English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Selasa, 03 Maret 2020

Rupiah Selasa Pagi Lanjutkan Rebound ke Rp14.210/USD; Bangkit oleh Stimulus BI



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (3/3), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau lanjutkan rebound, sementara dollar AS di pasar Asia naik setelah terkoreksi 3 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini menguat 0,39% atau 55 poin ke level Rp 14.210 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.265.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.210, kemudian bergerak lemah ke Rp14.243, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.210. Menguatnya rupiah terjadi setelah BI mengumumkan 5 kebijakan stimulusnya, sementara dollar tampak naik di pasar uang Asia setelah 3 hari berturut melemah, tertekan ekspektasi pasar bahwa the Fed akan memangkas suku bunganya oleh penyebaran cepat pandemi virus corona di dalam dan luar China.

Baca Juga :
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 97,58, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,36.

Sementara itu, IHSG Selasa di awal sesi pertama, terpantau rebound tajam 1,54% atau 83,386 poin ke level 5.442,201, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya menguat dalam ekspektasi pasar para bank sentral akan mengeluarkan paket stimulus ekonomi.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini balik melemah, dengan dollar di pasar Asia menanjak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 14.055 – Rp 14.435. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Senin, 02 Maret 2020

Rekomendasi Forex GBP/USD 2-6 Februari 2020: Brexit vs Virus Corona



Rifan Financindo - Pembicaraan Inggris-Uni Eropa dimulai secara resmi. Retorika yang sering mengenai Brexit dari kedua kubu yang membebani Pounsterling berkompetisi dengan berita-berita virus corona. Pasar semakin mengenal istilah virus corona dengan penyakit ini menyebar ke Itali Utara dan negara-negara lainnya di Eropa. Saham turun dan investor beralih ke obligasi, yang mengakibatkan imbal hasil obligasi 10 tahun AS ikut turun ke rekor terendah, dibawah 1.30%. Pada gilirannya, berkurangnya pendapatan atas hutang Amerika, membuat dolar AS menjadi kurang menarik dan mendukung GBP/USD.

Para investor mulai menaikkan pemangkasan tingkat bunga oleh Federal Reserve dalam perhitungan harga. Namun, para pejabat di bank sentral AS hanya menyatakan bahwa mereka sedang mengamati situasi dengan seksama dan bersikap “wait and see”.

Data AS kebanyakan positip dengan GDP di konfirmasi 2.1% setahun untuk kuartal ke 4. Terlebih penting lagi order “durable goods” naik diatas daripada yang diperkirakan, dengan angka nonpertahanan melompat 1.1% pada bulan Januari.

Baca Juga :


Penyebaran virus juga telah membuat kekuatiran di Inggris. Satu grup yang besar dari wisatawan Inggris telah dikarantina di hotel mereka di Tenerife, Canary Islands. Beberapa perusahaan di London telah meminta para pekerja mereka untuk bekerja dari rumah dan yang lain menyatakan keprihatinan mereka terhadap keuntungan perusahaan.

Brexit tetap menjadi sumber berita dengan akan dimulainya pembicaraan resmi Inggris – Uni Eropa pada hari Senin 2 Maret 2020. Pemerintah Inggris telah mengambil satu langkah lebih dahulu dengan mengatakan bahwa mereka akan meninggalkan pembicaraan jika tidak ada kemajuan dibuat sampai bulan Juni. Sikap Perdana Menteri Boris Johnson yang keras telah membebani Poundsterling. Sementara Michel Barnier, kepala negosiator dari Uni Eropa telah memberikan kata-kata yang melunakkan dengan mengatakan bahwa Brusel siap memberikan Inggris akses yang “super preferential” ke pasar Uni Eropa. Perkataannya menandakan kesediaan untuk menemukan kompromi dibelakang pintu yang tertutup. Namun kedua kubu akan memberikan keterangan resmi ke media yang akan menggerakkan pasar. Poundsterling kemungkinan akan naik sebagai respon dari kesepakatan dan akan turun jika dalam konferensi pers terjadi pertukaran perkataan yang keras. Kesepakatan biasanya terjadi pada akhir dari tenggat waktu pembicaraan, jadi perkiraan pasar rendah saat ini, memberikan ruangan bagi poundsterling untuk naik karena yang terburuk sudah diperhitungkan dalam harga sebelumnya.

