English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 30 November 2020

Rekomendasi Harga Emas 30 November – 4 Desember 2020: Bisakah Turun Di Bawah $1,700?

 

PT Rifan Financindo - Emas turun untuk minggu ketiga berturut – turut namun apakah ini berarti pasar “bullish” emas telah berakhir? Sepinya perdagangan karena hari libur Thanksgiving di AS dan banyaknya “stop losses” telah sempat membuat harga emas turun dibawah $1,800 per ons pada hari Jumat minggu lalu. Emas berjangka diperdagangkan pada $1,782.70 per ons, turun 1.26% dalam satu hari.

Meskipun demikian, lingkungan makro ekonomi masih mendukung harga emas untuk naik, namun tidak lagi setinggi yang diperkirakan sebelumnya. Dengan penurunan harga emas ke level dibawah $1,800 maka kenaikan harga emas sampai akhir tahun ini kemungkinan tidak lagi mencapai $2000 melainkan akan dibawah $1,900 per ons.

Selama ini yang menyebabkan naiknya harga emas bukanlah pandemik Covid19, melainkan respon pasar terhadap pandemik yang terjadi berupa, paket stimulus, devaluasi dolar AS, rendahnya tingkat suku bunga. Ketiga hal inilah yang membuat harga emas mengalami rally ke rekor ketinggian yang baru. Dan ketiga hal ini masih belum lenyap. Penggerak – penggerak yang mendorong harga emas naik ke ketinggian yang baru di bulan Agustus masih tetap ada.

Baca Juga :

Meskipun demikian penurunan harga emas memang telah menembus batas yang maximum dapat ditanggung oleh sebagian partisipan pasar.

Beberapa minggu yang akan datang menuju liburan Natal, perhatian pasar akan berpindah kepada seberapa buruk akibat dari restriksi yang dikenakan karena Covid – 19, apakah akan ada lebih banyak stimulus pada tahun ini, dan apakah yang bisa dilakukan lagi oleh Federal Reserve untuk membantu menaikkan ekonomi?

Sentimen pasar akan banyak dipengaruhi oleh berita – berita kapan vaksin dibagikan dan keprihatinan mengenai intensifikasi jangka pendek dari langkah – langkah pencegahan Covid – 19 sebagai akibat pertemuan yang terjadi dalam liburan Thansgiving. Minggu lalu angka kasus baru telah meningkat dengan tajam. Sekarang dengan adanya perjalanan dalam liburan dan pertemuan – pertemuan, bisa terjadi peningkatan pasien ke rumah sakit yang sekarang saja sudah hampir penuh.

Restriksi yang baru ini bisa memukul pemulihan ekonomi yang jauh dari stabil. Dan hal ini sudah bisa terlihat dari meningkatnya klaim pengangguran mingguan di Amerika Serikat. Dengan tidak adanya stimulus yang terlihat pada saat ini, pertanyaan yang besar bagi emas adalah apakah pasar bisa bergantung kepada the Fed untuk melakukan yang lebih banyak pada bulan Desember.

Itulah hal-hal yang akan menentukan apakah harga emas akan mengakhiri pergerakan naiknya dalam jangka pendek.

Minggu ini apabila pasar emas bisa mendorong turun harga emas sebanyak $70 lagi, harga emas bisa turun ke bawah $1,700 sebelum pergerakan turun ini berakhir.

Setelah itu, harga emas akan mulai naik lagi menuju tahun 2021, dengan catatan bahwa akhir bulan Desember 2020 dan permulaan bulan Januari  2021, adalah musim yang bagus untuk pembelian emas jumlah besar.

Kenaikan harga emas bisa mencapai $1,851 yang merupakan “support” yang solid yang telah berhasil ditembus. Pada level ini adalah baik untuk memasang posisi jual. Pada periode November sampai dengan pertengahan Desember akan ada pelemahan harga emas secara musiman, yang apabila mencapai level “support” adalah baik untuk memasang posisi beli dan menahannya sampai 2021.

