English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 18 Mei 2017

Gejolak Politik Trump Picu Bursa Asia Tertekan






Rifanfinancindo - Bursa saham Asia melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini seiring kekhawatiran investor global. Selain itu, dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap yen. Ketidakpastian dari gedung seiring laporan kalau Presiden AS Donald Trump berusaha menganggu penyelidikan FBI.

Pada perdagangan saham Kamis (18/5/2017), indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,4 persen. Indeks saham Jepang Nikkei terpangkas 1,2 persen. Indeks saham Australia tergelincir 1,1 persen dan indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,5 persen.

Tekanan bursa Asia ini didorong wall street atau bursa saham Amerika Serikat yang melemah. Indeks saham Dow Jones dan S&P 500 tergelincir 1,8 persen yang dipicu Trump mempengaruhi penyelidikan federal.

Tuduhan itu tidak hanya menimbulkan keraguan mengenai masa depan kebijakan pro-pertumbuhan yang dijanjikan Trump, namun menaikkan kemungkinan risiko Trump dapat meninggalkan posisi Presiden.

Di pasar uang, dolar AS melemah terhadap sejumlah mata uang seiring gejolak di Gedung Putih. Posisi dolar AS berada di 111,120 yen. Euro berada di posisi US$ 1,1174.

"Ada dua implikasi dari perkembangan terakhir di Washington antara lain kemungkinan prosedur kongres mencapai jalan buntu. Kedua potensi Trump dipaksa keluar," ujar Analis Mizuho Securities Masafumi Yamamoto, seperti dikutip dari laman Reuters.

Ia menambahkan, bila dilihat dari dolar AS telah turun tajam, maka pelaku pasar sudah mengabaikan berita negatif tentang Donald Trump. Dolar AS diprediksi dapat menguat ke depan.

Indeks dolar AS turun 0,1 persen ke level 97,49. Mata uang AS tergelincir seiring imbal hasil surat berharga AS turun signifikan dengan ada tuduhan terhadap Trump sehingga menurunkan harapan stimulus ekonomi. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun berada di posiis 2.238.

Di pasar komoditas, harga minyak berada di kisaran US$ 49,02. Pada perdagangan semalam, persediaan minyak AS turun dalam enam minggu berturut-turut. Ini menjadi sinyal positif bagi pasar menjelang pertemuan OPEC pekan depan. Produsen minyak diperkirakan memperpanjang pemangkasan pasokan. Sedangkan harga emas di pasar spot mencapai level US$ 1.263,02 per ounce, tertinggi sejak 1 Mei. Rifanfinancindo.


Sumber : Liputan 6

0 komentar :

Posting Komentar

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800