English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 20 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 20 Oktober 2020: Naik Karena Harapan Baru Stimulus AS

 

PT Rifan Financindo - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat karena melemahnya dolar AS memulai minggu perdagangan yang baru. Grafik tehnikal yang menunjukkan kenaikan juga mengundang para pembeli untuk masuk membeli. Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $9.60 per ons pada $1,916.00. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.008.000,- per gram.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS dibuka mengarah naik pada perdagangan sesi New York. Minat para trader dan investor membaik memulai minggu perdagangan yang baru, karena pengharapan akan tercapainya kesepakatan antara Kongres AS yang dikuasai Demokrat dengan Republikan mengenai paket stimulus buat orang Amerika.

Jubir Kongres Nancy Pelosi pada akhir minggu memasang tenggat waktu pada hari Selasa untuk persetujuan dengan Gedung Putih. Presiden Trump mengatakan bahwa dia mendekati kepada tuntutan dari Demokrat untuk paket yang lebih besar secara keseluruhan dibandingkan dengan yang ditawarkan anggota Kongres dari Republikan. Senat AS pada hari Rabu berencana untuk mengambil pemungutan suara lagi atas paket bantuan coronavirus sejumlah $500 miliar.

Baca Juga :


Selain itu ada data ekonomi yang keluar dari Cina dimana ekonomi Cina bertumbuh sebesar 4.9% pada kuartal ketiga, yang lebih lambat daripada yang diperkirakan, meskipun dianggap masih bagus.

Hal penting diluar pasar metal berharga adalah melemahnya indeks dolar AS dan turunnya harga minyak mentah Nymex.

Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,925.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,930.60 dan kemudian $1,939.40. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,900.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885.00 dan kemudian $1,851.00. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 19 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 19 – 23 Oktober 2020: Jelang Pilpres AS Tetap Naik?

 

Rifanfinancindo - Harga emas stabil di area $1,900 per ons. Ketidakpastian saat ini merupakan kata-kata di pasar menjelang pemilihan presiden AS yang tinggal dua minggu lagi. Pemicu utama pergerakan harga emas tetaplah negosiasi stimulus fiskal AS dan reaksi dolar AS terhadapnya. Emas dan saham saat ini sangat mengikuti perkembangan paket stimulus AS.

Saat ini, emas kemungkinan akan tetap bergerak di rentang harga yang terbatas antara $1,880 dengan $1,930 per ons. Emas saat ini sedang mengikuti pergerakan harga saham dan dolar AS. Untuk naik lebih tinggi, harga emas harus menembus $1,925 sementara untuk bergerak turun harus menembus $1,880. Sentimen sampai saat ini masih “bullish” bagi harga emas.

Paket stimulus kemungkinan tidak akan berhasil dicapai sebelum tanggal pemilihan presiden AS berlangsung tanggal 3 November. Perkembangan terakhir mengatakan bahwa Trump secara personal meminta Senat Republikan untuk mendukung setiap kesepakatan yang dicapai. Namun, pemimpin mayoritas Senat, Mitch McConnel menolaknya dan menyatakan bahwa dia tidak akan bisa menjual paket stimulus dalam jumlah yang lebih besar kepada anggota-anggotanya.

Baca Juga :

Pergerakan harga emas berkaitan langsung dengan stimulus karena metal berharga ini digerakkan oleh inflasi. Semakin banyak uang yang dicetak pemerintah, semakin banyak dolar AS terdepresiasi. Pada saat matauang AS terdevaluasi, hal ini akan mendorong naik harga emas karena dolar AS adalah matauang cadangan dunia.

Sebelum ataupun sesudah pemilihan presiden, stimulus pada akhirnya akan diloloskan oleh siapapun pemenangnya karena diperlukan untuk menaikkan lebih banyak belanja. Jadi siapapun pemenangnya, harga emas akan naik pada akhirnya.

Jumlah yang akan dikeluarkan oleh Biden kemungkinan akan lebih banyak, sementara Trump akan membelanjakan uangnya dengan lebih terarah. Namun terpilihnya kedua presiden ini akan baik bagi kenaikan harga emas.

Elemen lain yang akan mendorong naik harga emas adalah kekuatiran investor mengenai kenaikan kasus Covid – 19 diseluruh dunia karena bisa diterapkan lockdown yang baru yang membebani sentimen pasar.

Investor global sedang memperhatikan perkembangan terakhir virus corona yang mengalami kenaikan di Eropa dan sebagian AS. Di era belum ada vaksin, pemulihan ekonomi sebuah negara sangat tergantung kepada bagaimana negara tersebut bisa mengendalikan virus corona. Bila tidak bisa dikendalikan ekonomi negara tersebut bisa melambat atau bahkan turun. Hal ini menguntungkan metal berharga emas.

Dengan tinggal dua minggu lagi pemilihan presiden AS akan berlangsung, ada alasan pasar untuk kuatir, karena ada kemungkinan hasil pemilihan diperdebatkan dan bahkan ada kemungkinan bisa terjadi kerusuhan. Hasil pemilihan belum pasti dan resiko politik bisa memukul harga saham. Apabila terjadi aksi jual saham secara dramatis sebelum atau sesudah pemilihan, emas akan ikut terpukul karena investor akan menaikkan likuiditasnya, meskipun hanya temporer.

