English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 14 November 2013

Amerika Berpotensi Menjadi Produsen Minyak Terbesar Didunia



Amerika diprediksi akan menjadi produsen minyak terbesar dunia dan akan menghadapi swasembada energi dalam dua dekade. Badan Energi Internasional (IEA) yang berpusat di Paris mengatakan bahwa pada 2015, Amerika Serikat akan menyalip Arab Saudi dan Rusia sebagai produsen minyak terbesar.
Dalam laporan tahunan Perkiraan Energi Dunia, IEA menyatakan bahwa AS bergerak stabil dalam memenuhi semua kebutuhan energi dari sumber-sumber daya domestik pada 2035. Swasembada energi telah lama menjadi tujuan para pemimpin Amerika.
Namun IEA yang merupakan lembaga penasihat 28 negara konsumen energi tersebut juga menyatakan posisi AS sebagai produsen minyak teratas dunia akan berakhir pada pertengahan 2020 karena sumber dayanya menipis di lapangan-lapangan yang saat ini sedang digarap di negara-negara bagian tengah seperti North Dakota dan Texas. IEA mengatakan negara-negara Timur Tengah akan menyediakan sebagian besar peningkatan dalam pasokan minyak global.
Untuk 10 tahun mendatang, keberhasilan AS dan Kanada dengan penggalian minyak mentah dan produksi di perairan dalam (deepwater) di Brazil akan mengurangi peran Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang didominasi oleh Timur Tengah sebagai produsen minyak paling terkemuka di dunia.
Dalam laporan tahunan IEA tersebut permintaan energi akan meningkat akibat dorongan dari negara-negara ekonomi baru, dan bahwa China akan menyalip Amerika Serikat sebagai konsumen minyak terbesar dunia pada sekitar 2030.  Selain China, India dan Timur Tengah juga akan mendorong permintaan energi global sebanyak sepertiga lebih tinggi.
Namun kendala yang sedang dihadapi untuk  keamanan energi di seluruh dunia yaitu masalah harga yang tinggi, dengan harga minyak rata-rata lebih dari US$110 per barrel sejak 2011. Kenaikan harga minyak yang tinggi yang terus berkelanjutan ini belum pernah terjadi sebelumnya. Dan ini bisa mendorong harga minyak mencapai $128 per barrel pada 2035.
Sekalipun harga minyak serempak di seluruh dunia, namun harga-harga gas alam beragam. Dengan produksi gas yang besar di AS, nantinya para konsumen dan perusahaan di AS membayar harga yang jauh lebih rendah dibandingkan di Eropa dan Jepang, yang harus mengimpor sebagian besar minyaknya.


Sumber : Vibiznews

Eks PM Australia Kevin Rudd Mundur dari Parlemen




TEMPO.CO, Canberra -  Politikus dari Partai Buruh dan mantan perdana menteri Australia Kevin Rudd mengucapkan salam perpisahan kepada koleganya di parlemen. Kepada koleganya di DPR Australia, Rabu sore, 13 November 2013, Rudd menyatakan bahwa ia akan resmi mundur mulai akhir pekan ini.

"Keputusan ini saya ambil tidak dengan mudah, terutama mengingat kecintaan besar saya untuk komunitas yang saya wakili di tempat ini dalam 15 tahun terakhir," kata Rudd.

Anggota parlemen dari Queensland ini mengaku telah mendapat kehormatan untuk melayani negara itu sebagai perdana menteri, dan mendapatkan kehormatan besar untuk kembali menjadi pemimpin Partai Buruh hingga pemilihan umum September lalu.

"Keluarga saya telah memberikan semuanya untuk saya dalam kehidupan publik, dan bagi bangsa. Sekarang saatnya saya memberikan sesuatu kembali kepada mereka," kata Rudd, sambil menahan air mata. "Ini merupakan hasil pencarian jiwa kami sebagai keluarga selama beberapa bulan terakhir."

Rudd mengatakan, setelah tak lagi aktif di politik dalam negeri, ia berencana mendirikan sebuah yayasan dan melanjutkan minat lamanya dalam masalah hubungan internasional. "Saya berniat untuk aktif di komunitas internasional di bidang di mana saya bisa memberi kontribusi nyata untuk perdamaian dan stabilitas, pengaturan ekonomi global, dan pembangunan berkelanjutan, termasuk perubahan iklim."

