English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 19 Oktober 2021

Melemah karena Kurangnya Isu Fundamental yang Baru

 PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi AS hari Senin. Pergerakan naik harga emas goyah lagi dan memerlukan informasi fundamental yang baru untuk bisa lompat memulai rally kembali.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $3.00 ke $1,765.50 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember turun $f0.154 ke $23.185 per ons.

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Keengganan terhadap resiko meningkat memulai minggu perdagangan yang baru ditengah naiknya harga energi dan meningkatnya kekuatiran mengenai stagflasi.

Baca Juga :

Harga minyak mentah Nymex sempat menyentuh ketinggian selama 7 tahun di $83.87 per barel semalam. GDP Cina melambat ke 4.9% dalam setahun, lebih rendah daripada yang diperkirakan dan merupakan kecepatan terendah dalam setahun, terpukul oleh kelangkaan energi (power) dan bottlenecks rantai supply. Indeks dollar AS sempat naik dengan yields treasury naik dan saat ini mencapai 1.609%.

“Support” terdekat menunggu di $1,750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,720 dan kemudian $1,685. “Resistance” terdekat menunggu di $1,775 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,782 dan kemudian $1,801. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 18 Oktober 2021

Rekomendasi Mingguan Emas 18 – 22 Oktober 2021: Terhalang Resistance di $1,800

 Rifan Financindo

Rifan Financindo - Memulai minggu lalu, harga emas bertahan di $1,759 dan pada hari Kamis mengalami keuntungan yang mengesankan dengan harga emas naik ke $1,801 antara lain karena melemahnya dollar AS. Namun mengakhiri minggu lalu harga emas turun tajam pada hari Jumat sebanyak $32 ke $1,767.

Emas berhadapan dengan resistensi yang massif di level $1,800 per ons, yang membuat penurunan harga emas sebanyak $30 pada hari Jumat minggu lalu. Emas kelihatannya tidak siap terhadap suatu rally sampai cukup minat yang mau membawa emas melampaui barrier tehnikal kunci.

Salah satu hal yang membebani harga emas adalah outlook ekonomi yang lebih baik daripada yang diperkirakan setelah data ekonomi penjualan ritel AS muncul dengan kuat.

Pergerakan turun secara tehnikal membuat rally emas pada pertengahan minggu ke $1,801 – yang dipicu oleh munculnya data inflasi yang panas yang menunjukkan tekanan harga meningkat 5.4% secara tahunan di bulan September – terhenti.

Hal lain yang menekan turun harga emas adalah naiknya yields treasury AS, sebagai akibat ekspektasi akan lebih agresifnya Federal Reserve AS dan sentimen “risk-on” di pasar saham AS.

Salah satu rintangan terbesar bagi emas adalah harus bertempur melawan ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan menjadi lebih agresif dalam hal melakukan “tapering” terhadap pembelian obligasi dan menaikkan tingkat suku bunga.

Emas menghadapi resistensi yang massif. Model dari Federal Reserve’s Fund Rates memberikan indikasi akan kenaikan tingkat suku bunga pada tahun depan di sekitar bulan November. Ada banyak pembicaraan mengenai “tapering”, kenaikan yields AS, minat terhadap resiko di dalam saham kembali muncul. Emas menghadapi banyak resistensi di $1,800, $1,805, $1,815 dan seterusnya. Level support kritikal yang perlu dipertahankan adalah $1,750 yang apabila berhasil ditembus akan bisa turun lebih jauh ke $1,720 dan kemudian $1,685.

Bitcoin menyentuh $60,000 dan mendekati ketinggian sepanjang waktu untuk pertama kalinya di dalam 6 bulan untuk pertama kalinya yang juga menambah tekanan terhadap emas yang harus terus berkompetisi dengan cryptocurrencies yang popular sebagai asset lindung nilai.

