PT. Rifan Financindo Berjangka, Terbang dengan pesawat terbang memang sangat nyaman namun akan anda
rasakan sedikit guncangan jika pesawat menabrak awan. Awan ini pun ada
yang boleh dilalui saja dan ada juga yang harus dihindari tergantung
dengan alat pembaca awan (weather radar) di pesawat. Warna yang terdapat
pada Weather Radar adalah Green, Yellow, Red dan Magenta. Warna-warna
ini menunjukan tingkat bahaya suatu awan. Warna yang menunjukkan awan berbahaya
adalah warna magenta yang mengindikasikan pusat dari awan badai itu
sendiri yang dapat mengakibatkan turbulensi hebat. Apabila warna pada
weather radar menunjukan warna hijau okelah kita tembus tapi fasten
belts ON jangan lupa. Tapi jika warna pada weather radar menunjukkan
warna magenta itu mengindikasikan bahwa biasanya awan yang berada
didepan kita adalah awan Cumulonimbus (Cb) dan sebaiknya dihindari.
Sahabat anehdidunia.com berikut jenis jenis awan yang berbahaya jika dilalui oleh rute penerbangan.
Awan Cumulonimbus
Awan Cumulonimbus adalah sebuah awan tebal vertikal yang menjulang
sangat tinggi, padat, mirip gunung atau menara. Bagian pucuk awan ini
berserabut, tampak berjalur-jalur dan hampir rata, melebar mirip bentuk
landasan yang disebut anvil head. Awan ini terlibat langsung dalam badai
petir dan cuaca ekstrem lainnya. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari
ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara
berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini
menciptakan petir melalui jantung awan. Awan ini dapat terbentuk lagi
menjadi supersel, sebuah badai petir besar. Badai petir ini yang
ditakuti para penerbang.
Cumulonimbus terdiri dari tetes-tetes
air pada bagian bawah awan dan tetes-tetes salju atau kristal-kristal es
pada bagian atas awan. Terdapat updraft dan downdraft sehingga
memungkinkan terjadi sirkulasi. Gesekan partikel awan di dalamnya dapat
menimbulkan muatan listrik. Wajar saja awan cumulonimbus ditakuti
penerbang. Sebab awan ini yang paling sering membuat bencana. Karena
awan ini merupakan satu-satunya awan yang dapat menghasilkan muatan
listrik Tornado alias puting beliung dapat terbentuk hanya melalui awan
ini. Fenomena alam yang kerap terjadi akibat alam cumulonimbus antara
lain timbulnya kilat (lightining) dan guntur (thundestorm), hujan lebat,
angin kencang, bahkan bisa menimbulkan hujan es.
Awan pancake / UFO
Apakah anda pernah melihat awan ini? Awan ini biasanya terdapat di
daerah Puncak gunung dan dataran tinggi. Dilihat dari bentuknya memang
tampak seperti piring terbang atau kue dadar, bentuknya sih memang indah
tetapi kalian jangan salah ya, Didaerah sekitar awan ini terjadi
hembusan angin yang kuat dan kencang. Hembusan angin yang kuat inilah
yang biasanya berbahaya bagi pesawat yang melintasi daerah tersebut, nah
jika seandainya ada pesawat yang nekat melewati awan tersebut bisa-bisa
pesawat tersebut bisa kehilangan kendali, Untuk itu kita sebaiknya waspada jika saat kita sedang terbang melewati awan ini.
Awan Mammatus
Mammatus cloud adalah suatu fenomena dimana awan di langit
berbentuk seperti balon terbalik, bergelembung-gelembung, bergelombang
terlihat sangat lembut, halus dan membentuk formasi yang sangat indah
dan menakjubkan. Mammatus cloud terbentuk dari berbagai macam formasi
kristal-kristal ais di awan yang terbentang sejauh ratusan kilometer.
Biasanya terjadi di awan cumulonimbus, altocumulus, altostratus dan awan
cirrus. Ada banyak mekanisme terbentuknya Mammatus cloud ini. Meskipun
awan ini sangat indah, namun perlu berwaspada bahwa Mammatus cloud
merupakan pertanda akan datangnya cuaca yang ekstrim atau akan datangnya
badai. Mammatus cloud pernah terjadi di San Antonio, Texas pada tahun
2009.Salah satu fenomena alam yang menakjubkan, karana terbentuknya awan
mammatus menandakan akan terjadinya badai besar dan cuaca buruk. Awan
ini biasanya terdiri dari air dan ais, dan formasinya terlihat statik
hingga sepuluh atau lima belas menit.
Awan Morning Glory
Awan Morning Glory adalah merupakan fenomena meteorologi yg sangat
langka. Awan ini sering disebut roll cloud atau awan gulung. Peristiwa
ini pernah terlihat di banyak lokasi berbeda di seluruh dunia, namun
biasanya dapat diamati di Northern Australia Teluk Carpentaria. Gulungan
awan (roll cloud) yang panjangnya dapat mencapai 1000 kilometer (hampir
sepanjang pulau jawa), tinggi dapat mencapai 1-2 kilometer, tapi kadang
hanya sekitar 100 hingga 200 meter dari atas permukaan bumi. Dan dapat
bergerak dengan kecepatan hingga 60 kilometer per jam. Umumnya
formasinya hanya terdiri dari satu awan. Namun, terkadang bisa mencapai
hingga delapan gulungan awan.
Morning Glory sering disertai
dengan angin badai yg datang dengan tiba-tiba, pergeseran angin tingkat
rendah yg sangat intens, peningkatan perpindahan udara secara vertikal,
dan perubahan tekanan yang tajam pada permukaan. Di bagian depan awan,
ada gerakan vertikal kuat yang mengirim udara menembus awan dan
menciptakan penampilan menggulung, sedangkan udara di tengah dan
belakang awan menjadi turbulen dan tenggelam. Awan juga dapat
digambarkan sebagai gelombang soliter atau soliton, yang adalah
gelombang yang memiliki puncak tunggal dan bergerak tanpa mengubah
kecepatan atau bentuk.