PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) melemah setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) menahan kenaikan suku bunga. Dengan Ditahannya suku bunga acuan tersebut maka kekhawatiran pelemahan ekonomi Amerika dan juga global kembali menguat.
Bertahannya suku bunga acuan tersebut juga membuat nilai tukar dolar AS melemah. Sementara imbal hasil obligasi AS juga jatuh, menghapus kenaikan tajam dalam beberapa hari terakhir.
Mengutip Reuters, Jumat (18/9/2015), indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang, yang merupakan indeks patokan di Asia, turun 0,2 persen. Sedangkan Indeks Nikkei Jepang juga melemah hampir 2 persen.
Di Amerika, Indeks Wall Street menyerah setelah reli hampir 1 persen sehingga berakhir melemah. Indeks S&P 500 turun 0,3 persen.
Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan, Bank Sentral AS ingin melihat sekali lagi perbaikan pasar tenaga kerja di negara tersebut sehingga The Fed memutuskan untuk belum menaikkan suku bunga. Selain itu, ada juga kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi global.
"Saya pikir keputusan ini sudah bisa memberikan kepastian kepada pelaku pasar. Namun volatilitas masih akan cenderung tinggi," jelas Global Market Strategist di JPMorgan Asset Management, Yoshinori Shigemi.
Sebelumnya, para pelaku pasar dan analis terbagi dua menyikapi rencana keputusan The Fed. Sebagian melihat bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga di September ini dan sebagian lainnya melihat akan dilakukan di akhir tahun nanti.
Tentu saja, langkah The Fed menahan suku bunga ini membuat napas segar di negara-negara berkembang yang sebelumnya terus menderita karena adanya arus keluar modal-modal asing.
Sumber : Liputan 6