Rifanfinancindo - Kekacauan Brexit terus berlanjut pada hari Senin dengan Perdana
Menteri Inggris Theresa May memperingati anggota parlemen untuk
mendukung kesepakatan Brexit (Brexit deal) sebagaimana adanya atau
menghadapi kekacauan politik dengan hanya tinggal 73 hari tersisa
sebelum Inggris secara resmi keluar dari Uni Eropa pada tanggal 29
Maret. Diatas semua ini, penguat dari partai konsevatif Inggris Gareth
Johnson berkata dia meninggalkan pemerintah Inggris pada hari sebelum
pemungutan suara yang penuh arti di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada
hari Selasa.
Pemerintah Inggris menunda pemungutan suara yang diskedulkan untuk
bulan Desember karena kemungkinan akan kalah. Perdana Menteri Theresa
May mengadakan tour ke Eropa dalam rangka mengamankan konsesi mengenai
isu Irlandia yang menjadi penghalang, namun partner-partner di Eropa
yang ditemui hanya mau memberikan klarifikasi tetapi tidak mengubah
kalimat yang legal.
Kemungkinan kecil bagi kesepakatan Brexit nya May dapat disetujui
oleh DPR dalam pemungutan suara hari Selasa tanggal 15 Januari ini.
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Apa yang akan dilakukan oleh May jika kesepakatan ditolak?
Konsekwensinya bervariasi mulai dari perceraian yang kacau, pemilihan umum dini, atau bahkan tidak ada Brexit samasekali.
Salah satu pilihan adalah mendorong untuk “no-deal Brexit” yang akan membuat poundsterling terjungkal. Yang lain adalah mengadakan referendum kedua. Publik telah bergeser ke kubu “Remain” namun segala sesuatu bisa terjadi, dan ketidak pastianlah yang berkuasa. Menunda Brexit juga pilihan lainya sekalipun pemerintah telah menyangkalnya. Penundaan Brexit akan menaikkan poundsterling.
Pemimpin oposisi dari partai Buruh Jeremy Corbyn mengatakan bahwa dia akan berusaha agar keluar hasil pemungutan suara dengan “no-confidence” bagi pemerintah May setelah dia kehilangan pemungutan suara untuk “Brexit deal” di parlemen. Hal ini akan melemparkan Inggris ke ronde yang baru dari tidakpastian politik pada fase final dari Brexit. Sementara Theresa May bisa juga meminta untuk diadakan pemilihan umum dini atau menunda tanggal Brexit.
Skenario Brexit dan pengaruhnya terhadap GBP/USD:
- “Brexit deal” ditolak dengan “no-confidence vote” pengaruhnya: Sterling: negatif.
- Menunda tanggal Brexit pengaruhnya: Sterling netral sampai positip
- “No-deal Brexit” pengaruhnya: Sterling kuat negatif
- Brexit deal disetujui, pengaruhnya: Sterling positip
- No Brexit pengaruhnya: Sterling kuat positip
Sumber : Vibiznews
0 komentar :
Posting Komentar