English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 14 Januari 2020

Ringkasan Penggerak Pasar Forex Minggu Lalu



PT Rifan Financindo - Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.

AS dan Iran telah memelihara retorika tingkat tinggi, namun kekurangan tindakan yang cepat membuat pasar menjadi tenang dan matauang “safe-haven” kehilangan pijakannya. Optimisme mengenai perdagangan juga memiliki alasan yang lain. Wakil Perdana Menteri Cina Liu He sedang mengunjungi Washington pada minggu ini untuk menandatangani kesepakatan fase pertama.

Baca Juga :

Non-Farm Payrolls kurang dari yang diperkirakan dengan hanya bertambah 145.000 pekerjaan dan pertumbuhan upah melambat menjadi 2.9% per tahun. Namun, angka lainnya bagus dan dolar AS berhasil melepaskan diri dari kekecewaan.

Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:

    AS mengeliminasi Jendral Iran yang ada dibelakang banyaknya serangan teroris;
    2. Tingkat pengangguran tetap tidak berubah di 3.5%.
    3. Home mortgage apps naik 5.0% w/o/w, diatas dari penurunan sebelumnya.
    4. ADP private payrolls berada pada 202.000, diatas dari yang diperkirakan.
    5. Jobless claims turun dari 223.000 menjadi 214.000 w/o/w, dibawah dari yang diperkirakan;
    6. ISM Non-Mfg index muncul di 55.0 untuk bulan Desember, diatas dari yang diperkirakan.

Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:

    POTUS bermain dengan Iran garis keras yang impulsif.
    2. Non-farm payrolls hanya naik 145.000 m/o/m, dibawah dari yang diperkirakan.
    3. Same store sales naik 6.1 w/o/w, turun dari bulan sebelumnya.
    4. Consumer credit muncul $12.5 miliar untuk bulan November, dibawah dari yang diperkirakan.
    5. Factory orders fell 0.7% m/o/m, below the previous increase.
    6. Wholesale trade turun 0.1% m/o/m, dibawah dari kenaikan sebelumnya. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 13 Januari 2020

Arah EUR/USD Minggu Ini: Apakah Bisa Rebound?



Rifanfinancindo - Permulaan 2020 yang luarbiasa. Pada akhir minggu kedua, setelah selesai liburan musim dingin, Presiden AS Donald Trump memerintahkan untuk membunuh Jendral Iran Qassem Suleimani, dengan tuduhan teroris yang haus darah. Pasar menjadi panik, assets safe haven diburu orang. Pembalasan oleh Iran cepat terjadi meskipun juga cepat berhenti sehingga terjadi de-eskalasi. Dolar AS terpukul sedikit pada hari Senin, namun sejak itu naik terus dan mengakhiri minggu lalu dengan nada yang kuat terhadap kebanyakan rival utamanya.

Pasangan matauang EUR/USD bergulat di level 1.200 pada awal minggu lalu, dan mengakhirinya diperdagangkan di bawah 1.1100, dengan dolar AS menemukan “support” tambahan karena data makro ekonomi yang bagus, dan bahkan mempertahankan kekuatannya meskipun data “employment” yang keluar pada akhir minggu lalu meleset dari yang diperkirakan.

Non-Farm Payrolls AS bulan Desember turun dengan mengejutkan pada hari Jumat, hanya bertambah 145.000 dibandingkan dengan yang diperkirakan 164.000 pada bulan Desember, sementara tingkat pengangguran tetap di 3.5% – terendah dalam 50 tahun.


Baca Juga :
Yang lebih penting lagi, upah hanya naik 2.9% setahun dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 3.1%. Dengan pertumbuhan upah jatuh dibawah dari 3% untuk pertamakalinya sejak bulan Juli 2018, keprihatinan akan disinflasi menyergap pasar, membawa kepada penurunan dari imbal hasil treasury dan dolar AS. Meskipun demikian penurunan dolar AS yang terjadi hanya terbatas.

Data PMI Non Manufaktur resmi AS untuk bulan Desember dari ISM naik dengan mengejutkan di 55.0, sementara Penjualan ritel Eropa bertambah lebih daripada yang diperkirakan. Namun data industri Jerman mengecewakan dengan Factory Orders turun dan Produksi Industri negatif secara basis tahunan.

