English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 02 November 2020

Rekomendasi Harga Emas 2 – 6 November 2020: Trump atau Biden, Bagaimana Pengaruhnya?


Rifan Financindo - Harga emas mengakhiri bulan Oktober dengan tidak berhasil mempertahankan level psikologis di $1,900 per ons dengan harga emas turun menyentuh kerendahan selama 1 bulan di $1,859 pada hari kamis. Sekalipun akhirnya berhasil naik ke $1,880 per ons, naik 0.65% dalam satu hari.

Dengan begitu banyak ketidakpastian sebaiknya tidak menaruh posisi menjelang pemilihan. Sebaiknya masuk posisi setelah kebisingan mengenai pemilihan, termasuk kemungkinan kerusuhan,  berakhir dan berpegang kepada penggerak pasar emas makro secara jangka panjang yang adalah sangat mendukung naik harga emas, dengan tingkat bunga yang masih akan rendah dalam jangka panjang ditengah berlimpahnya stimulus fiskal.

Siapapun pemenangnya apakah yang biru atau yang merah, kedua-duanya positip bagi emas. Siapapun pemenangnya, akan turun paket stimulus yang dinantikan pasar yang akan sangat bullish bagi pasar emas.

Baca Juga :

Sampai saat ini masih belum jelas siapa yang akan menang. Dan tidak pasti juga apakah hasil pemilihan akan bisa segera keluar. Resiko yang paling signifikan yang dapat berakibat negatip bagi emas adalah apabila hasil pilpres tidak jelas atau selisih sedikit sekali.

Jika ternyata pemenangnya segera ketahuan dan hasilnya jelas menang mutlak, harga saham akan naik dan demikian juga dengan harga metal akan ikut terangkat naik sepanjang hari Selasa malam atau dalam perdagangan semalam pada sesi Eropa.

Jika ternyata hasilnya selisih hanya sedikit, sehingga tidak ada pemenang yang jelas atau jika hasil penghitungannya tertunda beberapa hari, pasar saham akan mengalami tekanan turun karena orang-orang akan lari memburu uang tunai dan hal ini akan berdampak sangat negatip bagi metal berharga.

Skenario terburuk bagi emas adalah apabila hasil pemilihan selisih sedikit karena ini akan menciptakan ketakutan dan penundaan paket stimulus fiskal.  Sebaliknya apabila hasil pemenangnya jelas maka stimulus akan segera keluar. Mungkin tidak sebesar yang seharusnya namun yang jelas pasar akan mendapatkan sesuatu. Saat ini saja, pasar metal berharga mengalami aksi jual karena tidak mendapatkan stimulus apa-apa samasekali.

Dari data makro ekonomi, mingggu ini event utamanya adalah keputusan dari Federal Reserve, Non-Farm Payrolls untuk bulan Oktober yang akan didahului oleh ADP pekerjaan dari sektor swasta dan PMI manufaktur yang diproyeksikan akan memberikan signal pertumbuhan yang moderat dan PMI jasa yang diproyeksikan akan menyentuh 57.5 yang merefleksikan pertumbuhan yang kuat.

Non-Farm Payrolls pada bulan September diperkirakan 661.000. suatu penurunan yang cukur besar. Untuk bulan Oktober ini, NFP diperkirakan akan melaporkan penambahan 850.000 pekerjaan baru sementara tingkat pengangguran diperkirakan turun dari 7.9% mejadi 7.7%.

“Support” emas terdekat berada di $1,856.94 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,845.92 dan kemudian $1,820.81. “Resistance” terdekat berada di $1,882.05 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,896.14 dan kemudian $1,921.25 yang apabila berhasil juga ditembus, akan lanjut ke $1,970.00. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 28 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 28 Oktober 2020: Naik Karena Indeks Keyakinan Konsumen AS Turun

 

PT Rifan Financindo - Harga emas sedikit melemah pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat kemarin. Sementara waktu pemilihan presiden AS tinggal satu minggu lagi, kebanyakan pasar berhenti sejenak sampai hasil pemilihan menjadi jelas. Kebanyakan trader akan keluar dari pasar, tidak mau ambil resiko, karena hasil pemilihan presiden yang masih tinggi ketidakpastiannya. Meskipun demikian, emas masih berpotensi naik karena bertambahnya permintaan safe-haven menjelang waktu pemilihan yang semakin mendekat. Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $1.00 per ons ke $1,904.70. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.007.000,- per gram, tidak berubah.

