English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 14 Desember 2017

Bursa Asia Menguat Sambut Hasil Rapat The Fed

Perdagangan Saham dan Bursa

Rifan Financindo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini usai bank sentral Ameirka Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga. Hal ini sudah diperkirakan pelaku pasar.

The Fed menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017 sesuai dengan yang diharapkan. Kenaikan suku bunga the Fed diperkirakan kembali naik sebanyak tiga kali pada 2018.

Baca juga :


Akan tetapi pengetatan kebijakan moneter tersebut dibayangi inflasi rendah. Hal itu juga meredakan harapan kebijakan moneter the Fed yang sangat ketat pada 2018. The Fed tetap mempertimbangkan inflasi untuk menaikkan suku bunga, dan diharapkan inflasi sesuai target.

"Hasil dari pertemuan the Fed menunjukkan kekhawatiran terhadap inflasi yang rendah. Ini kemungkinan hasilkan perbedaan pendapatan. Dari hasil pertemuan the Fed imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun turun tajam, yang menunjukkan seharusnya pasar tidak perlu melihat kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2018," jelas Junichi Ishikawa, Senior FX Strategis IG Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (14/12/2017).

Imbal hasil surat berharga bertenor 10 tahun sedikit berubah menjadi 2,3547 persen. Indeks dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama pun sedikit berubah ke level 93,40.

Sentimen the Fed pun pengaruhi pergerakan bursa Asia. Pernyataan the Fed sesuai harapan pasar mendorong indeks saham MSCI Asia Pasifik naik 0,3 persen. Indeks saham Australia menguat 0,2 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,55 persen.

Di pasar uang, dolar AS berada di kisaran 112,73 terhadap yen. Euro stabil berada di kisaran US$ 1,1832.

Pelaku pasar pun fokus terhadap euro. Bank sentral Eropa diharapkan tetap pertahankan kebijakan moneter. Pelaku pasar juga menunggu pandangan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengenai ekonomi zona euro. Di pasar komoditas, harga minyak naik 0,35 persen menjadi US$ 56,81 didorong dolar AS yang tertekan. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

Rabu, 13 Desember 2017

Pasar Asia Bergerak Mixed, Indeks Nikkei 225 Bergerak Datar, Australia ASX 200 Naik 0,2 Persen


PT Rifan Financindo - Bursa saham A.S. ditutup pada titik tertinggi sepanjang masa setelah data inflasi inflasi A.S. lebih tinggi daripada perkiraan sementara untuk minggu ini, investor menunggu keputusan bank sentral di Eropa dan Amerika untuk petunjuk mengenai jalur kebijakan untuk tahun depan.

Baca juga :

Indeks Australia diperkirakan akan bergerak naik dari pembukaannya. diharapkan dapat meningkatkan minat setelah pertemuan pada hari Rabu, dan diantisipasi bahwa Bank Sentral Eropa akan mengungkapkan rincian rencana untuk mengurangi pembelian aset pada hari Kamis.

Saham

Pasar Asia dibuka mixed, Indeks S & P 500 berjangka turun tipis pada pukul 8:04 pagi di Tokyo. Indeks ini telah naik 0,2 persen untuk mencapai rekor 2, 664.11 pada penututpan bursa saham AS dini hari tadi.
Futures pada Nikkei 225 Stock Average Jepang diperdagangkan sejalan dengan level pada penutupan bursa saham tunai di Tokyo pada hari Selasa.
Indeks Hang Seng di Bursa Hong Kong turun 0,1 persen.
Indeks S & P / ASX 200 Australia naik 0,2 persen pada pembukaan.
MSCI Emerging Market Index turun 0,7 persen.

Obligasi

Untuk pergerakan obligasi, imbal hasil pada Treasuries 10 tahun AS naik satu basis poin menjadi 2,40 persen, demikian juga dengan imbal hasil 10 tahun Australia naik dua basis poin menjadi 2,54 persen. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 12 Desember 2017

Bursa Asia Pagi Variatif Mencari Arah, Perhatian ke Pertemuan the Fed



Rifanfinancindo - Pasar bursa Asia agak variatif mencari arah pada perdagangan Selasa pagi (12/12) setelah Wall Street ditutup menguat, dimana tampak Dow Jones ditutup pada rekor tertinggi menjelang pertemuan Desember dari Federal Reserve.

