diharapkan tetapi memberikan proyeksi mengecewakan.
Di sisi ekonomi, Departemen Tenaga Kerja mencatat lebih besar rebound dari yang diharapkan pada klaim pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 21 Januari, sementara Departemen Perdagangan melaporkan bahwa penurunan tajam dalam penjualan rumah baru pada bulan Desember.
Sedangkan indeks Hang Seng berjangka terpantau turun -73,00 poin atau -0,31 persen, pada 23,292.00, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 23,365.00.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Hang Seng berpotensi lemah dengan perdagangan tipis karena investor sudah mulai libur Imlek. Indeks diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 22,773-22,289, dan jika turun akan bergerak dalam kisaran Resistance 23,759-24,243.
Rifan Financindo.
Sumber : Vibiznews