English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Kamis, 16 Desember 2021

Harga Emas Anjlok, Imbas Pengurangan Stimulus The Fed Dipercepat

 


PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas jatuh ke level terendah hari ini menyusul keputusan dari Federal Reserve, yang mengatakan akan mengurangi stimulus era pandemi lebih cepat dari yang diharapkan.

Dikutip dari CNBC, Kamis (16/12/2021), harga emas berjangka AS turun 0,5 persen.

The Fed diperkirakan akan mengumumkan bahwa mereka akan mempercepat akhir dari pembelian obligasinya dan memberi sinyal untuk beralih ke kenaikan suku bunga tahun depan sebagai penjagaan terhadap lonjakan inflasi.

Baca Juga :

Akan menarik untuk melihat apakah Ketua The Fed Jerome Powell memicu atau mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga, kata Commerzbank dalam sebuah catatan.

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan biaya peluang emas batangan tanpa bunga.

"Ke depan, emas akan turun selama 12-24 bulan ke depan, dengan harga kemungkinan akan pulih dan stabil setelah siklus kenaikan Fed dimulai dengan sungguh-sungguh," kata pemimpin strategi UBS Joni Teves dalam sebuah catatan.

Harga Perak dan Platinum
Perak akan mengikuti emas yang lebih rendah tahun depan, tambah Teves. Perak turun 1,2 persen menjadi USD 21,66 per ounce, platinum turun 1,8 persen menjadi USD 903,11, dan paladium turun 5 persen menjadi USD 1.540,19.

Di antara autocatalysts, platinum siap untuk keuntungan pada tahun 2022 karena kondisi pasokan-permintaan mengetat, sementara paladium bisa mendapatkan dorongan dari pemulihan dalam produksi mobil global, UBS menambahkan. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Liputan 6

Rabu, 15 Desember 2021

Harga Emas Dunia Beringsut Turun

 PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo -  Harga emas dunia beringsut lebih rendah imbas penguatan Dolar AS menjelang pertemuan Federal Reserve. Investor terus mengawasi kabar terbaru tentang rencana Bank Sentral AS berencana untuk mengurangi langkah-langkah stimulus pandemi.

Melansir laman nasdaq, harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1,782.60 per ounce. Adapun emas berjangka AS turun 0,2 persen menjadi USD 1.784,60.

"Dolar AS yang kuat dan kenaikan suku bunga riil AS mendorong ekspektasi inflasi yang menurun, sebagaimana diukur dengan tingkat inflasi impas, adalah faktor yang menjaga emas di bawah USD 1.800/oz," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Baca Juga :

Dikatakan jika para pelaku pasar akan melacak rapat Komite Pasar Terbuka Federal mendatang untuk melihat bagaimana bank sentral bereaksi terhadap peningkatan inflasi, yang akan menghasilkan kemungkinan pergerakan harga yang lebih besar.

Tercatat jika Dolar AS tetap menguat, membatasi permintaan emas batangan untuk pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Sementara itu, imbal hasil Treasury AS naik dari palung satu minggu yang disentuh di sesi sebelumnya, juga menekan emas.

The Fed akan memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari di kemudian hari. Diharapkan pada akhir pertemuan akan diumumkan bahwa mereka menyelesaikan stimulus pembelian obligasi lebih cepat dari yang dikomunikasikan sebelumnya. Hal ini berpotensi menyiapkan kenaikan suku bunga lebih awal tahun depan.

Pengurangan Stimulus

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan, yang tidak dikenakan bunga.

"Jika The Fed meningkatkan langkah untuk meruncing, ini kemungkinan akan menghukum harga emas karena dolar terapresiasi, imbal hasil naik dan ekspektasi kenaikan suku bunga melonjak. Sementara itu, support dapat ditemukan di USD 1.765 dan resistance di sekitar level psikologis USD 1.800," tulis Analis FXTM Lukman Otunuga mengatakan dalam sebuah catatan.

Bank Sentral Eropa, Bank Inggris dan Bank Jepang juga dijadwalkan bertemu minggu ini.

Di sisi lain harga logam lainnya, perak diperdagangkan turun 0,4 persen menjadi USD 22,21 per ounce.

Sementara harga Platinum turun 0,2 persen menjadi USD 928,12, sedangkan paladium naik 0,3 persen menjadi USD 1.685,77. PT Rifan.

