English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 14 Juni 2017

Bursa Asia Menguat Menanti Kebijakan The Fed




Rifan Financindo - Bursa Asia menguat pada perdagangan hari ini, mengekor Wall Street yang mencetak rekor. Sementara dolar dan obligasi menunggu kejelasan mengenai kebijakan moneter Federal Reserve, salah satunya perihal kenaikan suku bunga acuan.

Melansir laman Reuters, Rabu (14/6/2017), indeks MSCI terbesar di Asia Pasifik di luar Jepang bertambah 0,2 persen, sementara Nikkei Jepang menguat 0,5 persen.

Sebelumnya Wall Street mencetak rekor dengan indeks Dow Jones Industrial Average naik 92,8 poin atau 0,44 persen menjadi 21.328,47. Indeks S&P 500 naik 10,96 poin atau 0,45 persen menjadi 2.440,35 dan Nasdaq Composite bertambah 44,90 poin atau 0,73 persen menjadi 6.220,37.

Adapun sektor teknologi pada indeks S&P 500 naik 0,9 persen, pulih dari penurunan terbesarnya selama dua hari dalam hampir satu tahun yang turut membebani pasar. Alhasil, saham Microsoft (MSFT.O) dan Facebook (FB.O), mendorong S&P 500  ke posisi lebih tinggi.

Rencananya pada Rabu ini, China akan melaporkan output industri dan penjualan ritel yang diperkirakan akan tumbuh sedikit lebih lambat meski masih solid. Laporan ini akan menjadi pembuka dari kebijakan Bank Sentral AS.
Bank Sentral AS dijadwalkan mengumumkan keputusannya pada Rabu ini juga dalam sebuah konferensi pers yang dihadiri Ketua Janet Yellen.

Investor sepenuhnya memperkirakan akan ada kenaikan suku bunga, karena pejabat Fed kerap memberikan sinyalnya. Ini akan menjadi perhatian tentang arah kebijakan terutama ketika bank sentral yang mungkin mulai mengurangi portofolio utang AS yang besar.

"Fokus utama minggu ini adalah kebijakan neraca Fed," kata Michelle Girard, Kepala Ekonom AS di RBS.

Dia mengatakan, meskipun pengumuman resmi mengenai perubahan kebijakan neraca akan dilakukan pada September, tetapi pihaknya tidak mengesampingkan kemungkinan disampaikan lebih cepat.

Terkait mata uang, nilai tukar Dolar AS turun ke US$ 1,3209 CAD, terendah sejak 28 Februari.
Sementara harga minyak menetap lebih tinggi usai berkurangnya pasokan dari negara-negara anggota OPEC ke pasar di seluruh dunia. Harga minyak patokan Brent 43 sen lebih tinggi menjadi US$ 48,72 per barel. Sementara minyak mentah AS naik 38 sen menjadi US$ 46,46 per barel. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

0 komentar :

Posting Komentar

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800