Kalender ekonomi Inggris minggu ini tidak banyak  namun ada angka Markit PMI final untuk bulan Februari yang menarik yang akan keluar. Diperkirakan akan terjadi revisi turun karena meningkatnya ketakutan akan virus corona.

Di Amerika Serikat, berita-berita virus corona dan Non Farm Payrolls akan mendominasi. Apakah kejatuhan dipasar, imbal hasil obligasi, dan dolar AS hanya koreksi temporer? Atau akankah ketakutan terus mencengkeram pasar? Dolar AS telah bergerak searah dengan imbal hasil obligasi. Namun minggu ini bisa saja berpindah yang menarik arus “safe haven”.

Data ISM PMI Manufaktur membuka minggu yang baru. Para ekonom memperkirakan tetap bertahan diatas angka 50 – menunjukkan ekspansi untuk bulan kedua berturut-turut. Angka employment yang keluar sebelum NonFarm Payrolls (NFP) bisa memberikan indikasi terhadap NFP yang akan keluar pada hari Jumat. Angka pekerjaan dari ADP diperkirakan kembali ke normal dengan kenaikan yang sehat disekitar 200.000 setelah pada bulan Januari melonjak tajam sebanyak 291.000 posisi.

Angka ISM untuk sektor jasa yang merefleksikan sentimen bisnis terhadap virus corona akan keluar dengan perkiraan membukukan angka yang mengulangi angka yang kuat di bulan Januari pada 55.5.
Akhirnya NFP AS yang pada bulan Januari naik mengesankan sebanyak 225.000 posisi, di bulan Februari diperkirakan bertambah lebih sedikit menjadi 200.000 pekerjaan. Sementara pertumbuhan upah tahunan diperkirakan akan bertahan diatas 3%.

Pada perdagangan sesi Asia pagi hari Senin ini, GBP/USD diperdagangkan disekitar 1.2800. Secara keseluruhan pada minggu ini, kelihatannya “bearish” masih lebih kuat, dengan “support
terdekat berada pada  1.2775 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2700 dan kemudian 1.2590. Sedangkan “resistance” terdekat berada pada 1.2850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2900 dan kemudian 1.2940. Rifan Financindo.


Sumber : Vibiznews

Jumat, 28 Februari 2020

Rekomendasi Harian Indeks Hang Seng 28 Februari 2020


PT Rifan Financindo - Indeks Hang Seng perdagangan sebelumnya  ditutup naik 82,13 poin atau 0,31% pada 26.778,62 setelah sempat mencapai posisi  tertinggi di 26,850 dan terendah di 26420.  Demikian  indeks China Enterprises dengan 60 saham unggulan naik 0,87% menjadi 10.593,11.

Hang Seng berakhir lebih tinggi  setelah pemerintah China  mengindikasikan lebih banyak dukungan untuk meningkatkan perekonomiannya yang tertekan oleh wabah koronavirus. Bank sentral China mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan memastikan likuiditas yang cukup melalui pemotongan rasio persyaratan cadangan (RRR) pada waktu yang tepat.


Baca Juga :
Perdagangan hari ini di bursa Hong Kong berpotensi menguat oleh lanjutan aksi bargain hunting namun terbatas oleh sinyal negatif dari perdagangan saham  bursa  Amerika Serikat yang anjlok signifikan terkait sentimen corona.

Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Hang Seng  bergerak keatas. Indeks berusaha mendaki  ke posisi 27000, jika tembus mendaki menuju R2 hingga R3.  Namun jika tertekan kembali akan turun ke  ke kisaran 26100, dan jika tembus turun ke posisi S1 hingga S2. PT Rifan Financindo.



Sumber : Vibiznews

Kamis, 27 Februari 2020

Rupiah Kamis Pagi Melemah ke Rp13.955/USD; Dollar di Asia Merangkak Naik



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi ini (27/2), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau masih melemah, sementara dollar AS di pasar Asia naik tipis setelah menguat terbatas di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,16% atau 22 poin ke level Rp 13.955 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.933.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka stabil ke Rp 13.933, kemudian bergerak lemah ke Rp13.955, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 13.955. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar tampak naik tipis di pasar uang Asia setelah menguat terbatas, berupaya bangkit dari posisi 2 minggu terendahnya.