Selanjutnya harga emas mengalami kenaikan setelah indeks keyakinan konsumen AS untuk bulan Oktober kurang dari yang diperkirakan pasar. Indeks keyakinan konsumen AS pada bulan Oktober turun ke 100.9 dari angka bulan September yang telah direvisi turun ke 101.30, sementara para ekonom memperkirakan indeks keyakinan konsumen AS ini muncul di 102.0. Harga emas  naik ke $1,909.80 per ons, naik 0.22% pada hari kemarin.

Baca Juga :

Pasar saham global kebanyakan melemah dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pasar global tetap gelisah dengan meningkatnya infeksi pandemi di banyak bagian dunia, termasuk di Eropa dan AS. Ada kekuatiran lockdown yang baru akan datang pada saat musim dingin datang, meskipun tidak se-ekstrim musim semi yang lalu. Eropa sudah siap melakukan karantina dari sebagian aktifitas bisnisnya. Sementara sampai saat ini belum ada vaksin yang sudah siap untuk dirilis bagi distribusi umum.

Hal penting diluar pasar metal berharga adalah stabilnya indeks dolar AS dan naiknya harga minyak mentah Nymex dan diperdagangkan disekitar $39.00 per barel.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,917.30 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,925.00 dan kemudian $1,939.40. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,892.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885.00 dan kemudian $1,851.00. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 27 Oktober 2020


Rifanfinancindo - Harga emas turun sedikit pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat. Metal berharga ini terus diperdagangkan berlawanan dengan pergerakan dolar AS yang pada saat ini mengalami kenaikan. Meskipun demikian turunnya harga emas terbatas ditengah tekanan jual yang terjadi di pasar saham. Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan turun $0.90 per ons pada $1,904.30. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.007.000,- per gram.

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Sikap para trader dan investor kurang bersemangat memulai suatu minggu perdagangan yang baru, dengan meningkatnya infeksi pandemik di banyak negara di dunia, termasuk Eropa dan Amerika Serikat. Kekuatiran akan diterapkannya lockdown yang baru meningkat menjelang musim dingin.

Baca Juga :

Diskusi paket stimulus Covid – 19 belakangan ini antara Demokrat dengan Republikan di Kongres AS telah gagal menghasilkan kesepakatan, seminggu sebelum pemilihan presiden AS berlangsung. Hal ini juga negatif bagi pasar saham.

Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,892.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885.00 dan kemudian $1,851.00. Sedangkan kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,917.30 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,925.00 dan kemudian $1,939.40. Rifanfinancindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 26 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 26 – 30 Oktober 2020: Masih Ada Kesempatan Untuk Naik Terbatas

 

Rifan Financindo - Minggu lalu tidak ada kejutan dalam pergerakan harga emas dimana harga emas mandek di rentang harga sekitar $1,900 per ons. Emas memulai minggu lalu di bawah $1,915 per ons dan pada hari Jumat akhir minggu lalu diperdagangkan di $1,906. Pergerakan harga emas sangat tergantung kepada pergerakan dolar AS yang berfluktuasi berdasarkan berita-berita mengenai stimulus.

Meskipun optimisme melihat paket stimulus AS keluar sebelum tanggal Pilpres memudar, pasar masih tetap berharap. Ada satu katalisator yang bisa menggerakkan emas sebelum Pilpres AS yaitu paket stimulus AS yang meskipun dengan berjalannya waktu, menjadi semakin tidak mungkin keluar sebelum Pilpres AS berlangsung, namun pasar masih mengantisipasinya.

Jika tidak ada stimulus sebelum Pemilihan Presiden, bisa tertunda sampai bulan Januari atau Februari. Apalagi kalau Biden yang menang, mesti menunggu sampai Biden berkantor dulu di bulan Januari atau Februari.

Baca Juga :

Siapapun pemenang Pilpres AS, kedua-duanya baik buat kenaikan harga emas karena pasti akan dikeluarkan lebih banyak stimulus fiskal, tingkat bunga yang rendah dan dolar yang lebih lemah. Namun kalau Demokrat yang menang, akan menghasilkan lebih banyak belanja dan akan menggerakkan inflasi naik lebih tinggi yang merupakan atmosfir yang mendukung kenaikan harga emas lebih tinggi lagi.