Ketidakpastian politik dari tahun yang lama ke tahun yang baru terus membayang-bayangi data makro ekonomi dan memimpin di depan. Meskipun demikian angka-angka makro ekonomi adalah ukuran kesehatan ekonomi yang obyektif dan sementara pergerakan pasar bergantung pada politik, tren jangka panjang lebih berhubungan dengan data.

Pada minggu ini angka yang relevan dari Amerika Serikat termasuk Consumer Price Index bulan Desember yang final, Penjualan Ritel AS bulan Desember, dan Indeks Sentimen Konsumen dari Universitas Michigan. Sementara Jerman dan Uni Eropa akan mempublikasikan data inflasi yang terbaru.

Dari medan perdagangan AS dengan Cina, Wakil Perdana Menteri Cina Liu He dikabarkan akan memimpin delegasi ke Washington untuk menandatangani kesepakatan perdagangan fase pertama. Kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini membuat kesepakatan pada pertengahan Desember tahun lalu, namun menahan untuk merilis dokumen lengkap. Investor akan mengamati detil dari 86 halaman dari dokumen kesepakatan tersebut. Jika investor melihat kesepakatan hanyalah negosiasi yang bersifat sementara maka pasar akan terpukul dan dolar AS yang “safe-haven” akan meningkat permintaannya. Jika pasar puas dengan kesepakatan dan melihat fase yang kedua memungkinkan terjadi, dolar AS akan terdorong turun.

Secara keseluruhan EUR/USD masih “bearish” dengan penurunan akan semakin cepat apabila telah menembus “support” yang kritikal di 1.1065 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1000 dan kemudian 1.0878. Sedangkan “resistance” terdekat ada pada 1.1130 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1200 dan kemudian 1.1235. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 10 Januari 2020

Preview Forex Jumat 10 Januari : Data NFP AS dan Kesepakatan Fase Satu Jadi Perhatian



Rifan Financindo - Dolar AS semakin kuat dengan menghargai  meredanya kekhawatiran tentang eskalasi dalam konflik Timur Tengah antara AS dan Iran, meskipun telah dikonfirmasi bahwa pesawat Ukraina dijatuhkan oleh rudal Iran. Pasar global tidak menunjukkan reaksi  seperti yang sudah diduga.

Pair  EURUSD tetap di posisi bawah kisaran mingguannya, sekitar 1,1100, namun tekanan dibatasi oleh meningkatnya data produksi industri Jerman. Pair sebelumnya sempat anjlok ke posisi terendah dalam 2 pekan.

Baca Juga :


Pair GBPUSD anjlok menuju angka 1,3000 menyusul komentar dari Gubernur BOE Mark Carney yang mengatakan bahwa bank sentral memiliki banyak ruang untuk pelonggaran signifikan, menunjukkan bahwa bank tersebut memiliki ruang kebijakan setara dengan 250 basis poin.

Dolar Australia tetap lemah, diperdagangkan di dekat level terendah mingguannya terhadap dolar, tidak dapat mengambil keuntungan dari rally berkelanjutan dalam aset berimbal hasil tinggi. Aussie tertekan juga dengan ambruknya harga komoditas baik harga minyak mentah dan juga logam mulia.

2 Pejabat Fed James Evans dan James Bullard dalam suatu event semalam mengatakan  sangat nyaman dengan pemotongan suku bunga tahun lalu. Mereka juga mengatakan suku bunga berada di tempat yang tepat untuk mendukung perekonomian dan kesepakatan  fase 1 perdagangan AS-Cina memiliki kemungkinan terbuka untuk menstabilkan ketidakpastian ekonomi.

Berikut katalis penggerak pasar  hari ini perlu diperhatikan:
  1. Pemerintah Australia akan merilis data retail sales yang diperkirakan akan meningkat dan dapat saja mengangkat pair AUUUSD
  2. Di kawasan Eropa, hanya ada rilis data minor seperti data produksi industri beberapa negara anggota Euro. Data tersebut diperkirakan menunjukkan angka yang positif.
  3. Pada sesi Amerika, terdapat rilis data pekerjaan yang penting dan menjadi fokus pasar yang terakhir pekan ini sebelum penandatanganan kesepakatan fase satu AS-China. Data NFP AS bulan Desember diperkirakan akan lebih rendah dari periode bulan sebelumnya dan unemployment rate akan tetap. Rifan Financindo.
Sumber : Vibinews

Kamis, 09 Januari 2020

Forex Amerika : Dolar AS Kembali Kuasai Pasar Setelah Diserang Iran



PT Rifan Financindo - Dolar AS kembali berjaya di pasar forex yang berakhir Kamis (09/01/2020), memperpanjang kenaikan untuk sesi kedua berturut-turut. Dolar rally karena kekhawatiran tentang ketegangan geopolitik mereda dan data ekonomi menunjukkan lompatan yang lebih besar dari yang diharapkan dalam pekerjaan sektor swasta di AS.

