English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 23 Februari 2017

Bursa Asia Melemah Imbas Sentimen The Fed



Rifanfinancindo - Bursa Asia melemah dari posisi tertinggi dalam 19 bulan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Sementara itu, dolar Amerika Serikat (AS) berusaha menguat usai tertekan lantaran hasil laporan rapat bank sentral AS atau the Federal Reserve cenderung hati-hati menaikkan suku bunga.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang cenderung melemah. Indeks saham Australia melemah 0,2 persen. Indeks saham Jepang Nikkei susut 0,1 persen. Pelemahan di bursa Asia ini ikuti bursa saham AS atau wall street yang bervariasi. Indeks saham Dow Jones naik 0,2 persen. Sedangkan indeks saham S&P 500 dan Nasdaq tergelincir 0,1 persen.

Dolar AS menguat di awal perdagangan bursa Asia seiring investor cermati hasil pertemuan the Federal Reserve pada 31 Januari-1 Februari 2017. The Federal Reserve menunjukkan akan segera menaikkan suku bunga asal inflasi dan data tenaga kerja sesuai harapan.

Dolar AS pun naik tipis terhadap yen menjadi 113,32 usai turun 0,7 persen. Selain itu, indeks dolar AS terhadap sejumlah mata uang menguat 0,2 persen ke 101,39. Euro melemah 0,1 persen menjadi US$ 1,05.

Saat ini pasar fokus pada ketidakpastian mengenai program ekonomi presiden AS Donald Trump. Pada laporan pertemuan the Federal itu juga menunjukkan kalau anggota voting hanya melihat "risiko moderat" bila inflasi naik signifikan. Pelaku pasar percaya the Federal Reserve memiliki cukup waktu untuk merespons jika melakukan.

"Risalah ini mencerminkan pola pikir yang moderat. Mereka tidak melihat amunisi untuk mempercepat (kenaikan suku bunga). Ada terlalu banyak ketidakpastian tentang waktu stimulus fiskal dan dampaknyam" jelas Chief Invesment Strategist PGIM Fixed Income Robert Tipp seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (23/2/2017).

Di pasar komoditas, harga minyak menguat di perdagagan Asia usai data dari the American Petroleum Institute (API) menunjukkan pasokan minyak AS turun secara mengejutkan. Harga minyak ditransaksikan naik 0,8 persen menjadi US$ 54,02. Sedangkan penguatan dolar AS melemahkan harga emas 0,1 persen menjadi US$ 1.236 per ounce. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

0 komentar :

Posting Komentar

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800