Sumber : Liputan 6

Selasa, 14 Desember 2021

Naik karena Meningkatnya Kekuatiran Inflasi

 Rifan Financindo

Rifan Financindo - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi New York dimulai hari Senin. Emas mendapatkan sebagian dukungan dari meningkatnya kekuatiran akan inflasi. Hasil pertemuan-pertemuan bank sentral utama dunia akan menentukan arah dari harga emas pada minggu ini.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $6.20 ke $1,789.10 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Maret naik $0.105 ke $23.30 per ons.

Pasar saham global kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS juga mengarah sedikit naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Memulai hari pertama dalam minggu perdagangan yang baru, suasana masih tenang. Namun aktifitas perdagangan pasti akan naik menjelang bank-bank sentral utama dunia mengadakan pertemuan kebijakan moneternya pada minggu ini.

Baca Juga :

Pertemuan the Fed, FOMC, dimulai hari Selasa pagi waktu AS dan akan berakhir pada hari Rabu sore dengan keluarnya pernyataan FOMC dan konferensi pers dari kepala the Fed Jerome Powell. FOMC the Fed diperkirakan akan mengumumkan percepatan pembelian assets dalam rangka tapering pada hari Rabu ditengah AS menghadapi inflasi yang paling panas dalam hampir 40 tahun.

Sementara pertemuan kebijakan moneter ECB yang akan diadakan pada hari Kamis, diperkirakan tidak akan menghasilkan perubahan kebijakan apapun.

Minat terhadap resiko tetap tinggi dua minggu sebelum masuk ke dalam tahun yang baru. Varian baru dari virus corona yakni virus Omicron terbukti jauh meleset dari skenario terburuknya yang diperkirakan oleh para trader dan investor kira-kira dua minggu yang lalu. Hal ini mengakibatkan pasar saham mengalami rally kenaikan ditengah naiknya yields obligasi.

“Support” terdekat menunggu di $1,770 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,762 dan kemudian $1,750

“Resistance” terdekat menunggu di $1,794 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,840. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 13 Desember 2021

Bisakah Naik Lebih Tinggi Lagi?

 This image has an empty alt attribute; its file name is gold-pixabay-1.jpg

PT Rifan - Memulai minggu lalu di $1,782, harga emas bergerak sideways dalam rentang yang terbatas, dan diakhiri dengan relatif tidak bergerak di $1,783. Pada hari perdagangan terakhir hari Jumat minggu lalu, harga emas mengalami sedikit rally dari $1,777 ke $1,783 setelah keluarnya laporan inflasi AS yang muncul sedikit lebih panas dari yang diperkirakan yang sedikit mendorong naik USD yang bersamaan dengan naiknya yields obligasi treasury AS yang membatasi kenaikan harga emas.

Dengan semua mata memandang kepada pertemuan FOMC Federal Reserve pada minggu ini, menyusul keluarnya data inflasi AS yang memanas pada hari Jumat minggu lalu.

Emas sepertinya ada pada posisi yang baik untuk mengejutkan investor dalam hal kenaikan harga emas. Dengan pasar telah memperhitungkan potensi tapering di dalam harga, apakah emas bisa mendapatkan dorongan naik lebih tinggi pada minggu ini?

Baca Juga :

Angka inflasi AS pada hari Jumat menunjukkan kecepatan kenaikan yang tercepat dalam hampir 40 tahun, naik sebesar 6.8% pada bulan November.

Angka inflasi adalah faktor yang menentukan dibelakang seberapa agresif Federal Reserve akan bertindan pada tanggal 15 Desember nanti. Dan karena sikap kepala the Fed Jerome Powell yang hawkish untuk mempercepat tapering telah dimasukkan ke dalam perhitungan harga, pasar akan mengamati bahasa yang hawkish lainnya, the dot plot dan proyeksi ekonomi lainnya.

Realitasnya adalah emas telah memberikan respon terhadap Powell yang memberitahukan bahwa dia sedang mempercepat tapering, dari  $15 miliar menjadi kemungkinan $30 per bulan. Powell juga tidak lagi menggunakan perkataan “transitory” ketika membicarakan mengenai inflasi. Dan disamping itu, saat ini, the Fed sekarang agak Dovish daripada sebelumnya, terutama setelah renominasi Powell kembali dan keputusan untuk menominasikan Lael Brainard sebagai wakil kepala the Fed.

Perlu di perhatikan bahwa keputusan Powell untuk menghilangkan frase bahwa inflasi adalah sementara, tidak berarti dia percaya bahwa inflasi akan tetap ada selamanya.