“Support” terdekat menunggu di $1,770.63 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,753.88 dan kemudian $1,716.64. “Resistance” terdekat menunggu di $1.807.87 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,828.36 dan kemudian $1,865.60. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 27 November 2020

Rekomendasi Harga Emas 27 November 2020: Tetap Kuat Di Atas 1.800


Rifanfinancindo - Setelah mengalami tekanan jual yang keras, harga emas terus mengalami kenaikan untuk hari yang kedua. Metal berharga kuning bangkit setelah sempat menyentuh “support” psikologis di $1,800.00.  Saat ini emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan di $1,810.31 per ons. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 953.000,- per gram.

Kenaikan harga emas sebagian disebabkan oleh turunnya dolar AS. Penyebab utama turunnya dolar AS adalah risalah pertemuan Federal Reserve yang terbaru yang menunjukkan bahwa para anggota FOMC aktif mendiskusikan skema pembelian obligasi, berpotensi meningkat.

Baca Juga :

Kebijakan moneter dari para bank sentral utama dunia yang longgar kemungkinan bisa menahan turunnya harga emas. Risalah pertemuan ECB memperingati akan perluasan skema pembelian obligasi, sementara The Fed sedang bersiap untuk mencetak lebih banyak uang yang bisa memberikan dukungan terhadap harga emas.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,815.82 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,824.86 dan kemudian $1,831.92. Sementara penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,799.72 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,792.66 dan kemudian $1,783.62. Rifanfinancindo.

 

Sumber : Vibiznews

Kamis, 26 November 2020

Rekomendasi Harga Emas 26 November 2020: Rebound Sedikit Karena Aksi Short Covering & Bargain Hunting

 

Rifan Financindo - Harga emas berjangka naik moderat pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat karena perlindungan “short – covering” di pasar berjangka dan sebagian “bargain hunting” di pasar tunai. Metal kuning menyentuh kerendahan hampir 5 bulan. Emas tersungkur pada minggu ini oleh banyaknya minat terhadap resiko di pasar.

Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan naik $8.00 pada $1,812.60. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 953.000,- per gram, turun Rp 8000,-

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS juga mengarah bervariasi pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Dow Jones dan S&P 500 memecahkan rekor ketinggian. Kebanyakan pasar akan berhenti beraktifitas menjelang liburan thanksgiving.

Baca Juga :

Sikap pasar minggu ini sangat bersemangat, dengan para trader dan investor cenderung melihat melampaui situasi yang sangat buruk dari Covid – 19 di AS dan Eropa yang memaksa restriksi baru atas publik dan bisnis. Pasar melihat ke 2021 ketika vaksin kemungkinan besar sudah ada di pasar dan perekonomian sudah “rebound” dengan kuat karena Covid – 19 sudah berhasil diatasi. Sementara itu dimulainya transisi Biden ke Gedung Putih menghilangkan ketidakpastian mengenai politik di Amerika Serikat. Selain itu kemungkinan bekas Gubernur Fed Janet Yellen menjadi Menteri Keuangan AS berikutnya memberikan dorongan tambahan terhadap sentimen pasar yang sudah positip. USD seakan tidak bisa bernafas sejenak dari penurunnya dengan keluarnya data Conference Board’s Consumer Confidence Index yang mengecewakan, turun ke 96.1 di bulan November dari sebelumnya 101.4.

Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,825.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,836.90 dan kemudian $1.875.00. Sedangkan penurunannya kembali akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,797.10 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775.00 dan kemudian $1,748.20. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 25 November 2020

Rekomendasi Harga Emas 25 November 2020: Tren Bullish Sudah Berakhir?

 

 

PT Rifan Financindo - Harga emas turun mengarah tembus level $1,800, kerendahan selama 4 bulan, ditengah optimisme vaksi coronavirus dan proses transisi Biden. Rally risk-on di pasar saham meruntuhkan harapan akan pemulihan harga emas.  Emas berjangka diperdagangkan disekitar $1,805.40 per ons. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 961.000 per gram, turun Rp 16.000,-

Penurunan harga emas terjadi selain karena harapan akan vaksin, juga didorong oleh arus keluar dari emas yang didukung oleh Exchange Traded Fund (ETF).

Banyak orang menunjuk kepada inflasi dan hilangnya nilai matauang sebagai faktor yang menggerakkan harga emas naik. Namun, sekarang kelihatannya sudah tidak relevan lagi. Sekarang lebih relevan melihat hal tersebut sebagai tren jangka panjang yang akan membuat harga emas naik dari kerendahannya untuk 3 – 5 tahun yang akan datang.

