PT. Rifan Financindo Berjangka, New York - Harga emas ditutup turun sebesar US$ 1,50 atau 0,1 persen menjadi US$ 1,113.70 per ounce di Comex. Harga ini adalah yang terendah sejak penutupan 15 September.
Harga emas mengalami naik turun mulai US$ 1,118 menjadi $ 1,110. Nilai emas menurun sebanyak 1,5% pada bulan September dan hampir 5% pada kuartal ketiga.
Dikutip dari marketwatch, Jumat (2/10/2015), data AS pada kamis menunjukkan klaim pengangguran mingguan naik 10.000 ke angka 227.000. Itu tetinggi terkait klaim bulanan tapi secara mingguan terendah sejak 1970.
Sementara The Federal Reserve tengah menunggu laporan ekonomi domestik untuk menentukan kenaikan suku bunga, yang bisa berdampak pada perubahan harga emas.
Suku bunga yang lain membuat dolar naik dan emas menjadi semakin mahal bagi pembeli dengan mata uang lain. Kenaikan suku bunga juga mengurangi ketertarikan pada logam metal lain, yang tidak menawarkan bunga.
Laporan kinerja diharapkan bisa menambah 200.000 tenaga kerja, dibanding bulan lalu yang hanya 173.000.
"Jika angka mencapai di bawah 150.000, maka harga emas akan melanjutkan ralinya," kata analis pasar dari Insignia Consultants di New Delhi, Chintan Karnani.
Angka di kisaran 190.000 ke 210.000 akan membuat zona netral bagi emas. Sementara jika angka menembus 260.000 bisa menyebabkan emass 'terbuang', sementara itu akan memberia kemungkinan suku bunga naik di Oktober. (Zul/Ahm)
Sumber : Liputan 6