PT. Rifan FInancindo Berjangka, Chicago - Harga emas ditutup melemah pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) seiring dolar Amerika Serikat (AS) menguat dan juga aksi jual yang dilakukan pelaku pasar.
Harga emas untuk pengiriman April turun US$ 5 menjadi US$ 1.208,10 per ounce. Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Mei melemah US$ 0,0107 menjadi US$ 16.451 per ounce. Demikian mengutip laman Kitco, Selasa (3/3/2015).
Secara teknikal, harga emas berjangka untuk pengiriman April ditutup dekat sesi terendah pada saat ini. Secara keseluruhan penurunan harga emas ini jangka pendek. Harga emas selanjutnya menguji level resistance di US$ 1.236,70.
Adapun sejumlah sentimen mempengaruhi harga emas terutama suku bunga. Pemerintah China memutuskan melonggarkan kebijakan moneternya dengan menurunkan suku bunga. The People's Bank of China secara mengejutkan menurunkan suku bunga pinjaman satu tahun dan suku bunga deposito menjadi 5,35 persen dan 2,5 persen. Langkah itu dilakukan karena meningkatnya tekanan deflasi.
Selain itu, indeks purchasing managers China yang dirilis pada Senin pekan ini menunjukkan kenaikan menjadi ke level 50,7 pada Februari 2015 ketimbang level 49,7 pada Januari. Angka di atas 50 ini menunjukkan ada pertumbuhan.
Sementara itu, harga konsumen zona Euro turun 0,3 persen pada Februari 2015 year on year (YoY). Pengangguran di Uni Eropa turun menjadi 11,2 persen pada Januari 2015. Manufaktur PMI zona Euro tercatat naik menjadi 51,1 pada Februari 2015.
Selain data ekonomi, harga emas tertekan juga didorong bursa saham Amerika Serikat menguat bahkan mencetak rekor pada perdagangan saham awal pekan ini. (Ahm/)
Sumber : Liputan 6