Baca Juga :

Dengan munculnya kembali atmosfir “risk-on”, arus keluar dari obligasi ke assets yang beresiko akan memaksa naiknya imbal hasil obligasi yang pada gilirannya membuat “opportunity cost” dari investasi di emas menjadi turun karena emas tidak memberikan imbal hasil. Dengan demikian kemungkinan siklus bullish dari pasar emas telah berakhir.

Penurunan harga emas lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,803.04 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,763.00 dan kemudian $1,757.81. Sementara kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,836.62 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,842.51 dan kemudian $1,850.00. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 24 November 2020

Rekomendasi Harga Emas 24 November 2020: Turun Karena Naiknya Minat Terhadap Resiko

 

Rifanfinacindo - Harga emas berjangka turun moderat pada awal perdagangan sesi AS, tertekan oleh karena meningkatnya minat terhadap resiko di pasar memulai minggu perdagangan yang baru. Meskipun demikian, turunnya indeks dolar AS ke kerendahan selama tujuh minggu membatasi turunnya harga emas. Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $7.50 pada $1,864.90 per ons. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 977.000,- per gram.

Pasar saham global kebanyakan naik pada perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarahnaik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Sentimen terhadap resiko membaik pada saat minggu perdagangan yang baru dimulai dengan uji coba vaksin yang lain, kali ini dari Universitas Oxford dan AstraZeneca yang menunjukkan keefektifan sekitar 70% secara rata-rata, dan 90% untuk dosis yang lebih rendah. Hasil interim ini dikonfirmasi yang berarti bisa dipakai untuk memvaksinisasi lebih banyak orang.

Ada konsensus umum di pasar bahwa paruh kedua dari tahun 2021 pandemik akan berhasil diturunkan dan ekonomi akan sangat baik, dalam perjalanan kembali ke normal. Sementara saat ini di Amerika Serikat dilaporkan pada hari minggu lebih dari 142.000 orang terkena kasus baru  dan pasien rumah sakit mencapai rekor untuk hari yang ke 13 berturut-turut yang menunjukkan bahwa pandemic masih belum berhasil dikendalikan. Sementara Eropa sedang menderita karena dampak negatip dari virus corona terhadap ekonomi.

Baca Juga :

Markit PMI bulan Nopember jatuh, dengan sektor jasa mengalami kontraksi lebih cepat dan ini membebani euro. PMI keseluruhan turun dari 50.0 di bulan Oktober ke 45.1 di bulan November. PMI manufaktur turun dari 54.8 pada bulan lalu menjadi 53.6 pada bulan ini. Sementara PMI Jasa turun ke 41.3 dari sebelumnya 46.9 di bulan Oktober dan diperkirakan 42.5.

Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,850.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,848.00 dan kemudian $1,820.00. Sementara kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,875.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885.00 dan kemudian $1,900.00. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 23 November 2020

Rekomendasi Harga Emas 23 – 27 November 2020: Kemungkinan Tetap Sideways

 

Rifan Financindo - Minggu lalu pasar emas bergerak seimbang antara naik karena kekuatiran akan naiknya coronavirus dan turun karena harapan akan vaksin yang segera bisa didistribusikan. Pergerakan seperti ini kemungkinan akan berlanjut pada minggu ini. Sentimen terhadap resiko menjadi stabil menjelang hari libur Thanksgiving di AS.

Penurunan harga emas pada minggu lalu terjadi selain karena harapan akan vaksin, juga didorong oleh arus keluar dari emas yang didukung oleh Exchange Traded Fund (ETF). Meskipun demikian pasar emas mendapatkan “support” yang solid di level kritikal $1,850 per ons dan pada akhir minggu lalu berhasil naik sedikit dengan emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan di $1,872.30, naik 0.58% pada hari Jumat.

Kenaikan harga emas pada hari Jumat dipandang hanya sebagai aksi “short-covering” menjelang akhir minggu dimana orang tidak mau memiliki posisi jual pada akhir minggu. Posisi jual biasanya dimulai pada hari Senin.

Baca Juga :

Harga emas telah terus tertekan sejak pengumuman vaksin yang positip pada tanggal 9 November, namun harga emas berhasil menemukan “support” di $1,850 paling tidak sampai saat ini.