Menurut laporan dari prosesor penggajian ADP, pekerjaan sektor swasta AS naik 202.000 pekerjaan pada Desember setelah naik oleh 124.000 pekerjaan yang direvisi naik secara substansial pada November. Sebelumnya para ekonom memperkirakan pekerjaan meningkat sekitar 160.000 pekerjaan dibandingkan dengan penambahan 67.000 pekerjaan yang semula dilaporkan untuk bulan sebelumnya.

Baca Juga :
Di bidang geopolitik, Presiden Donald Trump menyampaikan pernyataan menanggapi serangan tadi malam oleh Iran di beberapa pangkalan militer AS di Irak. Trump mengatakan AS akan memukul Iran dengan sanksi baru tetapi tidak menanggapi secara militer.

Serangan Iran awalnya mengangkat kekhawatiran tentang eskalasi konfrontasi antara AS dan Iran. Pernyataan terakhir oleh Trump mencerminkan perubahan signifikan dari komentar baru-baru ini oleh presiden yang mengancam akan menggunakan kekuatan militer dalam menanggapi pembalasan Iran atas pembunuhan Komandan Pasukan Quds AS Qasem Soleimani minggu lalu.

Indeks dolar Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama dibuka melemah, tetapi naik menjadi 97,32 atau menguat  sekitar 0,32%.  Demikian juga dengan indeks dolar berjangka sedang bergerak  naik 0,35% ke posisi 97,03.

Terhadap Euro, dolar menguat menjadi $ 1,1111 atau naik hampir 0,4%. Data dari Destatis menunjukkan bahwa pesanan pabrik Jerman menurun secara tak terduga pada bulan November dan hasil survei dari Kantor Statistik menunjukkan kepercayaan konsumen Prancis memburuk untuk pertama kalinya dalam setahun di bulan Desember.

Dolar juga menguat terhadap poundsterling, dengan kenaikan 0,2% dari penutupan Selasa ke posisi $ 1,3095. Terhadap Yen Jepang, dolar naik dengan unit mata uang diambil 109,14 yen, dibandingkan dengan 108,46 yen pada Selasa. Dolar menguat tipis terhadap Aussie di 0,6869 dan terhadap Loonie dan Franc Swiss,  lebih tinggi pada 1,3038 dan 0,9738  masing-masing. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 08 Januari 2020

Bursa Amerika Masuk Zona Merah Meski Disupport Data Positif

 
 
Rifanfinancindo - Telah terjadi tarik menarik jual dan beli di perdagangan bursa saham Amerika Serikat yang baru saja berakhir Rabu (08/01/2020), hingga membuat indeks utama bursa Wall Street masuki zona merah. Namun secara umum terpantau kinerja saham relatif tidak bersemangat meskipun terdapat rilis data ekonomi yang positif.

Indeks Dow Jones  turun 119,70 poin atau 0,4 persen menjadi 28.583,68, indeks Nasdaq turun 2,88 poin atau kurang dari sepersepuluh persen menjadi 9.068,58 dan indeks S&P 500 turun 9,10 poin atau 0,3 persen menjadi 3.237,18.

Perdagangan berombak di Wall Street semalam terjadi di tengah ketidakpastian tentang dampak meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran setelah serangan udara AS yang menewaskan komandan militer Iran Qasem Soleimani. Iran telah bersumpah untuk membalas dendam terhadap A.S. atas pembunuhan Soleimani, tetapi kurangnya tanggapan segera telah mengimbangi beberapa kekhawatiran yang mengganggu pasar Jumat lalu.