Meskipun demikian level emas di bawah $1,800 bisa menjadi kesempatan untuk membeli emas di harga bawah. Ketakutan sedang meningkat, termasuk ketakutan akan inflasi dan isu rantai supply dan banyak orang sedang mencari yang aman. Emas, kripto dan treasuries biasanya adalah asset safe-haven yang dicari.

Di AS, setelah isu batas hutang diperpanjang, Demokrat memiliki waktu untuk bergerak lagi dengan dua undang-undang belanja.

Tidak adanya berita berarti negosiasi terus berlanjut. Setiap kesepakatan akan bisa mendorong naik sentimen, sementara itu setiap tidak ada kesepakatan akan membebani sentimen pasar.

Investor juga akan melihat apakah klaim pengangguran tetap di bawah 300.000. PMI pendahuluan untuk bulan Oktober dari Markit juga menarik perhatian. Di bulan September, manufaktur mencapai 60 poin yang merefleksikan pertumbuhan yang kuat sementara jasa di sekitar 55, menunjukkan ekspansi yang solid dan moderat.

“Support” terdekat menunggu di $1,750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,720 dan kemudian $1,685. “Resistance” terdekat menunggu di $1,797 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,836. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

 

Jumat, 15 Oktober 2021

Rekomendasi Emas 15 Oktober 2021: Naik karena Berbagai Faktor

 

PT Rifan - Harga emas membukukan keuntungan pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis dan menyentuh ketinggian empat minggu dalam perdagangan semalam. Emas terdorong naik oleh karena membaiknya postur grafik jangka pendek, turunnya indeks dollar AS dari ketinggiannya baru-baru ini dan dengan pandangan bahwa inflasi akan menjadi lebih bermasalah pada bulan-bulan yang akan datang.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $5.10 ke $1.798.00 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.115 ke $23.28 per ons.

Pasar saham global bervariasi namun kebanyakan naik pada perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik Ketika perdagangan sesi New York dimulai.

Baca Juga :

Data ekonomi yang keluar dari AS adalah laporan Producer Price Index (PPI) untuk bulan September, yang naik 0.6% dibandingkan dengan kenaikan 0.7% di bulan Agustus.

Setelah data dipublikasikan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS menyatakan bahwa Consumer Price Index (CPI) Inti AS di bulan September tetap tidak berubah di 4% secara basis tahunan, yields obligasi treasury AS mulai turun. Dengan turunnya yield obligasi AS, dollar AS mengalami aksi jual secara luas. Indeks dollar AS membukukan penurunan terbesar lebih dari 0.5% dalam satu hari lebih dari 5 bulan.

Di Cina PPI bulan Agustus naik 9.5% dan PPI bulan September naik lebih tinggi lagi ke rekor 10.7% secara tahunan.

Angka inflasi dengan berbagai ukuran dari negara-negara dengan ekonomi utama di dunia menunjukkan bahwa naiknya inflasi bukan sekedar sementara seperti yang dikatakan berulang-ulang oleh kepala the Fed Jerome Powell.

Kelihatannya para trader emas pada akhirnya menyadari bahwa tekanan naiknya inflasi adalah faktor yang bullish bagi emas sebagaimana yang ditunjukkan oleh sejarah.

“Support” terdekat menunggu di $1,787 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775 dan kemudian $1,749. “Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,823. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 14 Oktober 2021

Rekomendasi Emas 14 Oktober 2021: Naik karena Berbagai Faktor

 

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu, didukung sebagian oleh pembelian dari para trader berjangka yang berdasarkan analisa grafik tehnikal, sebagian karena aksi “short-covering” di pasar berjangka dan sebagian karena melemahnya dollar AS.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $33 ke $1.793.00 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Desember naik $0.436 ke $22.95 per ons.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Baca Juga :
Keprihatinan terdepan adalah mengenai supply dari energi memasuki musim

Fokus pasar dalam perdagangan pada pertengahan minggu adalah laporan Consumer Price Index (CPI) untuk bulan September yang diperkirakan akan naik 0.3% dari bulan Agustus dan naik 5.3% per tahun. Naiknya harga energi dan terjadinya bottleneck di dalam rantai supply pada minggu-minggu belakangan ini telah membuat para trader dan investor semakin tajam melihat prospek inflasi untuk bulan-bulan ke depan.

