INILAH.COM, Washington – Bos NSA Keith Alexander pantas kesal
kepada Edward Snowden. Bekas karyawan kontrakan CIA dan NSA itu
setidaknya membocorkan 200.000 dokumen rahasia NSA kepada media.
Menurut
Direktur Jenderal NSA pembocoran yang tak diduga-duga itu,berdampak
“sangat membahayakan” bagi NSA maupun Amerika Serikat, tulis RT Online,
media Rusia, Minggu (17/11/2013).
Alexander menyebut jumlah
dokumen rahasia yang dicuri Snowden itu dalam sesi tanya-jawab pada 31
Oktober yang lalu di Baltimore. Dan transkripnya baru dibuka oleh NSA
pada Kamis pekan lalu (14/11/2013).
Alexaander geram dan seperti
mau menampar aktivitas Snowden yang disebutnya “sama sekali salah” dan
mengatakan pembocoran itu malah bisa meningkatkan serangan teroris kian
meraja lela.
“Kita jadi bergantung pada belas kasihan mereka.
Jika mereka mendapat dokumen itu, satu atau dua pekan kemudian, bisa
menjadi masalah besar,” ujar Alexander, sembari menambahkan sangat sulit
untuk mencegah keluarnya bocoran data seperti itu.
Snowden
menyerahkan dokumen curian itu kepada WikiLeaks. Tapi tak satupun data
yang diserahkan kepada WikiLeaks termasuk data “Yang Lebih Rahasia”.
Dokumen-dokumen Snowden cuma masuk kategori “Top Secret” atau “Intelijen
Khusus”.
Dalam pidatonya, Alexander juga menyinggung NSA merekam lebih dari 70 juta panggilan telepon warga negara Perancis selama 30 hari. Karena takut dinyatakan memata-mati warga sipil Perancis, Alexander bilang penyadapan telepon itu demi mendukung aktivitas NATO. “Tapi tak ada data yang dikumpulkan di Perancis, terhadap rakyat Perancis atau warga negara Eropa,” katanya.
Dalam pidatonya, Alexander juga menyinggung NSA merekam lebih dari 70 juta panggilan telepon warga negara Perancis selama 30 hari. Karena takut dinyatakan memata-mati warga sipil Perancis, Alexander bilang penyadapan telepon itu demi mendukung aktivitas NATO. “Tapi tak ada data yang dikumpulkan di Perancis, terhadap rakyat Perancis atau warga negara Eropa,” katanya.
Koran Le Monde,
Perancis, menyebut penyadapan NSA itu bukan sekedar memata-matai
teroris, tetapi juga menguping para politisi dan tokoh-tokoh bisnis
Perancis.
Bocoran yang dilakukan Snowden itu, menurut Alexander
“Hampir seperti Perang di Dunia.” Ini terkuak saat dokumen Snowden
menyebut Washington memata-mati warga negara Uni Eropa dan Kanselir
Jerman Angela Merkel.
Sebenarnya Uni Eropa malas berunding dengan
AS dan mengancam akan membatalkan perjanjian perdagangan bebas UE-AS
yang bernilai US$ 100 miliar setahun. Kesepakatan terakhir menyatakan,
perundingan akan diundur selama dua bulan mendatang. Tapi Jerman ngotot
supaya larangan penyadapan dimasukkan dalam perjanjian.
Sumber : Inilah
0 komentar :
Posting Komentar