English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 10 April 2018

Kekhawatiran Perang Dagang Masih Jadi Pemberat Gerak Bursa Asia


PT Rifan Financindo - Bursa Asia melemah di awal perdagangan Selasa pekan ini. Pelemahan ini masih dipengaruhi oleh kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia.

Mengutip CNBC, Selasa (10/4/2018), indeks Nikkei 225 turun tipis 0,59 persen dan TOpix tergelincir 0,44 persen. Pelemahan tersebut didorong oleh turunnya saham-saham di sektor keuangan. Sedangkan produsen mobil sedikit mengalami tekanan.

Baca juga :
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,68 persen karena saham-saham sektor teknologi. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,22 persen karena tekanan dari sektor keuangan yang tutun 0,54 persen.

Bursa Asia memang tertekan sejak Senin kemarin karena kekhawatiran akan perang dagang. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan ketegangan potensi perang dagang dengan China. Ia mempertimbangkan meningkatkan pengenaan tarif impor barang China mencapai USD 100 miliar.

“Mengingat pembalasan China yang tak adil, saya telah menginstruksikan perwakilan perdagangan AS untuk mempertimbangkan tambahan tarif hingga USD 100 miliar dan penyesuaian tarif,” ujar Trump, seperti dikutip dari laman CNN Money Jumat lalu. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 09 April 2018

Laju Bursa Asia Mendatar pada Awal Pekan



Rifanfinancindo - Bursa saham Asia mendatar pada perdagangan saham awal pekan ini. Hal itu didorong Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus berkicau di Twitter mengenai perdagangan dengan China. Hal ini dilakukan beberapa hari sebelum Presiden China Xi Jinping memberikan pidato tentang prioritas kebijakannya.

Di sisi lain ketegangan mereda, seiring kabar Korea Utara siap membahas denuklirisasi dengan Amerika Serikat (AS). Pembahasan dilakukan pada saat para pemimpin dua negara tersebut bertemu.

Baca juga :
Selain itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) berjangka naik tipis pada awal pekan. Hal itu mendorong indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun hanya 0,05 persen. Indeks saham Jepang Nikkei cenderung mendatar. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi hanya naik tipis 0,1 persen.

Pelaku pasar masih fokus terhadap potensi perang dagang AS dan China sehingga bayangi bursa saham Asia. Trum klaim kalau China akan menurunkan hambatan perdagangannya. Langkah tersebut dinilai benar untuk dilakukan.

Pada Kamis pekan lalu, Trump mengancam akan menambah tarif impor barang dari China mencapai USD 100 miliar. Sementara itu, Beijing mengatakan siap untuk membalas hal tersebut. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan6

Jumat, 06 April 2018

Bursa Asia Bergerak Mendatar, Investor Cermati Pernyataan Presiden Trump






Rifan Financindo - Bursa saham Asia bergerak mendatar pada pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Investor tengah mencermati pernyataan dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengindikasikan untuk kembali menaikkan tarif barang impor dari China.

Pada Kamis kemarin, Trump mengatakan kepada pejabat di Kementerian Perdagangan AS untuk menambah tarif hingga USD 100 miliar terhadap produk-produk China. Ia menganggap bahwa langkah tersebut tepat mengingat apa yang telah dilakukan oleh China terhadap produk-produk AS. Namun memang, Trump tetap membuka kesempatan untuk bernegosiasi.

Baca juga :

Mengutip CNBC, Jumat (6/4/2018), indeks Nikkei Jepang naik tipis 0,16 persen. Tak berbeda jauh indeks Topix juga naik 0,15 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,7 persen.

Sedangkan di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 hanya sedikit berubah yaitu 0,01 persen saja.

Pasar saham di Cina daratan, Taiwan dan Thailand ditutup pada perdagangan Jumat ini.

Pada perdagangan sebelumnya, bursa saham AS atau Wall Street mampu menguat karena kekhawatiran akan perang dagang sedikit mereda. Komentar dari Presiden Trump yang bersedia untuk negosiasi menjadi landasa pergerakan indeks di Wall Street.

Dow Jones Industrial Average naik 240,92 poin atau 0,99 persen ke level 24.505,22. Untuk S&P 500 naik 18,15 poin atau 0,69 persen ke angka 2.662,84. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Kamis, 05 April 2018

Potensi Perang Dagang AS-China Mereda, Bursa Asia Menguat






PT Rifan Finacindo - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Kamis pagi ini. Pergerakan IHSG menguat ikuti bursa saham global yang menghijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (5/4/2018), IHSG naik 37 poin atau 0,60 persen ke posisi 6.194,10. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 50,62 poin atau 0,84 persen ke posisi 6.208,71. Indeks saham LQ45 menguat 1,03 persen. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 176 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 25 saham melemah dan 58 saham diam di tempat. Pada Kamis pagi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.211,87 dan terendah 6.193,89.

Baca juga :


Total frekuensi perdagangan saham 22.683 kali dengan volume perdagangan 422,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 272,6 miliar.

Investor asing beli saham Rp 24,75 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.757.

10 sektor saham menghijau. Sektor saham tambang naik 1,53 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menguat 1,11 persen dan sektor saham keuangan mendaki 0,85 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham BBRM naik 11,88 persen ke posisi Rp 113, saham DGIK menguat 7,35 persen ke posisi Rp 73 dan saham RBMS menanjak 5,17 persen ke posisi Rp 244 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham BKDP turun 4,31 persen ke posisi Rp 111, saham BTEK melemah 2,86 persen ke posisi Rp 136, dan saham EXCL tergelincir 1,57 persen ke posisi Rp 2.500 per saham.

