Rifan Financindo - Bursa Asia melemah pada pembukaan perdagangan hari ini usai terjadinya mini-crash di pasar China yang dianggap Black Monday.
Melansir laman CNBC, Selasa (18/7/2017), indeks acuan Jepang Nikkei turun 0,31 persen dan Kospi Korea Selatan turun 0,1 persen pada awal perdagangan.
Sementara S&P/ASX 200 sebesar 0,36 persen, dengan keuntungan moderat yang mengimbangi kerugian pada sub-indeks lainnya. Sub-indeks keuangan turun hingga 0,93 persen.
Pasar terus mencerna perkiraan PDB kuartal kedua China yang lebih baik yang dirilis pada Senin. Tingkat pertumbuhan Cina mencapai 6,9 persen dibandingkan dengan perkiraan 6,8 persen, menurut jajak pendapat Reuters.
Meski demikian, pasar daratan tersandung pada Senin kendati data pertumbuhan ekonomi mencatatkan kinerja yang positif, dengan analis menghubungkan sentimen pasar ke pertemuan kebijakan keuangan pada akhir pekan.
The Shanghai Composite mengakhiri sesi dengan turun 1,42 persen dan Shenzhen Composite turun 4,278 persen.
Data yang kuat diharapkan memberikan dukungan untuk pasar komoditas ke depan, menurut Ekonom ANZ Lavinia Specchia dalam sebuah catatannya. "Industri logam menjadi penerima utama, namun data ekonomi positif menjadi gambaran seluruh industri," tambah Specchia.
Wall street sebelumnya ditutup mendatar terpicu keuntungan pada utilitas dan saham konsumen yang mengimbangi penurunan saham perusahaan perawatan kesehatan.
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 8,02 poin, atau 0,04 persen ke posisi 21.629.72. Sementara indeks S & P 500 kehilangan 0,13 poin, atau 0,01 persen menjadi 2.459,14 dan Nasdaq Composite bertambah 1,97 poin, atau 0,03 persen ke level 6.314,43 poin.
Pasar dipengaruhi saham sektor kesehatan pada indeks S&P 500 yang tergelincir. Sebagian terbebani keputusan Senat Amerika Serikat (AS) untuk mempertimbangkan penundaan undang-undang kesehatan.
"Saya pikir kita harus melihat beberapa hal terkait kesehatan sebelum Anda dapat membuat taruhan pada industri itu," kata Erick Ormsby, CEO Alcosta Capital Management di San Ramon, California. Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar