Rifanfinancindo - Bursa saham Asia berfluktuasi pada perdagangan Kamis pekan ini. Hal itu usai rilis hasil rapat pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve pada pertengahan Juni.
Pada perdagangan di bursa Asia Kamis pekan ini, indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang sedikit berubah. Indeks saham Jepang Topix turun tipis. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,15 persen. Indeks saham Australia merosot 0,15 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi mendatar.
Pada beberapa hari ini, perdagangan di bursa Asia dipengaruhi uji coba rudal oleh Korea Utara, dan menembakkan ke wilayah perairan Jepang.
Di pasar komoditas, harga minyak kembali naik usai turun tajam. Harga minyak mentah Amerika Serikat merosot 5,4 persen usai mengakhiri kenaikan dalam delapan hari. Tekanan harga minyak seiring meningkatnya ekspor OPEC dan dolar AS yang menguat.
Namun di perdagangan Asia pada Kamis pekan ini, harga minyak mentah AS naik 1 persen ke level US$ 45,59.
Sentimen rilis the Federal Reserve mempengaruhi bursa Asia dan global. Para pejabat the Federal Reserve terpecah mengenai prospek inflasi dan dapat mempengaruhi laju suku bunga. Hal itu berdasarkan risalah rapat pertemuan the Federal Reserve pada 13-14 Juni 2017.
Beberapa pejabat the Federal Reserve juga ingin mengumumkan proses pengurangan portofolio surat berharga pada akhir Agustus. Namun beberapa pihak memilih untuk menunggu hingga akhir tahun ini.
"Risalah pertemuan FOMC pada 13-14 Juni menekankan kalau dimulainya pengurangan neraca berjalan pada tahun ini," Kathy Bostjancic, Kepala Ekonom AS di Oxford Economics, dikutip dari laman Reuters, Kamis (6/7/2017).
Ia menuturkan, meningkatnya kekhawatiran terhadap perlambatan tingkat inflasi dapat bertahan lama. Ini dapat mendorong pembuat kebijakan untuk tidak menaikkan suku bunga tambahan. Diperkirakan bank sentral AS atau the Federal Reserve hanya menaikkan suku bunga sebanyak dua kali.
Pelaku pasar pun sedang menunggu data gaji non pertanian pada Juni. Hal ini agar mengetahui kebijakan the Federal Reserve selanjutnya. Sementara itu, harga emas stabil di kisaran US$ 1.226,31 per ounce. Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar