PT. Rifan Financindo Berjangka, Mengawali pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau. Akan tetapi, laju IHSG cenderung terbatas.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (1/12/2014), IHSG menguat tipis 0,49 poin (0,01 persen) ke level 5.150,38. Indeks saham LQ45 naik tipis 0,01 persen ke level 886,45. Sebagian besar indeks saham acuan menguat di awal perdagangan saham.
Saat pukul 09.00 WIB, IHSG menguat terbatas dengan naik 2,98 poin (0,06 persen) ke level 5.152,87. Indeks saham LQ45 menguat 0,08 persen ke level 887,06.
Penguatan IHSG ini ditopang dari 44 saham berada di zona hijau. Namun, 55 saham melemah sehingga IHSG tidak mampu menguat kencang. Adapun 83 saham lainnya diam di tempat.
Di pagi ini, IHSG berada di level tertinggi 5.154,15 dan terendah 5.147,61. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.717 kali dengan volume perdagangan saham 200,06 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 152,23 miliar.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham mengaut dan melemah. Sektor saham industri dasar naik 0,57 persen, lalu sektor saham keuangan mendaki 0,21 persen, dan sektor saham konstruksi menguat 0,15 persen. Sementara itu, sektor saham pertambangan turun 1,18 persen dan sektor saham aneka industri melemah 0,39 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 15 miliar. Sementara itu, investor lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 15 miliar.
Saham-saham yang mencatatkan kenaikan tajam dan sebagai penggerak indeks antara lain saham GIAA naik 6,12 persen ke level Rp 520 per saham, saham SMGR menguat 1,25 persen ke level Rp 16.200 per saham, dan saham BKSL mendaki 1,74 persen ke level Rp 117 per saham.
Sementara itu, saham TRAM melemah 24,55 persen ke level Rp 249 per saham, saham BIPI turun 16,25 persen ke level Rp 134 per saham, dan saham INCO tergelincir 2,38 persen ke level Rp 3.890 per saham.
Analis PT Samuel Sekuritas, Tiesha Narandha Putri menuturkan, IHSG akan bergerak terbatas dengan saham-saham berbasis komoditas berpotensi kembali mengalami tekanan. Sementara itu, rupiah pagi ini melemah 0,3 persen ke level Rp 12.245 terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pelaku pasar mencermati data PMI manufaktur China. Sementara itu, bursa saham Asia bergerak variatif dengan indeks saham Jepang Nikkei menguat seiring Yen melemah seiring harga minyak tertekan. Hal itu juga berdampak terhadap indeks saham Korea Selatan Kospi. Harga minyak Brent pagi ini melanjutkan pelemahan sebesar 2,8 persen menjadi US$ 68 per barel. (Ahm/)
Sumber : Liputan 6