Harga emas sekarang berada di $1,899.41 yang berarti sudah berada pada “support” terdekatnya. Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” berikutnya di $1,885.00 dan kemudian $1,851.00. Sedangkan kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,925.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,930.60 dan kemudian $1,939.40. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 16 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 16 Oktober 2020: Turun Karena Naiknya USD & Turunnya Saham


Rifan Financindo - Harga emas melemah pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat disebabkan naiknya indeks dolar AS. Emas bertingkah laku seperti komoditi mentah dan bukannya assets safe-haven, sebagaimana yang terlihat di dalam penurunan pasar saham global yang menjadi elemen “bearish” yang lainnya dari harga emas. Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $10.30 pada $1,897.00. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.009.000,- per gram.

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Kekuatiran mengenai penyebaran coronavirus di negara-negara industri utama dan lainnya, dengan Eropa terpukul ekstra keras yang membuat para trader dan investor menjadi lebih enggan terhadap resiko pada minggu ini.

Perancis mengumumkan jam malam di Paris dan beberapa kota metropolitan lainnya untuk memerangi penyebaran coronavirus yang cepat di negara dengan perekonomian kedua terbesar di Eropa. Jerman yang merupakan lokomotif ekonomi di benuar Eropa sedang mempertimbangkan pengenaan pembatasan jika keadaan tidak membaik. Spanyol, Belanda, dan Belgia sedang berjuang selama minggu yang panjang.

Baca Juga :

Pembicaraan mengenai stimulus fiskal di Kongres AS juga mandek. Sekretaris Treasury AS Steven Mnuchin terlihat frustrasi dengan kemajuan yang tidak berarti di dalam negosiasi stimulus fiskal, padahal dia adalah salah satu orang yang optimis sebelumnya. Republikan di Senat sedang fokus kepada pemilihan hakim baru di Mahkamah Konstitusi AS sementara Demokrat tidak ingin menghadiahkan kepada Donald Trump pemberian politik setelah Trump menolak tawaran mereka. Turunnya kemungkinan terjadinya kesepakatan mendorong naik dolar AS sehingga menekan harga emas.

Departemen Tenaga Kerja mengatakan bahwa ada 898.000 orang Amerika mengajukan klaim pengangguran pertama kali di AS, meningkat 53.000 dari level pada minggu sebelumnya. Angka ini juga meleset dari yang diperkirakan, sebesar 810.000. Namun data ekonomi yang mengecewakan ini tidak berpengaruh terhadap harga emas pada awal reaksinya.

Penurunan lebih lanjut dari harga emas akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,885.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1.877.10 dan kemudian $1.851.00. Sementara kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,917.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,925.00 dan kemudian $1,939.40. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Kamis, 15 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 15 Oktober 2020: Naik Karena “Bargain Hunting”


PT Rifan Financindo - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu, dengan para trader yang penganut “bullish” emas melangkah masuk untuk membeli pada saat harga turun tajam pada hari Selasa. Sedikit melemahnya indek dolar AS pada pertengahan minggu juga menambah kenaikan dari metal berharga ini. Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan naik $9.80 per ons pada $1,904.40. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.007.000,- per gram.

Pasar saham global bervariasi pada perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah stabil pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Minggu ini akan ada laporan keuangan kuartal ketiga dari perusahaan-perusahaan utama. Kekuatiran akan penyebaran Covid – 19 di negara-negara industri utama dan lainnya membuat para trader dan investor menunda memasuki pasar pada pertengahan minggu.

Baca Juga :

Keragu-raguan bahwa paket stimulus fiskal AS bisa dikeluarkan sebelum pemilihan presiden berlangsung telah membuat kenaikan indeks saham terhenti pada pertengahan minggu. Dari perspektif analisa grafik, indeks saham AS telah mengalami kenaikan yang berarti baru-baru ini dan sudah memasuki kondisi akan mengalami koreksi normal.

Hal penting diluar pasar metal berharga adalah sedikit melemahnya indeks dolar AS dan melemahnya harga minyak mentah.

Kenaikan lebih lanjut akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,920.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,930.60 dan kemudian $1,950.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,885.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,877.10 dan kemudian $1,851.00. PT Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 14 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 14 Oktober 2020: Turun Karena USD Menguat

 

 

Rifanfinancindo - Harga emas turun pada perdagangan sesi Amerika Serikat sebagian disebabkan karena menguatnya indeks dolar AS. Selain itu, indeks saham AS yang mendekati rekor ketinggiannya juga merupakan faktor “bearish” bagi metal yang “safe-haven”.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $34.90 per ons pada $1,890.10. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.015.000,- per gram, turun Rp 2000,-

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS pada pembukaan perdagangan sesi New York mengarah bervariasi. Pada minggu ini akan ada laporan penghasilan kuartal ketiga dari perusahaan-perusahaan besar.