Perlu dicatat kalau Demokrat yang menang, akan bisa terjadi aksi jual saham dengan para investor mencoba mengunci keuntungan mereka sebelum pajak yang lebih tinggi diterapkan. Biden kemungkinan akan menaikkan pajak pada tahun 2021. Hal ini kemungkinan bisa negatip bagi emas. Jika hal ini terjadi, kesempatan untuk membeli emas pada harga dibawah karena nantinya pasti akan ada paket stimulus yang dikeluarkan baik Biden maupun Trump yang menang, dan hal ini akan menjadi hal yang sangat positip bagi saham dan metal berharga dalam jangka panjang.

Hal lain yang dapat mendorong naik harga emas dalam jangka pendek adalah tertundanya hasil pemilihan.  Apabila hasil pemilihan tertunda pengumumannya, partisipan pasar harus bersiap dengan ketidak pastian politik setelah hari pemilihan berlangsung yang dapat menaikkan keengganan terhadap resiko yang membuat asset safe-haven diburu orang.

Terlepas dari pemilihan presiden AS, pasar juga sedang gelish dengan naiknya kasus coronavirus diseluruh dunia dan potensi dilakukannya lockdown yang baru yang bisa menghancurkan pemulihan ekonomi yang rentan sekarang.

Apabila ada persoalan yang signifikan dalam hal rumah sakit atau lockdown baru yang besar, hal ini bisa memicu aksi jual di pasar seperti yang terjadi pada bulan Maret yang membuat orang memburu uang tunai. Sebagai akibatnya dolar AS akan naik dan harga saham akan anjlok demikian juga dengan harga emas. Namun apabila pemerintah merespon dengan mencetak lebih banyak uang, maka emas bisa mengalami kenaikan.

Dari data makro ekonomi, pada hari Selasa Amerika Serikat akan mempublikasikan Durable Goods Orders untuk bulan September yang diperkirakan turun ke – 0.1% dari 0.5% di bulan Agustus.

Pada hari Kamis, Amerika Serikat akan mempublikasikan perkiraan pertama dari GDP kuartal ketiga, yang diperkirakan akan naik sebanyak 30%, rekor dalam pertumbuhan ekonomi.

Minggu ini pergerakan harga emas akan cukup volatile dalam rentang pergerakan harga yang terbatas. Sampai pada waktunya 3 November, harga emas akan bergerak sekitar $10 – $20 dalam sehari. Jika stimulus bisa keluar sebelum Pilpres AS, emas bisa naik sampai ke $1,918 dan kemudian $1,925. Namun jika tidak, emas bisa turun pertama ke level $1,892 selanjutnya ke $1,875. Setelah pemilihan, rally emas bisa membuat metal berharga ini naik kembali ke $2,000 per ons. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 23 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 23 Oktober 2020: Turun Karena Memudarnya Harapan Stimulus AS

 

PT Rifan Financindo - Harga emas turun lumayan dalam, diperdagangkan berlawanan dengan pergerakan indeks dolar AS yang pada pagi hari Kamis mengalami koreksi naik setelah menyentuh kerendahan selama enam minggu pada hari Rabu. Emas tidak bisa mengalami kenaikan bahkan pada saat indeks saham AS mulai goyah.

Harga emas bertahan di “support” mendekati $1,900 setelah mengalami tekanan jual yang baru dengan  lebih sedikitnya orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran dibandingkan dengan yang diperkirakan.

Departemen tenaga kerja AS mengatakan bahwa orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran pertama kalinya, menurun sebanyak 55.000 ke 787.000 dari level minggu lalu yang telah direvisi di 842.000. Data dari pasar tenaga kerja AS yang terbaru ini lebih bagus secara signifikan dari yang diperkirakan. Konsensus pasar memperkirakan klaim pengangguran AS akan berada disekitar 860.000. Data tenaga kerja yang lebih baik daripada yang diperkirakan ini menambah tekanan turun terhadap harga emas. Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan turun lebih dari 1,2% ke $1,905.80 per ons.

Baca Juga :

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam, dengan saham-saham Asia kebanyakan melemah dan saham-saham Eropa kebanyakan menguat. Indeks saham AS dibuka dengan sedikit melemah pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Minat terhadap resiko diantara para trader dan investor memudar baru-baru ini.

