English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 01 Maret 2016

Mengapa Harus Bersembunyi saat Terjadi Gerhana Matahari

Mengapa Harus Bersembunyi saat Terjadi Gerhana Matahari

PT. Rifan Financindo Berjangka, Pada tahun 1983, gerhana matahari total pernah menjadi peristiwa yang menakutkan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Jangankan melakukan pengamatan atau penelitian, banyak orang yang justru resah dengan kemunculan fenomena alam tersebut.

Saat itu, melihat gerhana matahari total dianggap sebagai sesuatu hal yang membahayakan. Minimnya informasi yang benar menjadi penyebabnya. Apalagi, di beberapa daerah kejadian gerhana matahari selalu dihubungkan dengan klenik atau mitos tertentu.

Tapi itu dahulu, sekarang gerhana matahari total bukanlah sesuatu yang menakutkan. Justru kini, orang di dunia berbondong-bondong ingin menyaksikan langsung fenonema alam tersebut.

"Tidaklah berbahaya melihat matahari secara langsung saat fase total gerhana, namun akan sangat berbahaya melihat langsung saat gerhana sebagian dan saat piringan matahari mulai muncul ketika fase total selesai. Pastikan memakai alat pengaman sesaat sebelum fase total berakhir," kata Kepala Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Clara Yono Yatin, di kantornya, dikutip dari PR Online, Senin (29/2/2016).

Dia menekankan, cara yang paling aman mengamati matahari adalah dengan metode proyeksi. "Bila ingin mengamati langsung, pastikan alat yang digunakan (teleskop, periskop, atau kacamata) telah dilengkapi oleh filter khusus untuk matahari," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah pun ingin menumbuhkan kesadaran pada masyarakat dan membuang kesalahan persepsi yang berkembang sewaktu gerhana matahari total 1983.

Pada persitiwa gerhana matahari total, 9 Maret 2016 mendatang, Jawa Barat tidak termasuk dalam daftar wilayah di Indonesia yang dilintasi gerhana. Gerhana matahari total hanya bsia dilihat di sejumlah wilayah seperti Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Akan tetapi, masyarakat di Jawa Barat masih tetap bisa menyaksikan fenomena alam itu kendati hanya berupa gerhana matahari sebagian.


Sumber : Okezone

0 komentar :

Posting Komentar

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800