Pada tahun 2003, suatu broker di London mencatat bahwa salah satu customer nya telah membukukan volume trading yang paling tinggi selama 8 tahun berturut-turut. Adalah Paul Rotter seorang trader sukses dengan jumlah lot trading rata-rata sebesar 3 juta setiap bulan dan berhasil membukukan 65 – 78 juta dollar setiap tahunnya.
Tidak dapat dibantah, Paul Rotter adalah salah satu seorang scalping trader sukses di muka bumi ini. Sukses trading Paul Rotter dimulai ketika ia bersama Kinski (salah satu teman dekatnya) membuka Greenhouse, suatu firma finansial. Dari modal awal sebesar $526,000, dalam tiga bulan kemudian Greenhouse telah membukukan profit $6,5 juta.
Karakter Paul ini cocok sekali dengan yang dikatakannya dalam salah satu wawancara.
Semua trader dapat mencoba untuk menapaki kesuksesan Paul Rotter, dan berikut adalah wawancara lengkap Paul Rotter dengan salah satu majalah trader :
A : Aku memulainya dengan mengikuti suatu kontes trading, ketika itu aku masih duduk di bangku sekolah.
A : Waktu itu aku bekerja di salah satu bank Jepang, dan aku bertemu dengan salah seorang chieftrader di bank tersebut. Dia berhasil membukukan profit yang konstan dan aku banyak berdiskusi dengannya mengenai psikologi market.
A : Aku selalu menjadi seorang scalper, namun aku mengatur frekuensi trading aku sesuai volatilitas yang terjadi di market.
A : Biasanya sekitar 5 jam, namun ketika terjadi event-event market yang besar maka bisa sampai 11 jam.
A : Aku biasanya menggunakan timeframe antara 5 s/d 30 menit. Menggunakan trendline dan indikator Commodity Channel Index (CCI) untuk mengamati volatilitas yang terjadi di market.
A : Aku biasanya membuka posisi secara bergantian dalam hitungan menit, paling lama dalam hitungan jam.
A : Aku akan segera mencari penyebabnya dan menutup posisi bila market bergerak berlawanan denganku.
A : Tidak, anda salah. Seorang analis atau seorang mahaguru trading lah yang harus berpegang teguh kepada opininya. Seorang trader seharusnya tidak mempunyai opini, semakin kuat opini yang dipunyai, maka akan semakin susah pula dia keluar dari loss posisi.
A : Aku membuat target harian baik untuk profit atau loss. Yang sangat penting adalah berapa maksimum loss yang bisa aku tahan.
A : Ketika itu semua menjadi makin buruk, aku pergi ke kamar mandi dan menyiram tubuhku dengan air dingin atau meloncat ke kolam renang yang dingin … hahaha
A : Aku biasa berolah raga dan biasanya pergi ke suatu tempat untuk bertamasya.
A : Sebelum market open, aku membaca semua report ekonomi yang akan keluar, pidato dari para petinggi Bank Sentral bila ada, lalu aku mencoba membuat level-level harga penting di market yang akan ku tradingkan. Aku membuat suatu analisa sendiri dan membaca komentar-komentar analis di media untuk mendapatkan gambaran market dan level-level penting di dalamnya.
Jika style tradingnya tidak sensasional, maka kita tidak akan pernah mendengar sepak terjangnya Paul Rotter, sang legenda scalping trader. Keberhasilannya dalam menerapkan style scalping trading membuktikan bahwa seorang individual trader bisa berkembang menjadi seorang trader besar yang tidak kalah dengan seorang fund manager sekelas George Soros.
Sumber: Mega Sipahutar
Sumber: Mega Sipahutar
0 komentar :
Posting Komentar