PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Bursa saham Asia tergelincir pada perdagangan saham Selasa pekan ini seiring ketegangan atas utang Yunani dan konflik yang meningkat di Ukraina.
Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang turun 0,1 persen. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,3 persen ke level 17.662,67 di awal perdagangan saham. Diikuti indeks saham Jepang Topix sedikit berubah ke level 1.425,16. Indeks saham Australia merosot 0,5 persen.
Sentimen Yunani cenderung mempengaruhi bursa saham Asia dan global. Sejumlah kemungkinan Yunani akan keluar dari zona Euro jadi fokus pelaku pasar. Mengingat pemerintah baru Yunani mengambil garis keras atas utang pemerintahannya.
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengesampingkan untuk memperpanjang kesepakatan bailout Yunani. Pihaknya juga akan melakukan reformasi terhadap pemberi pinjaman.
Presiden Komisi Eropa, Jean Claude Juncker menuturkan, Yunani tidak harus mengharapkan zona Euro untuk menerima persyaratan terbaru mereka.
"Sementara kami tidak secara eksplisit kemungkinan Yunani keluar dari zona Euro. Ini dapat membuat kejatuhan di pasar keuangan jika terjadi," ujar Ekonom Capital Economics, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (10/2/2015).
Selain itu, pihak berwenang di zona Euro juga telah menempatkan banyak dukungan untuk melewati hal tersebut. "Tetapi mengingat meningkatnya popularitas partai anti penghematan di Yunani, kami ragu investor akan benar-benar yakin Yunani akan keluar," tulis riset Economic Capital.
Selain kekhawatiran zona Euro, investor di Asia juga khawatir dengan ekonomi China. Apalagi setelah ekspor dan impor China tidak menggembirakan.
Harga minyak pun cenderung turun setelah naik dalam tiga sesi terakhir. Harga minyak mentah acuan Amerika Serikat (AS) turun 0,6 persen ke level US$ 52,57 per barel. (Ahm/)
Sumber : Liputan 6