Baca Juga :
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik tipis ke level 99,03, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 99,00.

Sementara itu, IHSG Kamis di awal sesi pertama, terpantau melemah 0,64% atau -37,480 poin ke level 5.651,689, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah dipimpin bursa Jepang kembali sementara bank sentral Korea Selatan mengumumkan mempertahankan suku bunganya.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.688 – Rp 13.970. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

Rabu, 26 Februari 2020

Rekomendasi Harian Indeks Hang Seng 26 Februari 2020

indeks hang seng

Rifan Financindo - Indeks Hang Seng perdagangan sebelumnya  ditutup naik 72 poin, atau 0,3%, pada  26.893,23 setelah sempat mencapai posisi  terendah di 26,667.   Namun indeks China Enterprises dengan 60 saham unggulan anjlok  0,11% menjadi 10.579,92 poin.

Hang Seng rebound dengan harapan yang tersisa untuk dukungan kebijakan lebih lanjut dari pemerintah China. Perdagangan hari ini di bursa Hong Kong berpotensi negatif kembali yang juga dipengaruhi  kerugian yang berlanjut di bursa saham Amerika Serikat semalam.



Baca Juga :
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Hang Seng  bergerak keatas. Indeks berusaha mendaki  ke posisi 26800, jika tembus mendaki menuju R2 hingga R3.  Namun jika tertekan kembali akan turun ke  ke kisaran 26600, dan jika tembus turun ke posisi S1 hingga S2. Rifan Financindo.




Sumber : Vibiznews

Selasa, 25 Februari 2020

Rupiah Selasa Pagi Melemah ke Rp13.885/USD; Dollar di Asia Dikoreksi Penguatan Yen



PT Rifan Financindo - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (25/2), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau lanjut melemah, sementara dollar AS di pasar Asia menurun setelah menguat terbatas di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,11% atau 15 poin ke level Rp 13.885 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.870.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 13.865, kemudian bergerak lemah ke Rp13.890, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 13.885. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar tampak turun di pasar uang Asia setelah menguat terbatas, tertekan oleh naiknya permintaan yen sebagai safe haven.


Baca Juga :
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun ke level 99,28, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 99,36.

Sementara itu, IHSG Selasa di awal sesi pertama, terpantau melemah 0,20% atau -11,873 poin ke level 5.796,375, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah dipimpin bursa Jepang oleh bertambahnya kekhawatiran pasar terhadap wabah virus corona.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.645 – Rp 13.943. PT Rifan Financindo.

Sumber : Vibiznews

Senin, 24 Februari 2020

Rupiah Senin Pagi Melemah 105 Poin ke Rp13.870/USD; Dollar di Asia Rebound Paska Koreksi



Rifanfinancindo - Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini (24/2), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah signifikan, sementara dollar AS di pasar Asia merangkak naik setelah terkoreksi tajam di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah tajam 0,76% atau 105 poin ke level Rp 13.870 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.765.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 13.775, kemudian bergerak lemah ke Rp13.873, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 13.870. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar tampak rebound teknikal di pasar uang Asia setelah terkoreksi tajam dari posisi sekitar 3 tahun terkuatnya oleh data manufaktur AS yang stagnan.
 
Baca Juga :

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik ke level 99,50, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 99,26.

Sementara itu, IHSG Senin di awal sesi pertama, terpantau melemah 0,73% atau -32,486 poin ke level 5.851,375, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah dipimpin bursa Korea oleh kondisi siaga tertinggi negeri itu terhadap wabah virus corona.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia menanjak. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.645 – Rp 13.943. Rifanfinancindo.


Sumber : Vibiznews

 
Disclaimer: Semua informasi yang tersedia dalam blog ini hanya bersifat informasi saja. Kami berusaha menyajikan informasi yang terbaik, akan tetapi kami tidak menjamin keakuratan dan kelengkapan dari semua informasi atau analisa yang tersedia. Kami tidak bertanggung jawab terhadap semua kerugian baik langsung maupun tidak langsung yang dialami oleh pembaca atau pihak lain akibat menggunakan informasi dari blog ini.

PT. Rifan Financindo Berjangka Surabaya
Wisma Bii Lt. 16 Jl. Pemuda 60-70 Surabaya 60271 Telp : 031-5349800(hunting), Fax : 031-5347800