Meskipun demikian emas bisa mengalami kenaikan pada minggu ini karena lebih berpotensi naik meskipun volume perdagangan akan kecil karena hari libur Thanksgiving dan hal ini bisa menimbulkan volatilitas yang ekstrim.

Para investor yang memandang emas akan naik pada minggu ini, atau paling tidak dalam jangka menengah, terus melihat turunnya harga emas dibawah $1,860 per ons sebagai kesempatan untuk membeli di harga murah. Setiap kali harga emas melemah, itu adalah kesempatan untuk menambah posisi untuk tabungan jangka menengah dan jangka panjang.

Harga emas minggu lalu bergerak di rentang $1,850 dan $1,900. Pada minggu ini diperkirakan emas akan tetap bergerak di rentang yang sama, dengan kurangnya katalisator yang cukup kuat untuk menggerakkan harga emas naik ataupun turun.

Hal yang terbesar dan yang kemungkinan bisa mendorong naik harga emas kembali ke level $2,000 adalah stimulus. Pasar emas masih menunggu katalisator untuk menggerakkan harga. Katalisator yang bisa menggerakkannya adalah stimulus namun kemungkinan tidak akan muncul sampai bulan Januari.

Kemungkinan di bulan Januari atau Februari harga emas baru bisa naik lagi ke atas $2,000.

Meskipun demikian, naiknya kasus virus corona ke rekor ketinggian yang baru yang diikuti dengan restriksi yang lebih banyak, bisa mendorong stimulus dikeluarkan lebih cepat.

Dari segi tehnikal level $1,850 masih menunjukkan “support” yang tangguh.

Sampai stimulus dikucurkan, resiko turun terbesar yang dihadapi harga emas adalah kecepatan arus keluar penebusan dari Exchange Traded Product (ETP).

Harga emas berkemungkinan juga jatuh ke bawah ke $1,820 per ons pada minggu ini.

Dengan naiknya kasus virus corona pada rekor yang baru, penutupan kegiatan oleh pemerintah bisa membuat orang lari dari emas ke uang tunai. Pada saat menghadapi ketidakpastian yang beresiko tinggi, orang akan memilih uang tunai.

Kenaikan harga emas akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,880.82 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,889.84 dan kemudian $1,908.81. Sementara penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,861.85 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,851.90 dan kemudian $1,832.93. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 20 November 2020

Rekomendasi Harga Emas 20 November 2020: Turun Ditengah Naiknya Keengganan Terhadap Resiko


PT Rifan Financindo - Harga emas turun pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat meskipun keengganan terhadap resiko mengalami kenaikan di pasar yang terlihat dari turunnya indeks saham AS. Dengan demikian melanjutkan fenomena belakangan ini dimana harga emas mengikuti harga indeks saham pada saat terjadi aksi jual. Selain itu naiknya indeks dolar AS pada hari yang sama, juga bekerja melawan pergerakan naik dari metal berharga.

Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan turun $12.60 pada $1,861.30 per ons. Sementara itu emas Antam ditawarkan beli pada Rp 973.000,- per gram, turun Rp 2000,-

Baca Juga :



Pasar saham global bervariasi mengarah turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Bertambahnya restriksi terhadap bisnis dan pertemuan publik di AS dan Eropa dalam rangka mengendalikan Covid – 19 supaya jangan sampai tidak bisa dikuasai, mulai memukul pasar saham global setelah beberapa kali diabaikan karena berita-berita mengenai keberhasilan vaksin. Harapan melawan ketakutan dipasar dan pada saat ini kelihatannya dimenangkan oleh ketakutan.

Goldman Sachs memperkirakan kenaikan 19% di pasar metal berharga dan dilaporkan menetapkan target emas mencapai $2,300 per ons. Indeks dolar AS mengalami kenaikan pada hari yang sama karena koreksi normal setelah mengalami tekanan jual pada awal minggu ini. Banyak analis memperkirakan dolar AS akan mengalami penurunan pada bulan-bulan yang akan datang.

Penurunan selanjutnya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,853.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,848.00 dan kemudian $1,831.65. Sementara kenaikannya akanb berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,872.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,884.20 dan kemudian $1,900.00. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800