PT Rifan Financindo - Bursa Asia bergerak bervariasi pada awal perdagangan di akhir pekan ini. Pasar antara lain dipengaruhi rilisnya sejumlah data ekonomi dari Jepang. Sementara dolar sempat memberikan keuntungan seiring pasar yang mencerna prospek reformasi pajak AS.
Melansir laman CNBC, Jumat (29/9/2017), indeks Nikkei 225 turun 0,19 persen pada awal perdagangan setelah dolar sempat melemah semalam. Namun, mata uang AS ini kembali beringsut lebih tinggi terhadap yen di awal sesi menyusul rilis data ekonomi Jepang.
Dolar diperdagangkan pada posisi 112,56 pukul 08.12 pagi, naik dari level sebelumnya sekitar 112,4. Namun, posisi ini masih di bawah level pada Kamis yang menyentuh 113.
Adapun indeks Korea, Kospi, menguat 0,45 persen karena sebagian besar saham manufaktur dan minyak mencatat kenaikan.
Dolar melemah pada Kamis setelah sempat menguat menyusul dikeluarkannya rencana reformasi pajak GOP pada Rabu. Rencana tersebut meminta tarif pajak perusahaan yang lebih rendah dan akan memotong tingkat pajak penghasilan individu tertinggi.
Kritik muncul karena kebijakan tersebut dinilai lebih condong ke arah orang kaya, sementara pertanyaan yang tersisa mengenai bagaimana pemotongan pajak tersebut berjalan.
"Melemahnya kembali mata uang AS kemungkinan disebabkan aturan realita di mana jalan menuju reformasi akan menjadi perjalanan yang panjang dan berliku dan sangat bergelombang saat ini," kata Stephen Innes, Kepala Perdagangan APAC, dalam sebuah catatan.
Sebelumnya, Wall Street naik pada penutupan perdagangan Kamis kemarin ditopang kenaikan indeks S&P. Juga saat investor berlanjut mengharapkan Presiden Donald Trump mampu membuat perkembangan di reformasi pajak.
Dow Jones Industrial average naik 40,49 poin atau 0,18 persen ke level 22.381,2, kemudian S&P 500 naik 3,02 poin atau 0,12 persen ke level 2.510,06, Nasdaq Composite menambahkan 0,19 poin ke level 6.435,45.
Saham McDonalds menopang kenaikan S&P. Saham jaringan restoran cepat saji terbesar di dunia itu naik 2,33 persen, keuntungan terbesarnya selama tiga bulan terakhir.
Kembali ke Asia, investor juga mencerna rilisnya data ekonomi dari Jepang. Harga inti konsumen Agustus naik 0,7 persen dibandingkan dengan satu tahun yang lalu, menandai kenaikan berturut-turut selama delapan bulan, menurut Reuters.
Penjualan ritel meningkat 1,7 persen bulan lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kehilangan perkiraan median untuk kenaikan 2,6 persen, Reuters mengatakan.
Data produksi industri ini di luar perkiraan. Angka pada Agustus menunjukkan kenaikan 2,1 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, di atas perkiraan median 1,9 persen. PT Rifan Financindo.
Baca Juga :
- Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT Rifan Financindo
- Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | Rifan Financindo
- Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | Rifanfinancindo
- Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah | PT Rifan Financindo
- Pialang Prihatin Banyak Investasi Bodong Beroperasi | Rifan Financindo
- Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | Rifanfinancindo
- Bursa Berjangka 2017, BBJ Siapkan 23 Pusat Pelatihan | PT Rifan Financindo
- Nasabah Bursa Berjangka di Semarang Kontribusi Besar di BBJ | Rifan Financindo
- RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | Rifanfinancindo
- Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | PT Rifan Financindo
- Bursa Berjangka Dikenalkan di Semarang | Rifan Financindo
- Banyak Masyarakat Belum Paham PBK | Rifan Financindo
- Tingkatkan Potensi Perdagangan Berjangka Komoditi, RFB Lakukan Sosialisasi Bersama BBJ & KBI | Rifanfinancindo
- PT Rifan Financindo Berjangka | SOSIALISASI INDUSTRI PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI
- PT Rifan Financindo Berjangka | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT Rifan Financindo Berjangka | Waspada Investasi Bodong, Ada Baiknya Anda Mengenal Lebih Baik Perdagangan Berjangka
Sumber : Liputan 6
0 komentar :
Posting Komentar