Rifanfinancindo - Harga minyak mentah yang diperdagangkan pada sesi Asia hari Selasa (30/04) turun di tengah ekspektasi kenaikan output dari Amerika Serikat dan produsen OPEC serta kekhawatiran penurunan permintaan setelah China melaporkan kinerja manufakturnya masih kontraksi.
Harga minyak mentah berjangka Brent atau harga acuan minyak internasional berada di $71,88 per barel yang turun 26 sen, atau 0,36 persen dari penutupan sesi Amerika beberapa saat lalu. Demikian juga harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 12 sen atau 0,19 persen berada di $63,38 per barel.
Baru saja kantor statistik China atau NBS umumkan data kinerja manufaktur turun secara tak terduga menjadi 50,1 pada bulan April 2019 dari level tertinggi lima bulan 50,5 pada Maret. Laporan tersebut menunjukkan bahwa output dan pesanan baru naik pada kecepatan yang lebih rendah, sementara level pembelian sedikit berubah dari bulan sebelumnya. Data ini memberikan sentimen kekhawatiran pasar akan permintaan pasokan global.
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Tetapi harga anjlok parah akhir pekan lalu setelah Presiden AS Donald Trump secara terbuka menekan OPEC dan pemimpin de-faktonya Arab Saudi untuk meningkatkan produksi guna memenuhi kekurangan pasokan yang disebabkan oleh pengetatan sanksi Iran.
Sebelumnya diberitakan produksi minyak Iran akan turun menjadi 1,9 juta barel per hari pada semester kedua 2019 dari 3,6 juta barel per hari pada kuartal ketiga 2018 karena sanksi AS diperketat.
Ada banyak pertimbangan investor dari ekspektasi lembaga-lembaga top dunia yang menyebutkan output dari OPEC dan juga Amerika Serikat akan naik. Karena pernah diberitakan ekspor AS melebihi 3 juta barel per hari (bph) untuk pertama kalinya pada awal 2019 di tengah lonjakan produksi lebih dari 2 juta bph selama tahun lalu, ke rekor lebih dari 12 juta barel per hari.
Untuk perdagangan selanjutnya, analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak WTI selanjutnya akan menemui posisi posisi support di 62.63 – 61.84. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan mendaki ke resisten 63.80 – 64.45. Rifanfinancindo.
Sumber : Vibiznews