Consumer Price Index (CPI) AS muncul di 0.4% pada bulan September setelah muncul 0.3% pada bulan Agustus dan konsensus pasar juga memperkirakan muncul di 0.3%. Inflasi tahunan berada pada 5.4% dibandingkan dengan yang diproyeksikan sebesar 5.3%.

Sebagai reaksi awal terhadap angka CPI AS yang muncul, harga emas sempat anjlok tajam. Namun penurunannya hanya sekejab saja. Harga emas langsung bangkit lagi dan naik menuju ke $1,780.

“Support” terdekat menunggu di $1,789 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,759 dan kemudian $1,749. “Resistance” terdekat menunggu di $1,800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,815 dan kemudian $1,823. PT Rifan Financindo Berjangka.

Sumber : Vibzinews

Rabu, 13 Oktober 2021

Naik karena Permintaan Safe-Haven akibat Naiknya Harga Energi

 

PT Rifan Financindo - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS dengan pasar tidak tenang pada hari Selasa, ditengah naiknya harga energi yang mempengaruhi pasar yang lainnya, termasuk pasar metal berharga.

Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $7.20 ke $1,761.00 per ons. Sementara perak Comex bulan Desember turun $0.05 ke $22.615 per ons.

Pasar saham global bervariasi namun kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit naik pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Para trader dan investor dilanda kekuatiran mendekati pertengahan bulan Oktober.

Baca Juga :

Keprihatinan terdepan adalah mengenai supply dari energi memasuki musim dingin. Dengan mulai datangnya bulan – bulan musim dingin dan udara yang lebih dingin masuk, permintaan energi bertumbuh.

Menyebarnya kekurangan energi di Asia, Eropa dan AS telah membuat harga minyak mentah WTI dan gasoline naik membumbung tinggi.

Dalam catatannya pada hari Senin, Reuters mengatakan bahwa di belahan bumi yang jauh lainnya seperti India, sebagian negara bagian mengalami pemadaman total karena kekurangan batubara. Di Cina, pemerintah memerintahkan para penambang batubara untuk meningkatkan produksi batubara dengan harga energi membumbung naik.

Meningkatnya inflasi yang sebagian disebabkan oleh karena naiknya harga energi, juga membuat pasar menjadi tidak tenang sehingga meningkatkan permintaan akan safe-haven.

“Support” terdekat menunggu di $1,750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,745 dan kemudian $1,721. “Resistance” terdekat menunggu di $1,771 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,788 dan kemudian $1,800. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Selasa, 12 Oktober 2021

Rekomendasi Emas 12 Oktober 2021: Turun ditengah Menguatnya USD

 

Rifan Financindo - Harga emas sempat turun pada awal perdagangan sesi AS hari Senin. Naiknya yields obligasi pemerintah baru-baru ini dan naiknya dollar AS di pasar forex adalah elemen bearish yang membuat para pembeli metal yang safe-haven menjadi tertahan.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $1.00 ke $1,756.10 per troy ons. Perak Comex bulan Desember turun $0.125 ke $22.58 per ons.

Pasar saham bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah melemah pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Traders dan investors di seluruh dunia ragu-ragu memulai minggu perdagangan yang baru.

Baca Juga :

Bottlenecks di dalam rantai supply dan naiknya harga energi memicu kekuatiran akan melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Goldman Sachs pada akhir minggu lalu memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi AS untuk tahun ini dan tahun depan.

