Rifanfinancindo - Bursa berjangka adalah istilah yang merujuk pada sebuah pusat
perdagangan dimana kontrak berjangka (futures) dan options atau
instrumen keuangan lain diperdagangkan pada harga tertentu berdasarkan
peraturan dan regulasi yang berlaku. Sedangkan menurut UU RI
tahun 1997, bursa berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem atau sarana untuk kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka serta opsi atas kontrak berjangka.
Sementara itu, untuk pengiriman aset dalam kontrak berjangka akan
dilaksanakan dalam periode waktu mendatang. Waktu pengiriman atau
penyerahan aset tersebut sudah disepakati dalam kontrak. Kontrak
berjangka yang diperdagangkan bersifat mengikat secara hukum karena
telah teregulasi dan di bawah pengawasan ketat.
Sejarah Singkat Bursa Berjangka
Bursa berjangka telah ada di masa lampau sebelum ada kemajuan teknologi seperti saat ini. Keresahan dan adanya keprihatinan petani terhadap fluktuasi harga komoditas yang tajam telah memunculkan pusat perdagangan berjangka dan kontrak berjangka komoditas. Dalam sejarah perdagangan berjangka modern, terbentuknya pasar berjangka secara resmi adalah pada tahun 1840 di pusat utama petani biji gandum, Chicago. Bursa tersebut bernama Chicago Board of Trade (CBOT), namun kontrak berjangka yang pertama untuk komoditas jagung baru dibuat pada tahun 1851. 26 tahun kemudian muncullah bursa bernama Chicago Produce Exchange, tapi diubah namanya menjadi Chicago Mercantile Exchange (CME) pada tahun 1898.Dengan melakukan merger dengan Chicago Board of Trade (CBOT), Chicago Mercantile Exchange (CME) saat ini dapat menjadi sebuah bursa berjangka terkenal karena memiliki jumlah kontrak berjangka terbesar dibandingkan dengan bursa berjangka lainnya. Beberapa instrumen keuangan seperti mata uang, saham, dan komoditas aktif diperdagangkan pada CME ini.
Manfaat Bursa Berjangka
Salah satu manfaat dan kegunaaan utama bursa berjangka ialah sebagai sarana untuk pengelolaan risiko (risk management) melalui aktivitas lindung nilai atau biasa disebut hedging. Faktor yang sulit diprediksi seperti perubahan musim ekstrim, bencana alam dan ketidakpastian lainnya membuat produsen mudah mengalami kerugian. Oleh karena itu, hedging perlu dilakukan karena pada perdagangan bebas, fluktuasi harga seringkali memicu dampak negatif terhadap para pelaku pasar.Aktivitas untuk melindungi nilai dengan memanfaatkan kontrak berjangka juga bisa memungkinkan mereka untuk menurunkan risiko negatif akibat dari gejolak harga. Bursa juga dapat memberikan fasilitas bagi produsen untuk menjual komoditasnya dengan harga yang sudah dipastikan saat ini, yaitu sebelum panen, dan akan menyerahkan hasil komoditasnya itu di waktu yang akan datang. Selain itu, kontrak berjangka juga membuat produsen bisa mendapatkan jaminan harga karena tidak akan terpengaruh dengan kenaikan atau penurunan harga di pasar.
Manfaat kedua adalah sebagai Price Maker, atau sarana pembentukan harga yang adil dan wajar. Hal ini bisa terjadi karena transaksi dan perdagangan di bursa berjangka hanya dilakukan oleh anggota bursa atau melalui anggota bursa berjangka. Di samping itu, proses perdagangan serta transaksi pada bursa berjangka adalah berdasarkan mekanisme pasar, yakni permintaan dan penawaran secara transparan.
Selain kedua manfaat tersebut, manfaat lainnya adalah sebagai sarana investasi. Perubahan harga kontrak berjangka biasanya dimanfaatkan oleh investor atau spekulator untuk memperoleh keuntungan. Umumnya investor atau spekulator akan menjual kontrak berjangka ketika harga diperkirakan akan turun dan membelinya lagi saat harga rendah.
Komoditas yang utamanya dijadikan sebagai kontrak berjangka adalah jenis komoditas pertanian, logam mulia, minyak, dan industri hulu. Dalam kontrak berjangka, spesifikasi produk sudah ditetapkan dengan jelas yakni hal-hal yang berhubungan dengan waktu pengiriman/ penyerahan, kuantitas, dan kualitas. Kondisi ini selanjutnya dapat mendorong terwujudnya kemudahan transaksi dan pasar yang likuid.
Pelaku Bursa Berjangka
Secara garis besar, pelaku bursa berjangka ada dua, yakni hedgers dan spekulator. Hedgers adalah pihak yang melakukan hedging dalam mengelola risiko perubahan harga secara tajam. Hedgers meliputi produsen komoditas, konsumen komoditas, manager portofolio dan Hedge Fund.Sedangkan pelaku bursa berjangka kedua adalah spekulator. Walau sering dipandang negatif karena bertransaksi tanpa minat nyata untuk membeli barang, kehadiran para spekulator bisa memberikan manfaat kerena mereka dapat menyediakan likuiditas di pasar. Spekulator secara aktif meramaikan kegiatan transaksi jual beli di bursa. Ada empat jenis spekulator di bursa berjangka, yaitu Individual Trader, Proprietary Trader, Hedge Fund, dan Market Maker seperti perusahaan broker atau dealer.
Lembaga Penjamin Transaksi
Agar performa serta kontrak berjangka yang diperdagangkan pada bursa berjangka terpenuhi, terdapat sebuah lembaga penjamin bernama Lembaga Kliring Berjangka. Lembaga ini memiliki peran penting dan berfungsi untuk menjamin perdagangan. Di samping itu, Lembaga Kliring juga melakukan pengelolaan risiko dengan melakukan beberapa cara, diantaranya mengadakan pembinaan serta pengawasan kondisi keuangan anggota Lembaga Kliring Berjangka.Dalam usahanya untuk menjamin transaksi anggota berjangka, Lembaga tersebut mengenakan margin. Lembaga kliring akan melakukan kalkulasi yang disebut mark to market. Kalkulasi tersebut menghitung setiap posisi pembukaan dan penutupan di akhir perdagangan. Lembaga kliring akan mendebet rekening yang kekurangan margin dan mengkredit rekening dengan kelebihan margin.
Kesimpulan
Adanya bursa berjangka memberikan efek positif terhadap pasar komoditas. Para pelaku bursa berjangka dapat merasakan kemudahan dalam proses untuk menemukan harga komoditas
dan melindungi aset dari ancaman fluktuasi harga yang tidak
terprediksi. Kemunculan bursa berjangka juga memberikan peluang bagus
bagi trader untuk mendapatkan profit dalam trading di bursa berjangka. Rifanfinancindo.Sumber : Seputar Forex
0 komentar :
Posting Komentar