English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 05 Januari 2016

Ubanan Dini? Ini Sekian Makna Yang Ditunjukkan Tentang Kondisi Kesehatan Kamu



PT. Rifan Financindo Berjangka, Perubahan warna rambut menjadi kelabu atau putih (sering disebut ubanan) ini seakan membuat kamu terlihat seperti orang tua, tapi bukan berarti ini kamu bertambah tua secara umur dengan lebih cepat. Perubahan warna rambut ini terjadi ketika folikel rambut kurang memproduksi melanin, pigmen yang memberi warna alami pada rambut.

Umumnya, ubanan dimulai ketika kamu memasuki usia 30 tahun-an, tapi tak jarang wanita juga mengalaminya di usia 20 tahun-an. Hal ini dipengaruhi banyak hal, salah satunya adalah faktor internal seperti ras. Orang ras Kaukasia lebih cepat mengalami ubanan dibanding ras Asia dan Afrika, sedangkan secara keturunan atau genetika, kamu tidak bisa menghindarinya.

Faktor dan keturunan atau genetik yang dibawa dari kakek nenek dan orang tua juga memegang andil besar. Bahkan terkadang beberapa orang dengan keturunan rambut beruban mulai mengalami perubahan warna rambut sebelum usia 20 tahun.

Namun ada juga faktor eksternal yang membuat rambut menua lebih cepat, salah satunya adalah kebiasaan merokok. Merokok bisa mempercepat penuaan tubuh, dan salah satunya yang bisa dilihat adalah perubahan warna rambut. Pengaruh lingkungan seperti sinar ultraviolet dan polusi juga bisa menjadi penyebabnya.

Rambut tidak terjaga dari radikal bebas sehingga lebih cepat menua. Tapi ada juga makna lain dari ubanan, yaitu gejala gangguan vitiligo, yaitu kondisi yang menyebabkan kulit kehilangan warna alaminya. Ada kemungkinan juga karena anemia pernisiosa, yang membuat tubuh kesulitan menyerap vitamin B12 atau gangguan pada kelenjar tiroid.

Jadi kamu tahu apa yang sebenarnya "coba dikatakan" oleh rambutmu saat mereka tiba-tiba beruban kan? Bisa jadi keturunan, gaya hidup yang tidak sehat, atau justru gejala penyakit lain.


Sumber : Vemale

Aksi Jual Kembali Picu Bursa Saham Asia Melemah

Sejumlah orang tercermin dalam papan yang menampilkan indeks saham di Tokyo, Jepang, Jumat, (10/7/ 2015). Harga saham Nikkei mengalami perubahan mengikuti gejolak pasar Tiongkok. (REUTERS/Thomas Peter)

PT. Rifan Financindo Berjangka, Bursa saham Asia kembali melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Selasa pekan ini seiring investor cemas menunggu apakah China dapat mencegah penurunan di bursa sahamnya.

Indeks saham MSCI Asia Pacific turun ke level 128,53 pada pukul 9.43 waktu Tokyo. Indeks saham Jepang Topix melemah 0,2 persen, sedangkan indeks saham Nikkei merosot 0,1 persen setelah susut 3,1 persen pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Pelemahan juga diikuti indeks saham Australia/ASX 200 turun 1,1 persen. Indeks saham Selandia Baru/NZX 50 turun 1 persen. Indeks saham Korea Selatan naik 0,3 persen.

Sejumlah sentimen negatif membayangi bursa saham di awal pekan ini. Kekhawatiran ekonomi global dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah juga mempengaruhi harga komoditas terutama minyak. Akan tetapi, permintaan aset investasi lebih aman seperti emas melonjak dan obligasi.

Saat ini, semua fokus perhatian pelaku pasar ke China setelah bursa saamnya merosot di awal pekan ini. Hal itu membuat perdagangan saham sempat dihentikan untuk pertama kalinya. Indeks saham Shanghai dan Shenzhen turun 7 persen sebelum perdagangan saham dihentikan. Penurunan itu terburuk dalam satu hari sejak Agustus 2015. Apa yang terjadi di bursa saham China telah berdampak ke sebagian besar bursa saham regional pada tahun lalu.