Powell percaya bahwa inflasi memang ada dan akan terus ada lebih lama lagi, namun inflasi dipercaya oleh Powell akan mulai menurun. Bagi emas, ini adalah luarbiasa penting untuk diingat bahwa hanya karena the Fed sedikit mempercepat tapering, tidak berarti mereka siap untuk menaikkan tingkat bunga. Persyaratan untuk menaikkan tingkat bunga adalah lebih tinggi lagi yaitu: Full Employment. Dan untuk itu perlu ekonomi menjadi panas alias inflasi meningkat untuk menaikkan kapasitas produksi.

Beberapa bulan ke depan, bisa jadi harga gasoline tidak naik lagi sebanyak seperti bulan lalu. Demikian juga dengan harga-harga sehubungan dengan kendaraan lainnya. Jika hal ini benar, bisa jadi inflasi telah sampai pada puncaknya dan pasar emas sudah mulai memperhitungkannya.

Bagi emas, sikap the Fed yang lebih sabar adalah hal yang baik yang bisa membuat harga emas terdorong naik lebih tinggi lagi.

Kondisi yang paling baik bagi emas adalah inflasi yang tinggi, namun yang kecepatannya berkurang. Dalam kondisi seperti ini, FOMC tidak akan bergegas untuk memutuskan mulai menaikkan tingkat suku bunga.

Emas sekarang diperdagangkan di dalam rentang $1,760 – $1,800 yang kelihatannya akan bisa bertahan dan bahkan mengarah naik pada minggu ini.

Di AS, fokus pasar ada pada Federal Reserve. Bank sentral paling berkuasa di dunia ini bersiap untuk mengetatkan kebijakan moneternya namun seberapa banyak? Kepala the Fed Jerome Powell telah memberikan signal bahwa mempercepat proses tapering adalah tinggi di dalam agenda dan meminta untuk tidak lagi menggunakan istilah “transitory” dalam inflasi. Setelah terpilih kembali sebagai kepala the Fed dan munculnya angka inflasi yang kuat, Powell berbalik menjadi lebih hawkish.

Bank sentral AS ini sudah mulai memangkas skema pembelian obligasi senilai $120 miliar per bulan dengan kecepatan sebesar $15 miliar per bulan. Apakah mereka akan mempercepatnya menjadi $20 miliar atau $25 miliar per bulan? Jawaban atas pertanyaan ini memiliki implikasi bagi waktu kenaikan pertama tingkat bunga yang bisa terjadi pada musim semi bukan musim panas.

Di satu pihak, ekonomi AS sedang menciptakan pekerjanan dengan kecepatan yang tinggi, tingkat pengangguran turun menjadi 4.2% dan inflasi menyentuh angka tertinggi sejak tahun 1982.

Sebelum keputusan dari the Fed, Penjualan Ritel menarik perhatian. Setelah beberapa kali mengalami kenaikan yang luarbiasa di dalam konsumsi, diperkirakan kenaikan di bulan November hanya setengah kali dari bulan Oktober yakni sebesar 0.8% baik angka umum maupun angka dari control group.

Weekly jobless claims, PMI dari market dan statistik perumahan juga bisa menggerakkan pasar, namun reaksi terhadap keputusan the Fed akan mengatasi semua angka makro ekonomi tier ke dua.

Terlepas dari keputusan bank sentral AS, investor akan terus mengikuti berita sehubungan dengan varian Omicron. Saat ini sudah dipastikan bahwa sekalipun lebih menular, tetapi varian Omicron tidak mematikan dan tingkat kematian tidak meningkat dengan adanya varian Omicron. Selain itu, menurut pembuat vaksin Pfizer dan BioNTech, suntikan ketiga vaksin mereka akan bisa memberikan proteksi yang cukup.

“Support” terdekat menunggu di $1,770 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,762 dan kemudian $1,750

“Resistance” terdekat menunggu di $1,794 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,840. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Jumat, 10 Desember 2021

Turun di tengah Naiknya USD dan Risk-On Sentiment

 This image has an empty alt attribute; its file name is gold-6-696x457.jpg

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas berada di bawah tekanan dengan pasar tenaga kerja AS mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Weekly initial jobless claim AS untuk pertama kalinya turun ke kerendahan selama 52 tahun di angka 184.000. Turun dari angka minggu sebelumnya yang direvisi ke 227.000. Angka ini juga lebih baik daripada yang diperkirakan secara signifikan. Perkiraan konsensus dari para ekonom mengatakan jobless claim akan keluar sebesar 218.000.

Pasar emas langsung mengambil data pasar tenaga kerja terbaru ini sementara sedang menghadapi tekanan jual terus menerus.

Baca Juga :

Selain itu kenaikan di dalam yields obligasi treasury AS pada minggu ini yang mendorong naik dollar AS serta naiknya minat terhadap resiko dari para trader dan investor pada minggu ini merupakan faktor yang negatip bagi emas yang safe-haven.

Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan turun $5.10 ke $1,778.30 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Maret turun $0.227 ke $22.215 per ons.

Pasar saham global bervariasi namun kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Minggu ini telah menjadi minggu yang sangat baik bagi indeks saham AS yang mengalami pergerakan naik terus menerus dan penurunan pada hari Kamis hanyalah suatu bentuk koreksi penurunan yang normal setelah mengalami kenaikan yang kuat.

“Support” terdekat menunggu di $1,772 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,762 dan kemudian $1,750

“Resistance” terdekat menunggu di $1,788 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,794 dan kemudian $1,800. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 09 Desember 2021

Praktis Tidak Berubah Sementara Minat Beli Terbatas

 PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - Harga emas diperdagangkan praktis tidak berubah pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu. Minat beli terhadap emas yang safe-haven terbatas. Minat terhadap resiko dari para trader dan investor terus meningkat hari lepas hari.

Emas kontrak berjangka bulan Februari turun $4.50 ke $1,781.50 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Maret turun $0.093 ke $22.425 per ons.

Baca Juga :

Pasar saham global kebanyakan naik dalam perdagangan semalam. Indes saham AS mengarah menguat pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Ketakutan terhadap Omicron yang terlihat selama lebih dari 2 minggu yang lalu dengan cepat memudar dengan para trader dan investor tetap kuat pada pertengahan minggu ini. Pfizer baru saja melaporkan tiga dosis vaksin menetralkan varian Omicron, sementara dua dosis mencegah efek yang serius dari varian tersebut.

Sementara Omicron tidak lagi menjadi berita utama di pasar, fokus pasar bergerak ke hal yang lain seperti ide bahwa Federal Reserve akan bergerak lebih cepat untuk mengakhiri program pembelian obligasi mereka, agar supaya bisa segera mulai menaikkan tingkat bunga AS. The Fed akan mengadakan pertemuan FOMC minggu depan. Pasar sekarang memperkirakan the Fed untuk menaikkan tingkat bunga pada bulan Mei pada tahun depan. The Fed baru-baru ini telah meninggalkan pendapat bahwa inflasi hanya bersifat sementara.

“Support” terdekat menunggu di $1,772 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,762 dan kemudian $1,750

“Resistance” terdekat menunggu di $1,794 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,800 dan kemudian $1,840. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Rabu, 08 Desember 2021

Minim Sentimen, Harga Emas Terpantau Stabil

 Rifan Financindo

Rifan Financindo -  Harga emas datar pada hari Selasa, karena dolar yang lebih kuat dan imbal hasil Treasury AS membebani daya tariknya dan membatasi logam ke kisaran USD 4 yang ketat.

Dilansir dari CNBC, Rabu (8/12/2021), harga emas di pasar spot sedikit berubah pada USD 1.778,79 per ons pada 0130 GMT. Emas berjangka AS datar di USD 1.780,00.

Indeks dolar AS stabil, bergantung pada lompatan semalam yang dibuat dengan imbal hasil AS karena investor berharap tanda-tanda awal varian omicron mungkin ringan akan terbukti benar.

Baca Juga :

Dolar AS yang lebih kuat meningkatkan biaya emas bagi pembeli yang memegang mata uang lain, sementara hasil yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang emas batangan.

Deputi Gubernur Bank of England Ben Broadbent mengatakan pada hari Senin bahwa inflasi di Inggris mungkin "dengan nyaman melebihi" 5 persen pada bulan April dan bahwa pasar tenaga kerja yang ketat di negara itu berisiko menjadi sumber inflasi yang lebih persisten.

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan biaya peluang emas tanpa bunga.

Rencana Bak Sentral AS
Pasar keuangan, yang telah berjuang tahun ini untuk menguraikan sinyal kebijakan bank sentral, menghadapi tantangan terbesar mereka pada bulan Desember ketika dalam waktu 24 jam Federal Reserve, ECB dan Bank of England mengadakan pertemuan penting.

Para menteri keuangan zona euro tetap optimis pada hari Senin tentang prospek pertumbuhan ekonomi meskipun varian virus corona omicron, dan mereka setuju untuk melanjutkan kebijakan fiskal yang cukup mendukung tahun depan.

Penjualan produk emas Perth Mint pada November melonjak sekitar 94 persen dari bulan sebelumnya ke puncak delapan bulan, kata penyulingan itu pada Senin.

SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya turun sekitar 0,2 persen menjadi 982,64 ton pada Senin dari 984,38 ton pada Jumat. Rifan Financindo.

Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800