Diskusi paket stimulus antara Kongres AS yang dikuasai Demokrat dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump tetap berlanjut bahkan setelah tenggat waktu kesepakatan telah lewat. Namun para investor tetap skeptic paket stimulus bisa lolos dari Senat yang dikuasai oleh Republikan sebelum tanggal pemilihan presiden 3 November berlangsung.

Optimisme stimulus kelihatannya telah memudar dengan masih tetap adanya oposisi yang kuat dari dalam partai Trump sendiri, yakni Republikan. Ditambah lagi, Trump pada hari Rabu menuduh Demokrat tidak bersedia untuk mengukir kompromi yang dapat diterima mengenai stimulus. Melambatnya pembicaraan mengenai stimulus AS ini menambah ketidakpastian mengenai outlook ekonomi AS dan berdampak kepada sentimen resiko global.

Penurunan lebih lanjut harga emas akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,898.09 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885.00 dan kemudian $1,851.00. Sedangkan kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,914.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,922.68 dan kemudian $1,939.19. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 22 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 22 Oktober 2020: Naik Karena Terus Melemahnya USD

 

Rifanfinancindo - Harga emas berjangka naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu. Kenaikan harga emas disebabkan karena melemahnya indeks dolar AS yang menyentuh kerendahan selama enam minggu. Melemahnya indeks saham AS pada saat perdagangan sebelum sesi New York dimulai juga menambah pergerakan naik dari metal berharga ini. Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $6.90 per ons pada $1,922.40. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.012.000,- per gram, naik Rp 4000,-

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah sedikit melemah pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Sekarang kelihatannya berkurang kemungkinan Kongres AS dengan pemerintahan Trump bisa mencapai kesepakatan mengenai paket stimulus untuk Covid – 19 yang baru sebelum pemilihan presiden yang tinggal kurang dari dua minggu lagi. Meskipun demikian, kedua belah pihak masih berkomunikasi untuk mendapatkan semacam paket stimulus untuk orang Amerika. Namun, Senat AS yang dari Republikan bisa menentang setiap kesepakatan yang disetujui antara Kongres dengan pemerintahan AS. Laporan-laporan dari korporasi AS juga sedang dalam pusat perhatian pada saat ini.

Baca Juga :

Naiknya kasus coronavirus di Eropa dan Amerika Selatan terus menekan antusiasme dari para trader dan investor pada pertengahan minggu ini. Para pembuat obat terus bergegas untuk mendapatkan vaksin yang berhasil, namun tidak satupun kelihatannya siap untuk mempresentasikan kemajuannya kepada publik segera.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,930.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,939.40 dan kemudian $1,950.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,911.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900.00 dan kemudian $1,885.01. Rifanfinancindo.

Sumber : Vibiznews

Rabu, 21 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 21 Oktober 2020: Tertekan Naiknya Minat Terhadap Resiko

 

Rifan Financindo - Harga emas turun sedikit pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat . Minta beli terbatas pada hari Selasa dengan sikap terhadap resiko dari para trader dan investor meningkat karena adanya harapan akan tercapainya kesepakatan stimulus fiskal AS. Penurunan harga emas tertahan oleh karena melemahnya indeks dolar AS. Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan turun $4.80 per ons pada $1,906.90. Sementara emas Antam di tawarkan beli pada Rp 1.008.000,- per gram, tidak berubah.

Pasar saham global bervariasi mengarah ke menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai karena harapan Kongres AS dan pemerintahan Trump bisa mencapai kesepakatan akan paket stimulus Covid – 19 yang baru.

Baca Juga :

 

Namun, minat terhadap resiko dari para trader dan investor tertekan oleh berita-berita mengenai Covid yang semakin bertambah buruk setiap hari. Infeksi meningkat di Eropa, AS dan Amerika Selatan. Meskipun demikian, ada konsensus di pasar bahwa tidak akan ada lockdown bisnis dan ekonomi selengkap seperti pada musim semi, walaupun situasi Covid menjadi bertambah buruk.

Penurunan harga emas akan menghadapi “support” terdekat di $1,896.60 yang apabila dilewati akan lanjut ke $1,885.00 dan kemudian $1,851.00. Kenaikan harga emas akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1.923.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,930.60 dan kemudian $1,939.40. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800