"Indikator ekonomi China dan Amerika Serikat yang lemah karena dua ekonomi terbesar di dunia dan dampaknya sangat besar. Setiap data baru telah mempengaruhi ketegangan di bursa saham," ujar Toshihiko Matsuno, Kepala Riset SMBC Friend Securities Co, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (5/1/2016).

Ia menambahkan, saat ini kebijakan moneter masih akomodatif. Pelaku pasar akan melihat modal kembali ke aset berisiko.
Di pasar uang, indeks dolar AS naik 0,21 persen ke level 98,82. Euro berada di level US$ 1,0828 setelah menyentuh level terendah.


Sumber : Liputan 6

Harga Emas Melonjak Dipicu Ketegangan Arab Saudi dan Iran

Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

PT. Rifan Financindo Berjangka, Chicago - Ketegangan di Timur Tengah dan pasar saham China jatuh telah mengangkat harga emas di awal pekan ini. Sentimen negatif tersebut memicu permintaan untuk logam mulia.

Harga emas untuk pengiriman Februari naik 1,4 persen menjadi US$ 1.075,20 per ounce di divisi Comex. Angka ini tertinggi sejak 24 Desember 2015.

Harga perak untuk pengiriman Maret naik 0,3 persen menjadi US$ 13,841 per ounce. "Dengan peningkatan ketegangan antara Iran dan Arab Saudi berdampak ke harga emas, seiring modal beralih ke emas," ujar Colin Cieeszynski, Direktur CMC Markets seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (5/1/2016).

Eksekusi dilakukan Arab Saudi terhadap ulama Syiah telah menyulut ketegangan dengan Iran. Ini menambah ketegangan global sehingga memicu permintaan emas.

Sementara itu, bursa saham China jatuh sehingga memicu penghentian sementara perdagangan juga mempengaruhi pasar. Data manufaktur China merosot telah menambah kekhawatiran terhadap ekonomi global.

Data manufaktur China turun menjadi 48,2 pada Desember 2015 dari posisi November di level 48,6. Angka di bawah 50 ini menunjukkan kontraksi ekonomi.

Sisi lain data manufaktur AS juga suram dengan indeks manufaktur turun menjadi 48,2 persen pada Desember 2015.

Ketegangan di Timur Tengah, penurunan indeks manufaktur China membuat bursa saham AS anjlok. Hal itu membantu mendorong permintaan investasi di emas dan perak.

"Prospek harga emas masih tren menuru terutama dolar AS menguat. Hal itu didorong bank sentral AS akan terus meningkatkan suku bunga acuan pada tahun ini," ujar Tyler Richey, Co-Editor The 7:00 Report.

Ia mengatakan, tren harga emas masih tertekan bila level resistance dapat ditembus di US$ 1.080 secara teknikal. Selain harga emas dan perak tertekan, harga tembaga juga melemah 2,6 persen menjadi US$ 2,0795 per pon. Harga tembaga tertekan ini juga kena imbas dari data manufaktur China melemah. (Ahm/Igw)


Sumber : Liputan 6

Senin, 04 Januari 2016

New Year, New You: 4 Kebiasaan Lama Yang Harus Ditinggalkan di Tahun 2016



PT. Rifan Financindo Berjangka, Ladies, tak terasa tahun baru tinggal dalam hitungan satu tangan saja. Apa persiapanmu untuk menyambut tahun yang baru? Selain pesta di malam tahun baru, yang tak kalah penting untuk disiapkan adalah semangat dan jiwa yang baru.