Pidato yang sangat menyentuh itu disambut tepuk tangan para koleganya. Sesama anggota parlemen dari Partai Buruh berbaris untuk memberi salam kepada mantan perdana menteri selama dua periode itu. Sejumlah tokoh senior dari koalisi Partai Liberal dan Partai Nasional menyampaikan pidato untuk memberi apresiasi.

Pria kelahiran 21 September 1957 itu menjadi perdana menteri dua kali, yaitu tahun 2007-2010 dan 2013. Untuk periode kedua, pemimpin Partai Buruh ini menggantikan Julia Gillard. Dalam pemilihan umum September lalu, partainya dikalahkan oleh koalisi partai Liberal-Nasional yang dipimpin Tony Abbott.


Sumber : Tempo

Pernyataan Yellen Bawa Indeks Rebound




TEMPO.CO, Jakarta - Banyaknya sentimen positif di bursa regional membuat indeks saham di bursa Jakarta berbalik arah.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada penutupan sesi I perdagangan hari ini menguat 66,68 poin (1,55 persen) ke level 4.368,57.

Pernyataan Janet Yellen kemarin di hadapan Kongres Amerika Serikat yang masih mendukung program stimulus menjadi katalis penggerak pasar. Yellen adalah suksesor Ben Bernanke sebagai gubernur bank sentral Amerika (The Fed) mulai awal 2014.

Analis PT Samuel Sekuritas Benedictus Agung, dalam riset hariannya mengatakan optimisme dilanjutkannya stimulus bank sentral membuat mayoritas bursa Asia dibuka menguat hari ini. "IHSG pun berpeluang mengalami technical rebound setelah terkoreksi signifikan selama dua  hari terakhir."

Saham-saham berkapitalisasi besar yang berguguran kemarin mengalami rebound hari ini. Terutama Bank Mandiri (BMRI), Bank BRI (BBRI), Telkom (TLKM), Astra Internasional (ASII), dan Lippo Karawaci (LPKR).

Analis PT Universal Broker, Satrio Utomo, melihat bursa regional Asia sudah menunjukkan tanda-tanda kemungkinan berakhirnya tren turun. "Pernyataan Yellen dibaca oleh pasar bahwa ia masih akan melanjutkan kebijakan quantitative easing."

IHSG sebenarnya sudah mulai memasuki kisaran support 4.275-4.325. Untuk mengetahui konfirmasi reversal (pembalikan arah) kita harus melihat kekuatan jual pemodal asing. "Masalahnya hingga perdagangan kemarin, tekanan jual dari pemodal asing terlihat masih tinggi," ungkap Satrio.

Volume transaksi mencapai 2,3 miliar lembar saham senilai Rp 2,5 triliun dengan 79,8 ribu kali transaksi. Asing mencatat pembelian bersih Rp 17 miliar.

Hingga pukul 12.00 WIB, bursa Asia serentak menguat. Nikkei 225 menguat 2,51 persen ke 14.932,98, indeks Hang Seng menguat 0,88 persen ke 22.660,44, Strait Times menguat 0,87 persen ke 3.194,72, dan bursa Korea naik 0,80 persen ke 1.979,23.


Sumber : Tempo

Sentimen The Fed Bikin Bursa Asia dan Wall Street Menguat

  