Nikkei 225 terpantau melambung untuk mendapatkan kenaikan 0,11 persen pada awal perdagangan. Keuntungan terlihat pada saham di trading houses dan keuangan, serta produsen mobil dan saham teknologi. Sony terlihat naik 0,57 persen.

Di Selat Korea, Kospi turun tipis 0,18 persen. Nama saham teknologi kelas berat naik, namun keuntungan tersebut diimbangi oleh kerugian yang terlihat pada retailer, saham terkait energi dan beberapa nama manufaktur. Samsung Electronics naik 0,12 persen dan pembuat baja Posco kehilangan 0,9 persen.

Sebelah Selatan, S&P/ASX 200 naik tipis 0,15 persen, dengan saham energi naik 0,8 persen dan memimpin kenaikan pada indeks menyusul kenaikan harga minyak semalam. Santos naik 0,59 persen, Oil Search naik 1,37 persen dan Woodside naik 0,98 persen.

Saham ANZ naik 0,67 persen pada perdagangan pagi menyusul berita bahwa bank tersebut akan menjual bisnis asuransi jiwa ke Zurich Financial Services Australia. ANZ mengatakan bahwa penjualan tersebut akan mencapai 2,85 miliar dolar Australia ($ 2,15 miliar).

Pasar saat ini sedang fokus kepada keputusan suku bunga Federal Reserve pada hari Rabu waktu Amerika setelah pertemuan dua harinya. Sebagian besar investor memperkirakan adanya kenaikan suku bunga dari bank sentral dan semua mata akan mengarah pada pandangan anggota FOMC mengenai prospek ekonomi A.S. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 11 Desember 2017

Bursa Saham Asia Pagi Kompak Menguat, Searah Wall Street


Rifan Financindo - Pasar saham Asia menguat tipis pada perdagangan Jumat pagi (8/12) setelah bursa AS berakhir lebih tinggi pada hari Kamis sementara investor di negara Amerika itu menunggu perkembangan selanjutnya reformasi pajak. Pasar juga menunggu rilis data perdagangan dari China untuk petunjuk tentang kesehatan ekonominya.


Baca Juga :


Nikkei 225 terpantau menguat 1,12 persen, rebound setelah mencatat penurunan 2 persen di tengah minggu ini. Juga memberikan dukungan untuk kenaikan tersebut adalah yen yang menurun, diperdagangkan di atas level 113 terhadap dolar. Saham produsen mobil, teknologi dan trading house mencatat kenaikan.

Dilaporkan dari CNBC (8/12), PDB kuartal ketiga Jepang direvisi naik menjadi 2,5 persen dari perkiraan awal 1,4 persen, Reuters melaporkan. Secara triwulanan, ekonomi tumbuh 0,6 persen, dibandingkan dengan perkiraan 0,4 persen. Setelah rilis, dolar mengambil posisi 113,28 yen sesi pagi ini, di atas level penutupan hari Kamis di 113,07.

Di Selat Korea, Kospi bergerak datar karena keuntungan pada saham teknologi berat mengimbangi kerugian yang terlihat pada produsen mobil dan beberapa manufaktur. Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing naik 1,14 persen dan 2,11 persen. Hyundai Motor turun 2,79 persen dan Posco turun 1,95 persen.

Di Selatan, S&P/ASX 200 menanjak 0,22 persen karena sebagian besar saham terkait energi naik didukung harga minyak yang naik lebih dari 1 persen pada sesi terakhir. Oil Search naik 1,11 persen dan Beach Energy bertambah 3,61 persen, namun Santos diperdagangkan datar. Saham bank mencatat kenaikan, sementara pertambangan utama diperdagangkan di wilayah negatif.

Pasar saham China bergerak naik pada awal perdagangan. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,65 persen. Di daratan, Shanghai Composite menanjak 0,17 persen dan Shenzhen Composite menguat 0,63 persen. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 08 Desember 2017

Bursa Saham Asia Pagi Kompak Menguat, Searah Wall Street


PT Rifan Financindo - Pasar saham Asia menguat tipis pada perdagangan Jumat pagi (8/12) setelah bursa AS berakhir lebih tinggi pada hari Kamis sementara investor di negara Amerika itu menunggu perkembangan selanjutnya reformasi pajak. Pasar juga menunggu rilis data perdagangan dari China untuk petunjuk tentang kesehatan ekonominya.