Nah, kebiasaan-kebiasaan kecil yang sering dilakukan di tahun lalu ini ternyata bisa membunuh produktivitasmu lho. Meski terlihat sepele, menurut businessinsider.com, kebiasaan-kebiasaan kecil ini dapat berdampak besar pada kesehatan tubuh dan pikiranmu. Nggak mau 'kan sebelum akhir tahun depan kamu sudah loyo duluan?
  • Stop Multitasking

    Ternyata tanpa kita sadari, multitasking justru tidak akan menyelesaikan beberapa pekerjaan sekaligus dengan efektif lho. Penelitian membuktikan, hanya 2% orang yang mampu melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dengan efektif. Multitasking akan menurunkan konsentrasi dan membuat kita semakin tidak produktif.
  • Kurang Gerak dan Terlalu Banyak Duduk

    Pekerjaan menuntut kita untuk lebih banyak duduk daripada bergerak. Hal ini tentunya akan berdampak pada kesehatan kita. Sempatkan untuk bergerak, meski hanya sekedar mengambil minum ke pantry, setiap 15-30 menit.
  • Hindari Kebiasaan Bermain Handphone Sebelum Tidur

    Layar LED handphone kita memancarkan cahaya yang dapat merusak mata jika terpapar terus menerus. Selain itu efeknya adalah membuat jam tidur kita menjadi berkurang dan dapat meningkatkan depresi. Aduh!
  • Menunda-nunda Pekerjaan

    Semakin kita menunda pekerjaan, akan semakin banyak tugas di kemudian hari. Hal ini membuat kita akan merasa pekerjaan tak kunjung berakhir dan lelah berkepanjangan.
Memulai hal-hal baru memang mudah, apalagi jika kita memulainya di tahun baru. Pikiran masih fresh dan api semangat sedang 'panas-panas'nya. Semoga tetap bisa bertahan hingga akhir tahun ya, Ladies. Be smart, be productive!


Sumber : Vemale

Metode Unik Diet Tanpa Olahraga dan Mengurangi Makan, Dijamin Sukses, Tertarik?



PT. Rifan Financindo Berjangka, Merasa putus asa menurunkan berat badan? Sekalipun mencoba berbagai metode namun lemak tak kunjung luntur, justru godaan makan  secara implusif semakin tinggi? Sepertinya kamu harus mencoba metode mengurangi berat badan yang satu ini, Ladies.

Tanpa perlu berolahraga ke gym, minum obat diet hingga rasa lapar yang melilit perut, kamu hanya perlu cermin. Ya, cermin! Dilansir oleh metro.co.uk, sebuah studi yang dilakukan oleh Ata Jamie, professor bidang perilaku konsumen dari University of Florida menemukan fakta bahwa makan di depan cermin akan mengurangi selera makan seseorang.

Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok. Separuh dari 185 partisipan dipersilahkan makan di depan cermin, sementara yang lainnya tidak. Kedua kelompok ini disajikan pilihan makanan berupa sepotong cake cokelat atau sekaleng salad buah. Hasilnya mengejutkan: partisipan yang makan sepotong cake cokelat di depan cermin, mengaku nafsu makannya berkurang. Sementara yang makan salad buah tidak mengalami perubahan nafsu makan apapun.

Jamie menjelaskan, hal ini terjadi karena saat kita menghadapi cermin dan makan-makanan yang tidak sehat, secara tak sadar diri kita menolak hal tersebut. Makan makanan yang tidak sehat melanggar standar kebiasaan makan sehat yang ideal. "Ini membuat seseorang merasa tak nyaman, sekalipun ia tak dapat menjelaskan sebabnya," ujar sang peneliti.

Boleh percaya boleh tidak dengan hasil penelitian ini, Ladies. Tetapi kalau kamu memang suka bereksperimen, tak ada salahnya mencoba metode unik ini. Tertarik?


Sumber : Vemale

Awal Perdagangan 2016, Bursa Asia Bergerak Menguat Tipis

(Foto: Reuters) 

PT. Rifan Financindo Berjangka, Tokyo - Saham-saham di kawasan Asia Pasifik (bursa Asia) bergerak hati-hati di awal perdagangan pada 2016 ini. Sedangkan harga minyak bergerak menguat seiring peningkatan ketegangan di Timur Tengah.

