English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 06 Desember 2017

Bursa Asia Dibuka Melemah, Investor Mencermati Sentimen Global




Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Rabu pekan ini. Pelemahan pasar saham di kawasan Asia ini mengikuti pelemahan yang terjadi di bursa Amerika Serikat (AS).

Mengutip CNBC, Rabu (6/12/2017), bursa Australia dibuka melemah dengan indeks acuan ASX 200 turun 0,4 persen. Sebagian besar sektor mengalami tekanan dengan sektor bahan industri melemah 1,22 persen dan energi turun 1,03 persen.

Beberapa saham pertambangan yang melemah adalah Rio Tinto turun 1,54 persen, Fortescue Metal turun 0,97 persen dan BHP kehilangan 1,48 persen.

Baca Juga :


Di Jepang, Nikkei 225 turun 0,57 persen sementara indeks Topix turun 0,51 persen. Di Korea Selatan, Kospi turun 0,12 persen.

Saham Samsung Heavy Industries anjlok usai perusahaan tersebut mengumumkan akan melepas saham kembali dengan target pengumpulan dana US$ 1,38 miliar pada Mei 2018. Rights issue tersebut untuk memperbaiki struktur keuangan perusahaan.

Di pasar mata uang, dolar AS naik terhadap sekeranjang mata uang utama lain. Indeks indeks dolar AS berada di angka 93,379. Mata uang AS ini melambung setelah tertekan hingga 92,70 pada pekan lalu.

Beberapa analis mengaitkan penguatan dolar AS ini karena Presiden AS Donald Trump mampu mendorong reformasi perpajakan di parlemen. Kemajuan pembicaraan sistem perpajakan AS ini akan berdampak kepada gerak bursa Asia juga.

Bursa AS
Di AS, Wall Street tertekan pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong pelemahan bursa saham di Amerika Serikat (AS) tersam-saham di sektor teknologi dan pelemahan saham Walt Disney Co.

Pelaku pasar tengah menilai pengaruh dari perombakan perpajakan AS yang diajukan oleh Partai Republik terhadap kinerja emiten.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (DJIA) kehilangan 0,45 persen dan berakhir pada 24.180,64 poin. Sementara S&P 500 berakhir turun 0,37 persen di angka 2.629,57. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,19 persen menjadi 6.762,21.

Pelaku pasar terus mencermati rincian dari perombakan Undang-Undang Perpajakan yang tengah dirancang oleh Partai Republik. "Pemangkasan pajak bisa mendorong kinerja dari perusahaan. Apalagi jika pemangkasannya bisa mencapai 20 persen seperti yang direncanakan," jelas analis CFRA Research Lindsey Bell.

Dalam hitungan dia, pemangkasan pajak ini bisa mendorong pendapatan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam indeks S&P 500 hingga 9 persen. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

0 komentar :

Posting Komentar

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800