Baca Juga :

Nikkei 225 terpantau menguat 1,12 persen, rebound setelah mencatat penurunan 2 persen di tengah minggu ini. Juga memberikan dukungan untuk kenaikan tersebut adalah yen yang menurun, diperdagangkan di atas level 113 terhadap dolar. Saham produsen mobil, teknologi dan trading house mencatat kenaikan.

Dilaporkan dari CNBC (8/12), PDB kuartal ketiga Jepang direvisi naik menjadi 2,5 persen dari perkiraan awal 1,4 persen, Reuters melaporkan. Secara triwulanan, ekonomi tumbuh 0,6 persen, dibandingkan dengan perkiraan 0,4 persen. Setelah rilis, dolar mengambil posisi 113,28 yen sesi pagi ini, di atas level penutupan hari Kamis di 113,07.

Di Selat Korea, Kospi bergerak datar karena keuntungan pada saham teknologi berat mengimbangi kerugian yang terlihat pada produsen mobil dan beberapa manufaktur. Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing naik 1,14 persen dan 2,11 persen. Hyundai Motor turun 2,79 persen dan Posco turun 1,95 persen.

Di Selatan, S&P/ASX 200 menanjak 0,22 persen karena sebagian besar saham terkait energi naik didukung harga minyak yang naik lebih dari 1 persen pada sesi terakhir. Oil Search naik 1,11 persen dan Beach Energy bertambah 3,61 persen, namun Santos diperdagangkan datar. Saham bank mencatat kenaikan, sementara pertambangan utama diperdagangkan di wilayah negatif.

Pasar saham China bergerak naik pada awal perdagangan. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,65 persen. Di daratan, Shanghai Composite menanjak 0,17 persen dan Shenzhen Composite menguat 0,63 persen. PT Rifan Financindo.


Sumber : Viiznews

Kamis, 07 Desember 2017

Bursa Asia Melemah Tersengat Kebijakan AS


Rifanfinancindo - Bursa saham Asia masih berada di level terendah dalam dua bulan pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal itu dipicu harga komoditas minyak dan tembaga yang tertekan.

Ditambah sentimen kebijakan Amerika Serikat (AS)yang turut pengaruhi pasar. Pelaku pasar ingin tahu bagaimana keputusan akhir dari Undang-Undang (UU) pajak di AS.

Selain itu, pemerintah AS juga berpotensi berhenti operasi sementara jika kongres gagal untuk setujui paket belanja. Ada juga kekhawatiran akan reaksi keras di Timur Tengah usai Presiden AS Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Baca Juga :


Di bursa saham Asia, indeks saham MSCI Asia Pasicifik di luar Jepang stabil di awal perdagangan, dan dekati level terendah dalam dua bulan. Indeks saham Jepang Nikkei naik 1,2 persen usai alami penurunan terbesar.

Indeks saham MSCI global pun turun ke level terendah dalam dua minggu. Indeks saham S&P 500 alami penurunan dalam empat sesi berturut-turut.

"Saya mengatakan pasar saham alami koreksi yang sehat. Tak perlu panik," kata Hirozaku Kabeya, Kepala Riset Daiwa Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (7/12/2017).

Harga komoditas turut pengaruhi bursa saham Asia. Harga minyak dunia turun ke posisi terendah dalam dua bulan usai pasokan bensin Amerika Serikat naik tajam sehingga indikasikan permintaan akan lesu. Sedangkan produksi minyak AS mencapai rekor mingguan.

Namun, di pasar Asia, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,25 persen menjadi US$ 56,10 per barel. Harga tembaga pun berada di level US$ 6.550 per ton tidak jauh dari level terendah dalam dua bulan di US$ 6.507.

Di pasar uang, euro berada di kisaran US$ 1.1803, usai tergelincir ke level terendah dalam dua pekan. Dolar AS melemah menjadi 112,27 per yen. Bitcoin pun melonjak ke level tertinggi baru di US$ 14.047.

Saham Microsoft Menguat, Wall Street Bervariasi
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi dengan indeks saham S&P 500 turun tipis. Wall street bervariasi tersebut didorong saham Microsoft dan teknologi lainnya menguat dapat mengimbangi sektor saham energi tertekan lantaran harga minyak tergelincir lebih dari dua persen.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun 39,73 poin atau 0,16 persen ke posisi 24.140,91. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,3 poin atau 0,01 persen ke posisi 2.629,27. Sementara itu, indeks saham Nasdaq naik tipis 14,16 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.776,38.

Wall street berada di zona negatif dalam empat sesi berturut-turut pertama kali sejak Maret menunjukkan ketidakpastian investor saat Partai Republik berusaha mendamaikan versi pemangkasan tagihan pajak mereka dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Indeks saham S&P 500 bahkan naik 17 persen sepanjang 2017 dipicu pertumbuhan pendapatan perusahaan yang kuat dan optimisme Presiden AS Donald Trump akan pangkas pajak perusahaan.

"Sulit untuk berspekulasi mengenai apa yang akan dikatakan saat finalisasi undang-undang," ujar Direktur Pacer Financial Inc, Sean O'Hara, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis 7 Desember 2017.

Sentimen lain pengaruhi wall street dari pergerakan saham teknologi. Saham Microsoft, Facebook, dan induk usaha Google yaitu Alphabet mampu naik lebih dari satu persen usai pulih dari aksi jual baru-baru ini. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 06 Desember 2017

Bursa Asia Dibuka Melemah, Investor Mencermati Sentimen Global




Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Rabu pekan ini. Pelemahan pasar saham di kawasan Asia ini mengikuti pelemahan yang terjadi di bursa Amerika Serikat (AS).

Mengutip CNBC, Rabu (6/12/2017), bursa Australia dibuka melemah dengan indeks acuan ASX 200 turun 0,4 persen. Sebagian besar sektor mengalami tekanan dengan sektor bahan industri melemah 1,22 persen dan energi turun 1,03 persen.

Beberapa saham pertambangan yang melemah adalah Rio Tinto turun 1,54 persen, Fortescue Metal turun 0,97 persen dan BHP kehilangan 1,48 persen.

Baca Juga :


Di Jepang, Nikkei 225 turun 0,57 persen sementara indeks Topix turun 0,51 persen. Di Korea Selatan, Kospi turun 0,12 persen.

Saham Samsung Heavy Industries anjlok usai perusahaan tersebut mengumumkan akan melepas saham kembali dengan target pengumpulan dana US$ 1,38 miliar pada Mei 2018. Rights issue tersebut untuk memperbaiki struktur keuangan perusahaan.

Di pasar mata uang, dolar AS naik terhadap sekeranjang mata uang utama lain. Indeks indeks dolar AS berada di angka 93,379. Mata uang AS ini melambung setelah tertekan hingga 92,70 pada pekan lalu.

Beberapa analis mengaitkan penguatan dolar AS ini karena Presiden AS Donald Trump mampu mendorong reformasi perpajakan di parlemen. Kemajuan pembicaraan sistem perpajakan AS ini akan berdampak kepada gerak bursa Asia juga.

Bursa AS
Di AS, Wall Street tertekan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersam-saham di sektor teknologi dan pelemahan saham Walt Disney Co.

Pelaku pasar tengah menilai pengaruh dari perombakan perpajakan AS yang diajukan oleh Partai Republik terhadap kinerja emiten.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (DJIA) kehilangan 0,45 persen dan berakhir pada 24.180,64 poin. Sementara S&P 500 berakhir turun 0,37 persen di angka 2.629,57. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,19 persen menjadi 6.762,21.

Pelaku pasar terus mencermati rincian dari perombakan Undang-Undang Perpajakan yang tengah dirancang oleh Partai Republik. "Pemangkasan pajak bisa mendorong kinerja dari perusahaan. Apalagi jika pemangkasannya bisa mencapai 20 persen seperti yang direncanakan," jelas analis CFRA Research Lindsey Bell.

Dalam hitungan dia, pemangkasan pajak ini bisa mendorong pendapatan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam indeks S&P 500 hingga 9 persen. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800