Liputan6.com, Tokyo : Bursa saham Asia bergerak menguat pada perdagangan saham Kamis (14/11/2013) dengan indeks saham acuan naik dalam empat hari ini dipicu sentimen positif dari Amerika Serikat.
Sementara itu, harga logam dan mata uang negara berkembang menguat setelah calon pimpinan bank sentral Amerika Serikat Janet Yellen mengatakan, ekonomi Amerika Serikat harus tumbuh sebelum stimulus dikurangi.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,7% pada pukul 9.31 waktu Tokyo dengan didorong kenaikan indeks saham di Jepang dan Korea Selatan.
Indeks saham Jepang Nikkei menguat 1% ke level 14.713,41. Sementara itu, indeks saham Jepang Topix naik 0,5%. Sektor saham keuangan memimpin penguatan di bursa saham Jepang. Indeks saham Australia menguat 0,5%.
"Kekhawatiran pasar mengenai pengurangan stimulus mulai mereda, dan itu mungkin cukup untuk menopang pasar di kawasan Asia hari ini. Kami mengharapkan Janet Yellen dapat akomodatif berbicara tentang ekonomi Amerika Serikat," tutur Tim Schroeder, Analis Pengana Capital Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis pekan ini.
Sebelumnya Janet Yellen mengatakan, perekonomian Amerika Serikat dan pasar tenaga kerja masih jauh dari potensi menguat. Pihaknya harus bekerja keras agar meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membuat kebijakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap stimulus.
Sentimen lain yang akan mempengaruhi bursa saham Asia seperti penetapan suku bunga acuan di Korea Selatan. Rilis pertumbuhan ekonomi Jepang yang diperkirakan tumbuh 0,5% pada kuartal terakhir ini.
Penutupan Wall Street
Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan saham Rabu (Kamis WIB) dengan indeks Dow Jones dan indeks S&P ditutup menguat ke level tertinggi.
Indeks Dow Jones menguat 70,96 poin atau 0,45% ke level 15.821,63. Indeks S&P 500 naik 14,31 poin atau 0,81% ke level 1.782. Sementara itu, indeks Nasdaq naik 45,66 poin atau 1,16% ke level 3.965,58.
Penguatan bursa saham Amerika Serikat didorong dari aksi beli investor mengantisipasi pernyataan calon pimpinan The Fed Janet Yellen dan hasil kinerja perusahaan sektor consumer.
Adapun volume perdagangan saham sekitar 6,03 miliar saham di bursa saham New York, Nasdaq, dan NYSE MKT di bawah rata-rata harian perdagangan saham sekitar 6,34 miliar saham.


Sumber : Liputan6

Harga Emas Tersungkur Lagi


Liputan6.com, New York : Harga emas kembali merosot selama empat hari berturut-turut akibat melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Kontrak paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Merchantile Exchange, merosot US$ 2,8 menjadi US$ 1.268,4 per ounce.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/11/2013), para investor logam mulia tersebut sekarang masih menunggu pernyataan dari para pembuat kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) terkait penarikan dana stimulusnya sebesar US$ 85 miliar per bulan.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/11/2013), para investor logam mulia tersebut sekarang masih menunggu pernyataan dari para pembuat kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) terkait penarikan dana stimulusnya sebesar US$ 85 miliar per bulan.
Selain itu. pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke hari ini diharapkan dapat memberikan petunjuk arah kebijakan The Fed soal program stimulusnya Pernyataan Bernanke seringkali berbeda dengan apa yang disampaikan para pejabat lain di The Fed.
Sebut saja Gubernur Bank Sentral Minneapolis Narayana Kocherlakota mengatakan, kebijakan moneter The Fed tersebut tetap perlu dilakukan. Sementara pendapat berbeda dilontarkan Gubernur Bank Sentral Atlanta Dennis Lockhart yang mengatakan, The Fed tak akan tergesa-gesa menarik dana stimulusnya pada Desember.
Meski begitu, Lockhart mengatakan, The Fed tetap harus menarik program stimulusnya tersebut secara perlahan. "Reaksi negatif terhadap emas kemungkinan berasal dari kekhawatiran investor terhadap tapering The Fed," ujar Kepala Analis Logam HSBC James Steel. (Sis/Ndw)


