Liputan6.com, New York : Harga emas kembali merosot selama empat hari berturut-turut akibat melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Kontrak paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Merchantile Exchange, merosot US$ 2,8 menjadi US$ 1.268,4 per ounce.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/11/2013), para investor logam mulia tersebut sekarang masih menunggu pernyataan dari para pembuat kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) terkait penarikan dana stimulusnya sebesar US$ 85 miliar per bulan.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/11/2013), para investor logam mulia tersebut sekarang masih menunggu pernyataan dari para pembuat kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) terkait penarikan dana stimulusnya sebesar US$ 85 miliar per bulan.
Selain itu. pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke hari ini diharapkan dapat memberikan petunjuk arah kebijakan The Fed soal program stimulusnya Pernyataan Bernanke seringkali berbeda dengan apa yang disampaikan para pejabat lain di The Fed.
Sebut saja Gubernur Bank Sentral Minneapolis Narayana Kocherlakota mengatakan, kebijakan moneter The Fed tersebut tetap perlu dilakukan. Sementara pendapat berbeda dilontarkan Gubernur Bank Sentral Atlanta Dennis Lockhart yang mengatakan, The Fed tak akan tergesa-gesa menarik dana stimulusnya pada Desember.
Meski begitu, Lockhart mengatakan, The Fed tetap harus menarik program stimulusnya tersebut secara perlahan. "Reaksi negatif terhadap emas kemungkinan berasal dari kekhawatiran investor terhadap tapering The Fed," ujar Kepala Analis Logam HSBC James Steel. (Sis/Ndw)
Sumber : Liputan6
0 komentar :
Posting Komentar