Baca Juga :

Banyak negara-negara industri yang utama kesulitan dalam meredam penyebaran infeksi Covid – 19. Sementara Johnson & Johnson menghentikan sementara uji coba vaksin Covid – 19 nya, padahal Johnson & Johnson diharapkan akan segera mengeluarkan vaksin yang menjanjikan.

Pasar menantikan keluarnya data Consumer Price Index (CPI) untuk bulan September yang diperkirakan naik 0.2% dari bulan Agustus yang berada pada 0.4%.

Hal penting diluar pasar metal adalah menguatnya indeks dolar AS dan harga minyak mentah Nymex yang mengalami kenaikan dan diperdagangkan disekitar $40.25 per barel.

Penurunan harga emas lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,887.18 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,874.78 dan kemudian $1,847.32. Sedangkan kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,914.64 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,929.70 dan kemudian $1,957.16. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Selasa, 13 Oktober 2020

Rekomendasi Harga Emas 13 Oktober 2020: Naik Sedikit Karena Pembelian Tehnikal

 

Rifan Financindo - Harga emas bertahan dengan sedikit naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat. Pergerakan harga baru-baru ini telah membuat grafik harian menjadi lebih “bullish” yang mengundang minat beli secara tehnikal yang baru. Emas berjangka kontrak bulan Desember naik $1.00 per ons pada $1,927.40. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.017.000,- per gram.

Pasar saham global kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS bervariasi mengarah menguat pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Hari Senin kemarin perdagangan tipis karena pemerintah AS dan pasar treasury AS tutup karena liburan Columbus Day sementara pasar Kanada ditutup karena liburan Thanksgiving.

Baca Juga :

Tiga minggu sebelum pemilihan presiden AS, persaingan semakin sengit. Masing-masing kubu mengklaim kemenangan di pollingnya masing-masing.

Sementara pasar saham kelihatannya tenang-tenang, tidak begitu terpengaruh yang terlihat dengan meningkatnya sentimen terhadap resiko.

Berita lainnya adalah bahwa Kongres AS kelihatannya tidak mendekat kepada kesepakatan paket stimulus sehubungan dengan Covid – 19. Sementara infeksi Covid – 19 terus meningkat di sebagian dari Eropa termasuk di Inggris.

Cina memperlonggar peraturan perdagangannya dalam urusan dengan matauang Yuan yang menunjukkan Cina ingin memperlambat apresiasi dari matauangnya untuk bisa mengatasi persaingan harga.

Hal penting diluar pasar metal adalah indeks dolar AS yang menguat dan minyak mentah Nymex yang melemah.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,939.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,950.00 dan kemudian $1,985.00. Sementara “support” terdekat berada di $1,920.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900.00 dan kemudian $1,851.00. Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 12 Oktober 2020

Harga Emas Melonjak Lebih dari 1 Persen

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia

PT Rifan Financindo - Harga emas melonjak lebih dari 1 persen pada hari Jumat dalam perjalanan ke kenaikan mingguan kedua berturut-turut, karena dolar melemah dan negosiasi baru untuk stimulus AS mendorong investor untuk membeli emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (10/10/2020), harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi USD 1.912,22 per ounce. Harga emas sejauh ini naik 0,7 di minggu ini. Emas berjangka AS naik 1,2 persen menjadi USD 1.917,90.

“Perputaran apakah kita akan mendapatkan stimulus atau tidak tampaknya mempengaruhi harga emas; emas telah reli karena stimulus besar dari Federal Reserve AS dan pemerintah, dan jika itu terus berlanjut, itu akan mendukung emas lebih lanjut,” kata Robin Bhar, seorang analis independen.

Baca Juga :

Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin melanjutkan pembicaraan mereka mengenai rencana bantuan virus corona, setelah Presiden AS Donald Trump membatalkan negosiasi awal pekan ini.

Bhar menambahkan, “investor yang memiliki portofolio di ekuitas, pendapatan tetap juga akan mencoba mencari cara untuk melindungi nilai ketidakpastian ekonomi dan stimulus,” ucapnya.

Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah naik 26 persen tahun ini. Pergerakan harga emas didorong oleh stimulus besar-besaran secara global untuk meredam dampak ekonomi pandemi.

Dolar Melemah
Dolar jatuh terhadap saingannya, di tengah meningkatnya taruhan bahwa Joe Biden akan keluar sebagai pemenang dalam pemilihan presiden AS dan mungkin menawarkan lebih banyak pos stimulus.

Prospek kemenangan Demokrat meningkatkan insentif untuk menahan emas karena paket bantuan baru dapat dibangun jika pembicaraan stimulus yang sedang berlangsung gagal, kata analis OANDA Craig Erlam.

Sementara itu, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas menambahkan lebih dari 1.000 ton emas batangan senilai USD 60 miliar ke persediaan mereka dalam sembilan bulan pertama tahun 2020, kata Dewan Emas Dunia. PT Rifan Financindo.


Sumber : Liputan 6

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800