Rifan Financindo - Wacana Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) menerapkan program campuran 100 persen biodiesel (B100) untuk menggantikan solar dinilai dapat diterapkan. Jokowi mewacanakan hal ini saat berlangsungnya Debat Capres Kedua yang berlangsung Minggu (17/2/2019).
Direktur Eksekutif Core Mohammad Faisal mengatakan,? B100 bisa? diterapkan jika pemerintah konsisten dalam mengeluarkan kebijakan untuk mendukung program tersebut, sehingga dapat meyakinkan pelaku dan investor dalam penyediaan fasilitas penunjang pelaksanaan B100.
?"Kalau B100 sangat bagus sekali, sisi kebijakan yang konsisten lalu didorong terus jangan sampai ada hambatan," kata Faisal, saat berbincang dengan Liputan6.com?, di Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Menurut Faisal, ada syarat yang harus dilakukan, di antaranya menyelesaikan permasalahan teknis dari sisi hulu dan hilir.? Untuk permasalahan di hulu yang harus diselesaikan bukan pada pasokan miyak? sawit (crude palm oil/CPO) yang menjadi bahan baku, tetapi produk turunan berupa Fame yang akan dicampurkan ke solar.
"Belum ada penyediaan secara kecepatan dan kapasitas yang sesuai," ujarnya.
Faisal melanjutkan, untuk dukungan di ?sisi hilir berupa industri otomotif, dalam investasi menciptakan mesin yang bisa menyerap bahan bakar dengan kadar B100.
"Kepastian ini penting bagi pengusaha, karena mereka harus investasi besar dananya butuh kepastian kebijakan," tandasnya.
Pada debat calon presiden (capres) kedua yang membahas soal energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam (SDA), dan lingkungan hidup mengemuka soal B100.
Hal ini ketika capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) yang membahas soal itu pada Minggu, 17 Februari 2019.
Implementasi B100 tersebut itu dinilai sesuai peta jalan yang ada di pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Menteri BUMN Rini Soemarno menuturkan, PT Pertamina (Persero) terus mempersiapkan infrastrukturnya dalam pelaksanaan B100. Saat ini yang baru terlaksana baru B20. Adapun B20 merupakan campuran biodiesel sebanyak 20 persen dalam bahan bakar minyak (BBM).
"Sekarang B20 sudah full dilaksanakan. Harapannya nanti B100 ini bisa menggantikan solar," kata Rini di kantornya, Senin (18/2/2019).
Mengenai penerapan B100 ini, Rini mengatakan terlebih dahulu akan dilakukan transisi dari B20 ke B50. Mengenai teknologi yang dipakai, Pertamina akan bekerja sama dengan perusahaan asal Italia, ENI.
Perusahaan Italia tersebut saat ini telah mengimpor CPO dari Indonesia untuk diterapkan menjadi B100 di negaranya. Dalam waktu dekat, Pertamina dan ENI akan membangun kilang yang akan digunakan B50 yang berlokasi di Plaju.
"Bu Nicke (Dirut Pertamina) sudah buat perjanjian awal dengan ENI untuk membangun refinery di Plaju. Mungkin B50 pertama, nantinya target kita B100," ujar Rini Soemarno.
Diperkirakan pembangunan kilang tersebut membutuhkan investasi sekitar USD 800 juta.
"Targetnya 3 tahun kita sudah bisa produksi B100, cuma masalahnya sudah penuh semua, mungkin belum bisa. Jadi, untuk menggantikan full solar menurut saya masih makan waktu," pungkas dia. (Yas) Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar