PT. Rifan Financindo Berjangka, Sydney - Bursa saham Asia menguat di awal pekan yang merespons positif bursa saham Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu. Rilis data tenaga kerja AS bagus mendorong penguatan bursa saham, dan hal itu mendorong harapan kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Desember 2015.
Indeks saham MSCI Asia Pacific menguat 0,4 persen pada pukul 09.53 waktu Tokyo. Penguatan indeks saham acuan regional itu didorong indeks saham Jepang Topix naik 1,1 persen. Indeks saham Australia/ASX 200 menguat 0,7 persen setelah melemah 1 persen pada pekan lalu. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi dan Selandia Baru sedikit berubah.
Penguatan bursa saham Asia ini didukung oleh rilis data ekonomi AS pada pekan lalu sehingga meningkatkan kepercayaan. Data tenaga kerja AS bertambah sekitar 211 ribu pada November 2015, angka ini melebihi perkiraan ekonom. Dengan melihat data ekonomi itu juga meningkatkan kepercayaan pasar kalau suku bunga bank sentral AS akan naik pada Desember 2015.
"Bagaimana pasar bereaksi terhadap kenaikan suku bunga bank sentral AS masih mengantung unsur ketidakpastian. Akan tetapi reaksi logis investor terhadap rencana keputusan suku bunga bank sentral AS seperti dolar AS yang menguat dan suku bunga bank sentral AS sedikit lebih tinggi," ujar David Cannington, Ekonom Senior ANZ, seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (7/12/2015).
Pada pekan ini, investor akan fokus menanti rilis data ekonomi China, dan mengetahui perkembangan .
ekonomi ChinaDi pasar keuangan, euro berada di posisi US$ 1,0878 dari posisi akhir pekan lalu di level US$ 1,0980. Sedangkan dolar terhadap yen berada di posisi 123,24.
Akhir pekan lalu, indeks saham Dow Jones menguat 2,12 persen. Diikuti indeks saham S&P 500 menanjak 2,05 persen dan indeks saham Nasdaq naik 2,08 persen.
Sumber : Liputan 6