Beberapa negara Eropa kuatir apakah akan punya cukup energi menghadapi musim dingin. Keprihatinan ini diikuti dengan laporan employment AS yang mengecewakan pada hari Jumat minggu lalu.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada hari Jumat minggu lalu bahwa Non-farm Payrolls (NFP) AS di bulan September hanya bertambah sebanyak 194.000 pekerjaan. Meskipun angka NFP meleset jauh dari yang diperkirakan sebesar 500.000 pekerjaan, dollar AS tetap tangguh secara relatif terhadap rival-rival utamanya didukung oleh naiknya yields obligasi treasury AS.

Yields obligasi AS 10 tahun mencapai level tertinggi sejak awal Juni di 1.617% pada hari Jumat, menunjukkan bahwa laporan pekerjaan bulan September hanya sedikit bisa mengubah prospek tapering Federal Reserve.

“Support” terdekat menunggu di $1,750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,745 dan kemudian $1,721. “Resistance” terdekat menunggu di $1,771 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,788 dan kemudian $1,800. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 11 Oktober 2021

Mengapa Emas Tidak Naik Saat NFP Buruk?

 PT Rifan

PT Rifan - Harga emas sempat turun ke kerendahan selama 6 minggu di $1,721 karena naik tingginya yields AS, namun berhasil naik kembali ke $1,753 pada awal minggu. Mengakhiri minggu ini, harga emas bertahan di $1,757 dengan melemahnya dollar AS dan munculnya laporan NFP AS yang mengecewakan.

Dengan emas tidak berhasil mengalami rally meskipun muncul laporan employment AS bulan September yang mengecewakan, harga emas kelihatannya cenderung turun.

Laporan pekerjaan AS bulan September mengejutkan dengan penurunan ke 194.000 posisi dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 500.000. Ini adalah kekeliruan  perkiraan yang besar mempertimbangkan bahwa kepala Federal Reserve Jerome Powell memerlukan laporan yang sangat baik untuk memulai “tapering” secepatnya pada bulan November.

Baca Juga :

Angka pekerjaan yang keluar meleset jauh daripada yang diperkirakan. Namun berita buruk adalah kabar baik bagi emas. Itu karena pasar percaya bahwa the Fed tidak bisa bersikap agresif pada bulan depan dengan melakukan “tapering” atau menaikkan tingkat bunga.

Sebagai respon terhadap laporan employment yang baru saja keluar, emas melompat $20 ke ketinggian harian di $1,781. Namun, emas berakhir dengan kehilangan semua keuntungannya, kembali ke $1,757 karena yields treasury AS mulai naik.

Sebagaimana yang telah terjadi selama bulan-bulan yang lalu, harga emas sangat sensitif terhadap data ekonomi AS. Dua area yang merebut permintaan safe-haven dari emas adalah pasar obligasi dan krypto.

Dengan data ekonomi bertambah buruk, bisa terjadi pergerakan di dalam sentimen emas. Namun emas perlu menemukan permintaan dari para pembeli baru sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang selama ini berpindah ke dollar AS dan bitcoin.

Data ekonomi kelihatannya berada pada trending turun. Inflasi masih akan agak tinggi. Semua ini akan positip bagi emas. Terutama karena kelihatan inflasi juga diluar AS, kelihatannya kereta tidak akan berhenti bergerak walaupun Powell berkata bahwa kenaikan harga bersifat sementara.

Pertanyaan yang kritikal bagi emas adalah apakah kepala Fed Jerome Powell akan melanjutkan melakukan tapering pada bulan November. Beberapa minggu lalu, Powell menyatakan bahwa tes bagi “tapering” sudah semua digenapi. Namun apakah kasusnya masih sama?

Kelihatannya tidak mungkin “tapering” bisa dilakukan pada bulan Nopember, dengan angka pekerjaan AS yang muncul mengecewakan. Mereka juga tidak bisa menaikkan tingkat bunga segera seperti yang mereka inginkan apabila data ekonomi yang keluar buruk. Jika the Fed tidak dapat menepati batas waktunya dan terpaksa untuk melanjutkan mendukung pasar lebih lama daripada yang diperkirakan. Hal ini menunjukkan ekonomi tidak kuat dan akan menggerakkan permintaan safe-haven terhadap emas.

