PT. Rifan Financindo Berjangka, Kemunculan sepeda motor listrik model skutik "Gesit" garapan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan Garansindo menjadi sesuatu yang menjanjikan karena sudah selayaknya motor yang lazim saat ini, hanya saja tidak lagi minum bensin alias super-hemat.
Namun, menurut pihak Garansindo, kemunculan Gesit membuat sejumlah kalangan khawatir, seperti dituturkan CEO Garansindo Group Muhammad Al Abdullah.
"Begitu kami launching, berhasil memakai belt, di situlah banyak yang kaget, pabrikan-pabrikan tadi. Mereka pikir tadinya, anak-anak Indonesia ini bikinnya jadi kayak mocin-mocin gitu."
Pabrikan yang dimaksud adalah para produsen sepeda motor yang saat ini berjaya di Indonesia, yang kebanyakan menjual sepeda motor berbahan bakar minyak.
Menurut Muhammad Al Abdullah atau biasa disapa Memed, kemunculan Gesit ditanggapi dengan anggapan bahwa motor ini dikhawatirkan menyetrum dan hal lainnya.
Ia pun menampik bahwa alasan itu lebih pada kekhawatiran bahwa motor listrik secanggih Gesit akan mengancam investasi besar mereka.
"Begitu lihat teknologinya, mereka itu minder karena mereka sendiri belum siap ke sana. Mereka juga kan sudah investasi ke motor konven (konvensional) berapa ratus miliar, Bro.... Jadi ngomongnya parno yang ada. Udah gitu, masyarakat animonya mendorongnya luar biasa. Gue timpa lagi kan, harganya Rp 15 juta, dengan kualitas Garansindo."
Memed berujar bahwa masyarakat Indonesia saat ini sudah pandai memilih. Lebih jauh, ia membuka tangan jika pihak pabrikan yang dimaksud berminat bekerja sama dan belajar pada pihaknya.
"Mereka yang istilahnya jemawa. Kalau enggak bisa buat barang canggih, ya belajar aja lagi sama gue, enggak apa-apa. Bikin barang canggih tetapi murah enggak bisa? Gue ajarin. Masyarakat Indonesia sudah tidak bisa dibodohi lagi."
Sumber : Otosia