Sumber : Liputan6




Liputan6.com, New York : Bagi kebanyakan orang, krisis finansial sama dengan mimpi buruk. Faktanya, ungkapan tersebut tidak berlaku bagi orang-orang super kaya di dunia. Terbukti, kekayaan para miliarder meningkat dua kali lipat sejak 2009.
Seperti dilansir dari rt.com, Kamis (13/11/2013), di tengah rendahnya jumlah lowongan kerja dan pemangkasan upah, para miliarder justru bertambah kaya. Menurut laporan resmi bertajuk `Wealth X and UBS Billionaire Census 2013`, gabungan kekayaan miliarder di dunia berjumlah US$ 6,5 triliun naik dua kali lipat dari US$ 3,1 triliun pada 2009.
Tak hanya total kekayaan para konglomerat yang meningkat. Jumlah miliarder dunia juga berkembang sebesar 60% sejak 2009. Selama empat tahun, terdapat sekitar 810 miliarder baru dengan standar kekayaan di atas US$ 1 miliar. Wealth-X memprediksi jumlah miliarder akan terus tumbuh hingga 3.900 jiwa pada 2020.
Sejak krisis tersebut, jumlah kekayaan miliarder memang terus meningkat. Sepanjang tahun ini saja, jumlah kekayaan miliarder dunia telah bertambah sebanyak US$ 226 miliar.
Menurut laporan yang dirilis perusahaan pembanding kekayaan miliarder global, Wealth-X, mayoritas kekayaan para konglonmerat elit itu datang dari sektor perbankan. Menyusul bidang berikutnya adalah bidang manufaktur.
Dalam laporan tersebut, Amerika Serikat (AS) tercatat menyumbang jumlah nominal kekayaan individu terbanyak senilai US$ 2 triliun. Angka tersebut diperoleh dari gabungan kekayaan 515 miliarder yang bermukim di sana.
Sementara itu, posisi kedua ditempati China dengan jumlah 157 miliarder dan disusul Jerman di posisi ketiga dengan jumlah 148 miliarder. Berikutnya, peringkat keempat diisi Inggris dengan 135 miliarder dan Rusia sebanyak 108 miliarder.
Miliarder dunia tahun ini masih didominasi para pria. Dari 2.170 miliarer, 87% diantaranya adalah pria. Empat laki-laki diantaranya menyandang gelar super miliarder dengan jumlah kekayaan masing-masing di atas US$ 50 miliar. Para super miliarder itu adalah Bill Gates, Carlos Slim, Amancio Ortega Gaona dan Warren Buffet. (Sis/Ndw)


Sumber : Liputan6

Mengintip Kecanggihan Kapal Induk Termahal di Dunia




Liputan6.com, Virginia : Belum lama ini kapal induk bertenaga nuklir generasi terbaru, USS Gerald R Ford resmi diperkenalkan ke publik. Kapal ini disebut-sebut sebagai kapal induk termahal di dunia, dengan nilai mencapai US$ 13 miliar atau sekitar Rp 149 triliun.
Kapal ini sendiri memiliki ukuran yang sangat besar, dengan panjang 329 meter, tinggi 30 meter, dan bobot 47 ribu ton. Selain berukuran raksasa, USS Gerald R Ford memiliki persenjataan yang mumpuni, termasuk mampu meluncurkan 220 serangan udara per hari dari landasan pacunya.
Bukan itu saja, kapal ini juga sanggup melakukan serangan udara setiap enam menit sekali karena deknya sudah dilengkapi tenaga elektromagnetik untuk mendorong jet tempur ke depan, memiliki kemampuan mengecoh radar musuh, dan bisa menampung 4 ribu pelaut.
Untuk sumber tenaga, USS Gerald R. Ford diperkuat dua reaktor nuklir terbaru, dengan kapasitas 2,5 kali lebih besar ketimbang pendahulunya. Sebagai perbandingan, kapal induk terdahulunya masih menggunakan tenaga uap bertekanan tinggi.
Meskipun memiliki tenaga yang powerful, kapal perang dengan nomor CVN 78 ini ramah lingkungan karena mempunyai sistem pengolahan air sehingga hemat tenaga. Sementara itu, peralatan yang digunakan untuk menahan laju jet ketika mendarat di landasan juga sudah bisa dikendalikan melalui peranti lunak.
"Kapal ini benar-benar canggih, yang mana mampu membawa pesawat tak berawak, menampung banyak pelaut, dan meluncurkan banyak serangan," ujar Kepala Administrasi dan Operasional Angkatan Laut Laksamana Jonathan Greenert, seperti dikutip dari Mail Online.
Dibangun sejak 13 November 2009, USS Gerald R. Ford diharapkan dapat melaut pada tahun 2016 mendatang. Mengingat ditenagai bahan bakar nuklir, kapal ini diklaim bisa berlayar selama 20-25 tahun dan dapat membawa 75 jenis pesawat, termasuk Drone alias pesawat tanpa awak. (isk/dew)


Sumber : Liputan6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800