Baca Juga :
Sementara investor tampak optimis bahwa perang kata-kata antara Washington dan Teheran tidak akan meningkat menjadi konflik militer penuh, ketidakpastian telah membuat minat beli tetap terjaga.
Dari sisi laporan ekonomi AS, Departemen Perdagangan merilis laporan yang menunjukkan defisit perdagangan AS menyusut ke level terkecil dalam tiga tahun di bulan November. Defisit menjadi $ 43,1 miliar pada November dari  $ 46,9 miliar pada Oktober.  Dipicu oleh  ekspor naik 0,7 persen menjadi $ 208,6 miliar, sementara itu nilai impor merosot sebesar 1,0 persen menjadi $ 251,7 miliar.
Laporan terpisah dari Institute for Supply Management menunjukkan aktivitas sektor jasa di AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan di bulan Desember. Indeks PMI non-manufaktur naik menjadi 55,0 pada Desember setelah turun menjadi 53,9 pada November, dengan angka di atas 50 mengindikasikan pertumbuhan di sektor jasa

Demikian juga pergerakan saham secara sektoral, dimana sebagian besar sektor utama mengakhiri  dengan hanya menunjukkan pergerakan sederhana, meskipun pelemahan signifikan terlihat di antara saham layanan minyak. Philadelphia Oil Service Index merosot 1,8 persen setelah mengakhiri sesi sebelumnya di level penutupan terbaik dalam hampir enam bulan.

Saham real estat dan telekomunikasi komersial juga mengalami pelemahan yang signifikan pada hari itu, meskipun tekanan jual agak lemah. Di sisi lain, saham semikonduktor berubah dalam kinerja yang kuat, menghasilkan lonjakan 1,8 persen oleh Philadelphia Semiconductor Index. Saham Teknologi Chipmaker Microchip (MCHP) memimpin lebih tinggi setelah memperkirakan pendapatan kuartal ketiga fiskal menuju ujung tertinggi dari pedoman sebelumnya. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 07 Januari 2020

Rupiah Selasa Pagi Rebound ke Rp13.910/USD; Dollar di Asia Turun Lagi



Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (7/01), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau rebound, sementara dollar AS di pasar Asia turun tipis setelah melemah di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini rebound 0,31% ke level Rp 13.910 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.940.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka stabil ke Rp 13.940, kemudian bergerak kuat ke Rp13.905, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 13.910. Rebound-nya rupiah terjadi sementara dollar tampak agak turun di pasar uang Asia setelah melemah oleh koreksi pasar terhadap safe haven asset, termasuk yen, USD, dan emas.


Baca Juga :
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun tipis ke level 96,65, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,67.

Sementara itu, IHSG Selasa di sesi pertama, terpantau menguat 0,24% atau 15,472 poin ke level 6.273,225, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya rebound sekalipun masih sembari memerhatikan tensi geopolitik antara AS dengan Iran.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini melemah, dengan dollar di pasar Asia agak flat. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.863 – Rp 13.980. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 06 Januari 2020

Awal Pekan, IHSG Dibuka Melemah ke 6.285,58

Awal 2019 IHSG 

PT Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan awal pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan, Senin (23/12/2019), IHSG turun 29,96 poin atau 0,47 persen ke level 6.293,50. IHSG masih tetap berada di zona merah pada pukul 09.00 WIB. IHSG turun 40,58 poin atau 0,62 persen menjadi 6.285,58.

Indeks saham LQ45 juga naik 1,05 persen ke posisi 1.010,49. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Baca Juga :
Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.300,43 dan terendah di 6.274,02.

Sebanyak 124 saham melemah yang mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 61 saham menguat dan 140 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 21.499 kali dengan volume perdagangan 234,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 216,1 miliar.

Investor asing jual saham Rp 13,70 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 13.950 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang berada di zona hijau yaitu sektor pertambangan yang naik 0,75 persen.

Sedangkan sektor yang melemah yaitu aneka industri yang turun sebesar 1,31 persen. Disusul sektor industri dasar yang naik 1,30 persen dan sektor keuangan yang menguat 1,28 persen.

Saham yang Melemah
Layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain RODA turun 15,38 persen menjadi Rp 54 per lembar saham, INPP turun 11,05 persen menjadi Rp 765 per saham dan TGRA turun 10,79 persen menjadi Rp 124 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menguat diantaranya MSKY naik 18,35 persen ke level Rp 1.290 per lembar saham, OCAp naik 17,39 persen menjadi Rp 270 per lembar saham dan PSAB naik 6,21 persen menjadi Rp 308 per lembar saham. PT Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800