Mengutip Reuters, Senin (4/1/2016), bursa Asia hanya menguat tipis namun harga minyak bergerak naik 3 persen setelah eksekusi ulama muslim Syiah yang memicu kemarahan regional dan ketegangan geopolitik.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1 persen. Indeks saham Australia juga menguat 0,6 persen. Kebalikannya, indeks Nikkei Jepang turun 1 persen. Sedangkan harga minyak Brent yang merupakan patokan harga minyak dunia naik 3 persen menjadi US$ 38,40 per barel.

Kenaikan harga minyak dipicu oleh pelaksanaan hukuman mati terhadap ulama Syiah terkenal Arab Saudi, Sheikh Nimr al-Nimr. eksekusi tersebut memicu kemarahan dan protes oleh komunitas Syiah di Timur Tengah dan kawasan lain.

Saat ini pelaku pasar akan fokus kepada data-data ekonomi yang akan keluar. Namun memang kehati-hatian pelaku pasar masih terlihat di pasar saham karena menunggu apa yang akan terjadi terhadap perekonomian di Amerika Serikat dan China.

Sedangkan pada penutupan perdagangan tahun lalu. Pasar saham Asia Pasifik jatuh pada perdagangan di hari terakhir 2015 ini. Dengan indeks patokan regional menuju penurunan tahunan pertama sejak 2002, dipicu penyusutan saham energi yang diikuti harga minyak mentah.

Di Australia, Selandia Baru, Hong Kong dan Singapura, perdagangan dibuka setengah hari. Sementara pasar saham di Jepang, Indonesia, Korea, Filipina dan Thailand ditutup untuk liburan akhir tahun.

"Tahun ini telah menjadi tahun yang sangat fluktuatif dan sulit karena pasar diserang oleh volatilitas dari kelas aset yang berbeda," ujar Kepala Investasi Wealth Management UBS, Kelvin Tay, melansir laman Bloomberg. (Gdn/Igw)


Sumber : Liputan 6

Harga Emas Antam Tak Berubah di Awal 2016 Ini

Ilustrasi Antam (Liputan6.com/Andri Wiranuari) 

PT. Rifan Financindo Berjangka, Jakarta - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (Antam) masih tak bergerak atau tetap di level Rp 545 ribu per gram pada perdagangan di awal tahun 2016 ini atau pada Senin (4/1/2015) ini. Di akhir tahun lalu atau pada Kamis (31/12/2015), harga emas Antam juga berada di level yang sama.

Sementara harga pembelian kembali (buyback) emas Antam justru naik Rp 1.000 menjadi Rp 471 ribu per gram. Harga pembelian kembali ini artinya jika Anda menjual emas yang dimiliki, maka Antam akan membelinya di harga Rp 471 ribu per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.18 WIB, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia. Hanya ukuran 1 gram dan 2 gram sama yang telah habis terjual.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal 150 nomor antrean per hari.

Antam juga menjual emas batangan dengan corak batik dengan ukuran 10 gram dan 20 gram. Harga emas bercorak batik ini berbeda dengan emas batangan biasa.

Harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram tercatat Rp 5.560.000 per batang atau Rp 556 per gram. Sedangkan untuk ukuran 20 gram tercatat Rp 10.725.000 per batang atau Rp 536.250 per gram.

Selain itu, Antam juga mengeluarkan emas batangan edisi Natal dengan ukuran 2 gram dan 5 gram. Untuk ukuran 2 gram Antam menjualnya di harga Rp 1.075.000 sedangkan untuk 5 gram dijual di harga Rp 2.605.000.

Berikut daftar harga emas yang dijual Antam:
* Pecahan 1 gram Rp 545.000
* Pecahan 5 gram Rp 2.580.000
* Pecahan 10 gram Rp 5.110.000
* Pecahan 25 gram Rp 12.700.000
* Pecahan 50 gram Rp 25.350.000
* Pecahan 100 gram Rp 50.650.000
* Pecahan 250 gram Rp 126.500.000
* Pecahan 500 gram Rp 252.800.000.

(Gdn/Igw)


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800