Dari data GDP kuartal III yang dirilis Kabinet Jepang menunjukkan ekonomi tumbuh sebesar 0,5 % dalam tiga bulan hingga September , sedikit lebih tinggi dari ekspektasi ekonom namun jika dilihat pertumbuhan 0,9 % pada kuartal sebelumnya menunjukkan perlambatan ekonomi .
Perlambatan ekonomi ini terjadi karena ekspor yang merosot dan belanja konsumen yang melambat, dan ini merupakan tanda mengkhawatirkan bagi upaya Tokyo sebagai ekonomi terbesar ketiga di dunia. Secara tahunan , pertumbuhan ekonomi merosot ke 1,9 % dari 3,8 % pada tiga bulan sebelumnya.
Hasil pertumbuhan kuartal II sebelumnya sebagian besar merupakan hasil dari dorongan ekspor karena yen melemah tajam, sementara belanja konsumen belum menunjukkan tanda-tanda yang meningkat .
Kebijakan Abenomics yang berusaha meningkat mata uang yen dan juga menguatkan investasi di Jepang selama ini masih harus disertai reformasi ekonomi yang dijanjikan sehingga terlihat .
Reformasi dalam regulasi perburuhan dipandang sebagai kunci untuk mengantarkan perubahan yang semakin signifikan sehingga terluput dari deflasi.
Namun sekalipun demikian pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini sebagian besar berkat stimulus dan suntikan BOJ dari sejumlah besar uang ke dalam sistem keuangan , mirip dengan pelonggaran kuantitatif Federal Reserve AS .
Sumber : Vibiznews
0 komentar :
Posting Komentar