Resiko bagi emas disini adalah the Fed memilih mengikuti jadwal waktu “tapering” untuk alasan transparansi.

Emas bisa terus bergerak “sideways”. Bahkan pada saat data employment meleset banyak, yields masih tetap naik. Pasar treasury memberitahukan kita bahwa the Fed akan melekat kepada jadwal waktunya. The Fed kuatir mengenai transparansi. Jadi apabila mereka telah memberikan indikasi maka mereka cenderung akan melakukannya.

Emas kelihatannya akan gagal menciptakan momentum bullish kecuali bisa ditutup di atas ketinggian pada hari Jumat di $1,781 per ons. Jika pasar emas bisa ditutup di atas $1,781 atau lebih tinggi, emas akan cenderung menjadi bullish, sehingga bisa bergerak naik menuju $1,800.

Namun untuk sekarang, pasar emas telah menolak level tersebut dan diperdagangkan di sekitar $1,758 per ons. Sementara level $1,720 akan terus bertindak sebagai support.

Di AS, bahaya dari gagal bayar telah disingkirkan, sehingga Demokrat bisa melanjutkan agenda Gedung Putih. Sentris seperti Senator Joe Manchin dan Kirsten Sinema kemungkinan bisa menerima undang-undang belanja senilai $2.2 triliun.

Apakah akan bertambah para pembuat undang-undang dari kubu kiri yang setuju untuk turun dari usulan semula sebesar $3.5 triliun. Investor tetap optimis bahwa para politikus akan berkompromi. Berita yang positip dari Washington akan memperbaiki sentimen pasar dan membebani dollar AS yang safe-haven, sementara berita mengenai deadlock bisa membebani sentimen pasar.

Kekuatiran mengenai inflasi tetap menjadi pusat pemikiran pasar, dan angka Consumer Price Index (CPI) untuk bulan September akan tetap dimonitor dengan ketat. CPI inti secara mengejutkan turun ke 4% dari sebelumnya di bulan Agustus, menenangkan dollar AS. Namun hal itu tidak cukup untuk menghentikan Federal Reserve dari memberikan signal mengenai pengetatan yang akan datang. Bank sentral AS kelihatannya tetap pada jalurnya untuk mengumumkan tapering dari skema pembelian obligasinya senilai $120 miliar per bulan pada awal bulan November.

Penurunan inflasi ke bawah 4% akan memukul dollar AS sebentar namun tidak mungkin membuat the Fed keluar dari jalur rencananya untuk melakukan tapering atas skema pembelian obligasinya.  CPI inti naik ke puncaknya 4.5%. Kembalinya ke level yang lebih tinggi bisa mengirim dollar AS naik lebih tinggi karena ekspektasi batas waktu pengetatan yang dipercepat.

Apakah harga-harga yang tinggi menakutkan konsumen AS? Angka penjualan ritel untuk bulan Agustus secara mengejutkan kuat, meniadakan sentimen pasar yang buruk. Namun para ekonom memperkirakan penurunan baik di bulan September baik untuk angka umum maupun angka penjualan inti. Benefits pengangguran dari federal era pandemik akan berakhir pada bulan ini dan akan bisa mendorong konsumsi turun. Tanda-tanda bahwa inflasi akan menghentikan shoppers akan mengkuatirkan investor sementara pertumbuhan yang kuat akan bisa positip.

The University of Michigan’s preliminary Consumer Sentiment Index untuk bulan Oktober, diperkirakan akan turun.

“Support” terdekat menunggu di $1,750 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,745 dan kemudian $1,721. “Resistance” terdekat menunggu di $1,771 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,788 dan kemudian $1,800. PT Rifan.

Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800