Bursa saham Asia sebagian menguat. Indeks saham Korea Selatan Kospi naik 1,44 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,67 persen dan indeks saham Singapura menguat 1,85 persen.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, IHSG turun 1,15 persen usai China umumkan pengenaan tarif baru untuk barang Amerika Serikat (AS) pada perdagangan saham kemarin. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Rabu, 04 April 2018

Bursa Asia Bervariasi Dibayangi Kekhawatiran Perang Dagang



Rifanfinancindo - Bursa Asia bervariasi pada awal perdagangan hari ini mengekor penguatan di Wall Street yang dipicu kenaikan saham perusahaan teknologi besar. Kekhawatiran baru-baru ini terkait kemungkinan perang dagang masih terlihat.

Melansir laman CNBC, Rabu (4/4/2018), indeks Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,42 persen dan Topix merayap lebih tinggi 0,16 persen. Saham otomotif dan teknologi tercatat naik pada awal perdagangan sementara saham bank berada di bawah tekanan.

Baca juga :
Di tempat lain, indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,09 persen, terbebani penurunan saham teknologi. Saham produsen baja sebagian besar lebih rendah, dengan Posco meluncur 1,08 persen.
Kinerja Bursa Asia beragam setelah saham Bursa AS menguat di sesi terakhir, dengan rata-rata industri Dow Jones memperoleh kenaikan 1,65 persen, atau 389,17 poin, menjadi ditutup pada posisi 24.033,36. Kenaikan itu terjadi karena saham teknologi, yang jatuh tajam pada hari Senin kembali menguat.

Indeks saham utama AS menyentuh sesi tertinggi setelah saham Amazon mendapat dorongan di akhir sesi.

Saham bergerak mengikuti laporan Bloomberg bahwa Gedung Putih tidak memiliki rencana untuk mengambil tindakan terhadap perusahaan meskipun tweet terakhir Presiden Donald Trump mengkritik Amazon. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

Selasa, 03 April 2018

Bursa Asia Dibuka Melemah, Investor Cermati Aksi Perang Dagang


Rifan Financindo - Bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. Pelemahan bursa Asia ini mengikuti kejatuhan Wall Street akibat kekhawatiran akan perang dagang.

Mengutip CNBC, Selasa (3/4/2018), indeks acuan Nikkei Jepang jatuh 1,41 persen. Indeks Topix juga melemah 1,04 persen. Hampir seluruh sektor tertekan, hanya sektor energi yang mampu berada di zona hijau.

Di Korea Selatan, indeks Kospi juga turun 0,82 persen.

Baca juga :


Indeks S&P/ASX 200 Australia merosot 0,57 persen yang terdorong oleh saham-saham di sektor keuangan. Berbeda, sektor tambang terutama emas menghijau karena harga emas naik pada perdagangan kemarin.

Sentimen investor di kawasan Asia lebih dipengaruhi oleh faktor global yaitu koreksi yang terjadi di Wall Street karena adanya kekhawatiran perang dagang.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 458,92 poin atau 1,9 persen menjadi 23.644,19. S&P 500 tertekan 58,99 poin atau 2,23 persen menjadi 2.581,88. Sedangkan Nasdaq Composite melemah 193,33 poin atau 2,74 persen menjadi 6.870,12.

Saham-saham di sektor teknologi menjadi target utama dari pelaku pasar dalam aksi jual. Saham Amazon.com, Tesla dan Microsoft serempak berada di zona merah setelah aksi dagang balasan yang diresmikan China pada Minggu kemarin. Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

Senin, 02 April 2018

Bursa Asia Awali Kuartal II dengan Penguatan


PT Rifan Financindo - Bursa Asia penguatan di awal perdagangan April ini. Hal ini dipicu penguatan kinerja ekuitas global pekan lalu, sementara dolar tetap stabil menunggu laporan hasil indikator ekonomi utama.

Melansir laman Reuters, Senin (2/4/2018), indeks MSCI saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,3 persen. Sementara indeks Kospi Korea Selatan naik 0,8 persen dan Nikkei Jepang menguat tipis 0,2 persen.

Adapun Wall Street pada pekan lalu menghijau dipicu penguatan saham teknologi, mengakhiri kuartal pertama yang penuh gejolak. Sementara pada Jumat perdagangan ditutup terkait perayaan Paskah.

Baca juga :

Indeks ekuitas dunia yang mempengaruhi Bursa Asia pada hari ini, berakhir menguat 1,2 persen pada pekan lalu. Namun bila dihitung secara kuartal, turun sekitar 1,5 persen pada kuartal pertama.
Angka ini menjauh dari rekor tertinggi akibat ketegangan perdagangan global yang meningkat, gejolak di Gedung Putih dan anjloknya saham perusahaan teknologi karena isu regulasi dan isu lainnya.

“Kami mengharapkan pertumbuhan yang kuat dan berbasis luas terus terjadi secara global,” tulis ahli strategi Barclays.

Namun mereka memperingatkan bahwa ada risiko yang mengancam, yakni proteksi perdagangan, ketidakpastian kebijakan ekonomi AS, kekhawatiran tentang volatilitas lintas pasar yang lebih tinggi dan risiko premi di pasar suku bunga. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800