Liputan6.com, Jakarta : Saat ini ekonomi global dinilai
terjadi perubahan antara negara maju dan berkembang. Salah satunya akan
terjadi pada negara-negara di Eropa yang akan mengalami pertumbuhan
ekonomi.
"Ekonomi Amerika Serikat (AS) mulai menguat, dan ekonomi Eropa yang
berpeluang lepas dari krisis. Tapi ekonomi negara-negara berkembang
justru melambat," kata Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo,
di Jakarta, Minggu (17/11/2013).
Agus menyebut, ini menjadi dasar
BI untuk memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2013 berada di
level 5,7%. Meski melambat, Agus menambahkan, pertumbuhan ekonomi ini
masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi
negara lain sebesar 3,8% sampai akhir tahun ini.
"Ini menunjukkan
Indonesia menjadi negara kedua terbaik dengan pertumbuhan tinggi di
antara negara-negara (anggota) Forum Ekonomi G20 walaupun pertumbuhan
ekonomi tahun ini lebih rendah ketimbang 2012 yang sebesar 6,2% karena
tekanan kondisi dunia," tutur Agus.
Seperti diberitakan
sebelumnya, Organization for Economic Cooperation and Development
(OECD/Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan) menyatakan,
indikator ekonomi utama menunjukkan pola pertumbuhan berbeda di seluruh
dunia, dengan indikasi perbaikan sedang di negara-negara maju.
Ke-34
negara OECD mengatakan pertumbuhan ekonomi menguat di Amerika, Jepang
dan Inggris. OECD mengatakan, momentum ekonominya berkembang di 17
negara blok mata uang euro di Eropa, yang terpuruk dalam resesi satu
setengah tahun yang lalu. OECD mengatakan ekonomi terkuat Eropa, Jerman,
mulai pulih lagi sementara Italia dan Prancis semakin stabil.
Namun
OECD mengatakan indikator ekonomi menunjukkan terjadi perlambatan
momentum di China, Brasil dan Rusia, dan kemajuan di India yang bersifat
sementara.
Sumber : Liputan6
0 komentar :
Posting Komentar